kinda sweet

443 67 3
                                    

Pete pov

Menepati janji nya, beberapa hari ini vegas dirumah. Dia bilang akan pergi hanya ketika saat penting.

Tapi sebenarnya, aku lebih suka vegas yang bekerja dan pulang ketika sore hari.

Vegas dan venice selalu bertengkar yang menyebabkan keributan dirumah.

Venice memang anak yang sangat aktif. Dia sering merasa penasaran tentang hal apapun.

Tapi ketika bersama vegas, dia menjadi anak yang hampir dikatakan nakal.

Mereka selalu berebut dalam hal apapun. Tidak ada yang mau mengalah.

Dan jika sudah di puncak perkelahian, venice akan menangis atau..

"Pete! Venice menggigit tanganku! Lihat, ada bekas dari gigi jelek nya!" Vegas datang dan langsung menunjukan tangan nya padaku.

Yaaa.. jika bukan venice yang menangis, vegas lah yang akan mengadu padaku.

Venice ikut menghampiri ku dan vegas di kamar. Dia tertawa dengan sangat puas.

"Vegas cengeng! Haha." Venice menunjuk vegas yang baru saja membaringkan kepalanya dipahaku dengan wajah kesal nya.

Aku pun mengelus tangan vegas yang di gigit oleh venice. Sebenarnya, aku lelah dengan semua ini (T_T).

"Venice, bukan nya sudahku bilang, jangan hanya memanggil namanya? Jika tidak ingin memanggil nya papa atau daddy kamu bisa memanggil nya phi. Aku tidak suka mendengar kamu hanya memanggil nama nya seperti itu."

Menurut mu Venice akan menunduk sambil merenungi kesalahan nya ketika aku memarahi nya? Tidak. Venice tersenyum sekarang.

"Maafkan aku karna telah menggigitmu, papa vegas. Lain kali akan aku gigit lebih keras HAHAHA." Venice langsung lari keluar kamar. Dia sangat suka menggoda vegas.

Aku memilih untuk membuka ponselku kembali. Sebelum adanya keributan tadi, aku sedang bertukar pesan dengan khun no.

Khun no: "aku akan menunggumu, pete!"

Khun no: "Jika kamu tidak datang, maka pesta juga tidak akan dilaksanakan dan kamu menjadi penyebab nya!"

Pete: "baik, khun no. Aku pasti datang."

Khun no mengundang ku untuk datang ke pesta ulang tahun nya.

Aku sudah bilang akan datang, tapi dia terus mengancam ku dengan berbagai ancaman nya.

Sekarang aku sedang memikirkan, hadiah apa yang harus aku bawa untuk nya?

"Kenapa sangat fokus pada ponsel mu, pete?"

Aku bahkan lupa jika vegas belum bangun dari pahaku. Wajahnya menjadi tambah masam.

Vegas sangat tidak suka jika aku tidak memberikan perhatianku padanya.

"Khun no memintaku datang ke pesta ulang tahun nya. Aku sedang berpikir hadiah apa yang cocok untuknya."

Aku berbicara sambil mengelus rambut vegas. Ponselku sudah ada ditangan nya dan dia sedang membaca seluruh pesanku.

"Apa aku mengijinkan mu untuk datang?" Vegas melempar ponselku di kasur lalu menatapku.

"Apa aku perlu ijin mu?" Aku menatap nya kembali.

Tidak hanya venice, aku juga tidak mau kalah darinya.

Vegas bangun lalu duduk di depanku. Dia menatapku dengan tatapan seolah berkata 'Aku yang berkuasa disini.'.

Tanpa takut, aku ikut menatapnya dengan mata yang berbicara  'Aku akan melakukan yang ku mau.'

Kami terus bertatapan. Ini seperti lomba tahan kedip.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang