Vegas pov
Hari ini adalah hari dimana aku mendapatkan semua hasil dari kerja keras ku selama beberapa bulan terakhir.
Setelah mengantarkan pete pulang dari rumah sakit tempat venice mendapat suntikan, aku langsung pergi untuk menemui kolegaku.
"Senang bekerja sama dengan mu, khun vegas. Aku akan menunggu kabar baik mu di TV haha."
Pria tua dengan seragam kepolisian itu memegang tanganku dengan kedua tangan nya.
"Haha mohon bantuan mu juga, khun daw."
Aku langsung pergi dari ruangan busuk itu.
Sangat menyebalkan berpura-pura ramah dengan seorang yang sama seperti ku, atau mungkin lebih parah.
Aku tidak suka melihat sampah yang lebih bau daripada aku.
Begitu keluar, aku membuka ponsel ku karna nop bilang pete terus memberiku pesan.
Aku tidak bisa membawa barang apapun ke pertemuan tadi.
Pete: "dokternya bilang tadi, jika venice demam itu wajar bukan?"
Pete: "venice panas. Tapi sudah aku berikan obat, dia sedang tidur sekarang."
Pete: " apa kamu sibuk? Kenapa tidak membalas?"
Pete: "balas pesan ku jika sudah senggang!"
Pete: "jangan lupa untuk makan!"
Aku tersenyum seperti remaja yang sedang jatuh cinta. Pete versi cerewet adalah versinya yang paling ku suka.
Vegas: "nanti dia akan sembuh. Tidak perlu khawatir."
Pete: "kamu sudah selesai ? Sudah makan?"
Vegas: "sudah, aku akan pulang sebentar lagi."
Pete: "aku akan menunggumu! Sampai jumpa!"
Vegas: "sampai jumpa."
Aku memasukan kembali ponsel kedalam saku ku. Lalu pergi ketempat dimana nop memarkirkan mobil.
Sepanjang perjalanan pulang aku memejamkan mataku, cukup lelah karna ada banyak hal yang aku lakukan hari ini.
"Khun vegas, untuk pabrik itu biar aku yang akan mengurusnya."
Nop memang bisa diandalkan dan aku sangat percaya padanya.
Aku menggangguk sambil memijat pelipis ku.
Tapi, tiba tiba aku teringat tentang pengawal untuk pete.
Kelemahan ku sekarang adalah pete.
"Ah benar nop, bagaimana dengan pengawal pribadi pete?"
Aku membuka mataku dan mengangkat tubuhku dari sandaran.
"Aku sudah menemukan nya. Khun vegas bisa melihat nya sendiri besok. Dia laki laki terkuat yang aku punya."
Ucap nop, sesekali dia juga melihat kebelakang untuk menatapku.
"Terkuat yang kamu punya? Bukannya kamu pernah dikalahkan dengan pete dulu? Selemah apa pria itu?" Ucapku sambil dengan datar.
Nop hanya diam.
Aku menyandarkan kembali badan ku. Bagiku, keamanan pete adalah yang utama.
Aku tau pete sudah memiliki latar belakang pengawal yang hebat, namun tetap saja aku sedikit khawatir jika dia keluar sendirian.
"Kamu yang akan menjaga pete. Bawa beberapa pengawal mu jika pergi bersama pete. Dan, pengawal terkuat milik mu, berikan padaku."
Perintahku di jawab dengan anggukan oleh nop.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's over.
FanfictionKisah vegaspete dengan khayalan ku hahaha. Suka vegaspete, tapi lebih suka pete. jadi pete lebih menonjol disini. . . . Ini bukan terjemahan novel vegaspete ya. Cuma karangan aku.. Terimakasih sudah mampir!~