Return

1.2K 137 7
                                    

Vegas pov

Aku membawa pete ke meja untuk dia menenangkan diri.

Jika tidak seperti itu, pete pasti akan langsung menyetujui untuk bertanggung jawab.

Aku yakin pete tidak menghamili wanita itu.

Karna ketika aku menjemput nya kemarin, dia sudah mabuk di samping ken. Bahkan 2 wanita itu tidak ada di toko.

Aku juga berbohong, bilang jika dia terus menciumku ketika di perjalanan pulang.

Dan setiap hari kan pete selalu pulang bersamaku.

"Sekarang beri tau aku, dimana kalian melakukan nya?"

Aku menatap wanita yang masih mengelus perutnya di depan ku.

"Di gang! Phi pete berjanji akan bertanggung jawab jika aku hamil! Aku sudah menolak tapi dia terus memaksa ku!"

Wanita itu berteriak di depan ku.

"Ken, apa toko ini tidak ada cctv?"

Aku berbicara pada ken yang sedang menahan wanita itu agar tidak mendekat padaku.

Ken melepaskan tangan wanita itu lalu berbicara di depan ku.

"Ada. Tapi itu mati ketika toko tutup. Sepertinya nara salah mencabut saklar. Nara orang terakhir disana."

Perhatianku teralih oleh pete yang sedang berjalan ke arah ku.

"Nara, jika itu memang anak ku, aku akan bertanggung jawab."

Pete berbicara sambil menatap wanita yang berada dibelakang ken.

Tidak hanya aku. Ken dan satu pegawai wanita lain nya juga sangat terkejut.

"Jangan bodoh, pete! Kamu bahkan tidak tau itu anak siapa. Bahkan jika kamu melakukan nya tadi malam, sel telur milik nya belum dibuahi. Kamu kira embrio akan ada dan menempel didinding rahim nya hanya dalam kurang dari 24 jam? Gunakan otak mu pete!"

Kenapa aku malah membahas biologi sekarang.

Aku menarik pete. Menatap mata pete yang masih sembab karna menangis tadi.

Dia juga terlihat sudah menyerah dengan semua nya.

"Aku tidak ingat apapun, vegas. Sangat jahat membiarkan nara sendiri."

Pete tidak menatapku. Pandangan nya terus kebawah.

Aku menarik pete kebelakang ku. Mengamankan dia terlebih dahulu agar tidak bertindak bodoh lagi.

"Berikan alamat rumah mu. Aku akan mencari cctv daerah rumah mu." Aku berbicara pada wanita itu.

"Rumah ku terpelosok. Tidak ada cc.."

"Berikan saja alamat mu." Aku memotong ucapan nya.

Apa dia tinggal di goa hingga tidak ada satupun cctv? Ini pusat kota!

Wanita itu menulis alamat nya di kertas lalu memberikan nya padaku.

Setelah menerimanya, aku menarik pete keluar. Menaiki mobil menuju apartemen ku.

"Diam disini. Jika aku melihat kamu bertindak bodoh lagi. Kamu akan merasakan akibatnya pete!"

Aku memasukan pete ke kamar ku.

Dan langsung keluar ke ruang TV. Kemudian membuka laptop ku. Menganalisis alamat yang telah diberikan wanita itu.

Sekarang aku hanya perlu mencari bukti jika pete tidak berhubungan sex dengan nya. Agar pete percaya, wanita itu tidak hamil anaknya.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang