Afraid

395 46 10
                                    

Ketika sampai rumah, vegas melihat pete yang sedang duduk di sofa dengan venice disamping nya.  Mereka sedang menonton acara anak di TV.

"Venice, ingin cookie?" Ucap vegas dengan menyodorkan cookie yang tadi ia beli kepada venice.

Venice menerima cookie yang diberikan vegas dengan perasaan senang.

"Terimakasih, daddy!" 

Melihat vegas yang ingat kepada venice dan venice menyukai apa yang diberikan oleh vegas membuat bibir pete tersenyum dengan bahagia.

Pete membantu venice untuk membuka bungkus dari cookie yang tadi diberikan vegas.

Vegas hanya diam memperhatikan dua orang didepan nya dengan tatapan kosong, pikiran nya sedang terbang jauh entah kemana.

"Ini sangat enak! Papa, phi kinn tadi berjanji akan memberikan ku cookie juga. Kapan phi kinn akan memberikan nya padaku?"

Kata 'kinn' yang venice ucapkan seperti alarm yang membangunkan vegas dari lamunan nya.

"Kapan venice bertemu kinn?"  Tanya vegas yang langsung menatap pete untuk menunggu jawabannya.

"Oh, benar! tadi kami melakukan panggilan video karna khun kinn ingin melihat venice. Aku bisa menunjukkan nya padamu."

Pete dengan terburu buru mengambil ponsel nya di atas meja dan mencari rekaman layar panggilan vidio di galeri nya.

"Apa kisah satu malam kalian masih belum cukup?"

Ucap vegas dengan acuh lalu pergi meninggalkan pete bersama venice.

"Apa maksudmu?" Tanya pete yang sekarang tidak peduli dengan rekaman layar di galerinya.

Pete merasa sangat tidak nyaman dengan kalimat yang vegas ucapkan.

Vegas tidak menghiraukan pete dan terus berjalan menuju kamar nya.

"Siapa yang kamu maksud kisah satu malam?" Tanya pete sekali lagi, kali ini dengan suara cukup tinggi hingga vegas menghentikan langkah kaki nya.

Kesal, marah, cemburu dan rasa terkhianati memenuhi hati vegas.

Pete berjalan menghampiri vegas dan memaksanya untuk menatap mata miliknya.

"Apa yang kamu maksud dengan cinta satu malam?" Suara pete menjadi lebih tegas, ia juga mengatupkan giginya.

Mata pete perlahan menjadi merah, ntah karna kesal atau menahan sesuatu agar tidak keluar dari sana.

"Menurut mu? Pantas saja kamu dengan senang hati menggantikan ku ke pertemuan itu." Ucap vegas sambil terus menatap pete.

Nada bicaranya yang sedikit menyebalkan membuat pete sangat kesal.

"Aku melakukannya karna ingin membantumu! Aku ingin kamu ada dirumah untuk menemaniku! Aku bahkan tidak tau ada khun kinn disana."

Pete tau dia sudah tidak dapat mengendalikan perasaan kesal nya, jadi dia memilih menjauh dari vegas untuk menyegarkan pikiran nya.

Vegas yang tidak puas dengan jawaban yang pete berikan menjadi lebih kesal karna pete yang malah pergi dari nya.

Vegas ingin penjelasan dari mulut pete, kenapa dia bergandengan tangan dengan kinn lalu menghilang di gang kecil, atau apa yang mereka lakukan di dalam kamar hotel berdua saja.

"Apa yang kalian lakukan malam itu? Acara nya berada di dalam hotel tapi kalian malah bermesraan di taman? Sial!"

Vegas bertanya sekali lagi, berharap pete memberikan jawaban yang dapat menenangkan hati nya.

Pete berhenti tepat di depan pintu. Ia menarik napas nya sebelum berbalik menatap vegas.

Pete juga baru ingat venice yang tadi ada di samping nya tapi sekarang sudah tidak ada, sepertinya jane mengamankannya.

"Vegas, kumohon berhenti bicara. Kamu terus melukai hati ku dengan ucapan mu."  Suara pete sedikit serak dengan bibir yang juga bergetar.

Mereka tidak sadar sedang saling menyakiti sekarang.

"Berapa kali kalian melakukan 'itu' ketika bermalam di hotel kemarin?"

Pancingan dari vegas tidak berhasil membuat pete membuka mulut nya, tapi berhasil membuat pete melayangkan tinju ke arah pipi nya.

Semua pengawal vegas hanya bisa melotot melihat tuan nya sedang di pukuli dibawah sana.

"Ada apa? Kamu marah karna aku mengatakan kebenaran nya?" Ucap vegas yang masih menerima setiap pukulan pete tanpa membalasnya.

Darah terus mengalir dari mulut dan hidung nya. Pete hanya memukul bagian itu seakan ingin menghancurkan mulut milik suaminya.

Rasa anyir memenuhi mulut vegas. Dia juga merasakan rasa sakit yang hebat di wajah nya. Hingga kesabaran nya pun habis.

"Hah! Sial! Harusnya aku yang marah karna kamu telah menghianatiku!"

Vegas mendorong pete hingga pete terjatuh ke belakang, lalu memukul pete dengan satu pukulan yang sangat kencang.

"Khun vegas!!"

Teriakan nop membuat vegas tersadar dan melihat dengan jelas pete yang sedang mengerang kesakitan di bawah nya.

Pete mendorong vegas yang masih terlamun dalam pikiran nya, lalu mengambil kunci mobil di saku nop.

Pete dan mobil pun menghilang dari halaman rumah vegas.

"Cepat ikuti pete! Tapi jangan dekati dia, cukup lihat dari jauh kemana dia pergi." Nop memberikan perintah dengan sangat tenang kepada bawahan nya.

Nop pun menghampiri vegas dan mencoba untuk membantu nya bangun, tapi vegas seperti batu dengan berat puluhan ton.

"Khun vegas, biarku bantu bangun." Ucap nop sambil terus mencoba membopong vegas.

"Nop.. aku.. memukul pete? Bagaimana jika dia sungguh marah padaku dan pergi? Bagaimana jika dia tidak ingin bersamaku lagi? Bagaimana jika.." vegas terbata bata dalam menyelesaikan kalimat nya.

Dia tidak menyangka jika akan seperti ini akhirnya. Hatinya dipenuhi ketakuan apabila pete meninggalkan nya lagi seperti hari itu.

Bahkan sekarang pete tidak membawa venice disamping nya. Alasan apalagi yang bisa vegas katakan untuk bisa bersama pete kembali sekarang?

"Tidak, khun vegas. Pete akan kembali. Jika ia tidak kembali, aku yang akan menarik nya kesini." Hibur nop.

Vegas menolak tangan nop dan bangun untuk pergi mencari pete.

"Khun vegas, pete ada di taman pusat kota." Ucap nop tepat di samping mobil vegas.

Tanpa menunggu, vegas langsung tancap gas dengan harapan jika ia tidak terlambat.

Sementara di taman, ada kinn yang sedang membantu pete membersikahkan luka lebam di pipi pete.

Kinn terus berusaha agar pete memberitahu apa yang terjadi.

Setelah pete memberitahu nya, Kinn langsung memeluk pete dan mengelus punggung pete agar ia bisa tenang.

Hanya suara tangisan pete yang terdengar di taman ini. Hingga kinn membuka mulutnya.

"Pete, ingin kabur bersamaku?"

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang