Important?

1.2K 148 2
                                        

Hari sudah sore, aku sudah memberitahu vegas untuk menjemput ku di rumah keluarga utama.

Tapi dia tak kunjung datang.

Aku si tidak masalah menunggu, tapi venice sudah sangat rewel karna ingin tidur.

Seharian ini dia bermain dengan sangat semangat. Biasanya ia sudah 2 kali tidur.

Tidak heran jika dia sangat rewel.

Chay menyuruh ku untuk menidurkan nya dulu di kasur nya, tapi venice tidak nyaman tidur di kasur orang, alhasil venice makin rewel.

Aku sudah mencoba menelepon vegas, namun tak diangkat. Sebegitu sibuknya kamu kah vegas?

Arm berulang kali menawarkan untuk mengantarkan ku, namun ku tolak, aku menunggu vegas.

Setelah lama menunggu, akhirnya vegas datang.

Eh?, dia bersama porsche? Ah mungkin ketemu dijalan, pikirku karna anak ku sudah sangat rewel, aku hanya memikirkan nya saja saat ini.

"Kenapa lama sekali? Venice sudah menangis sejak tadi karna menunggu mu. Ayo langsung jalan saja." Kata ku sambil membuka pintu mobil.

"Tunggu pete, aku ada pekerjaan dengan porsche sebentar." Vegas menahan tangan ku.

Aku bisa mencium bau rokok dibadan nya.

Dan yang lebih buat ku kesal, kenapa harus menunggu lagi? Aku sudah menunggu sekitar 30 menit dengan rengekan venice!

"Tidak bisakah lakukan nanti? Venice sudah sangat rewel." Kata ku mencoba buat dia mengerti.

"Tidak bisa. Ini penting." Katanya sambil melepaskan tangan nya dari tangan ku.

Setelah beberapa saat, porsche keluar dan memberikan satu bungkus rokok.

Apa ini hal penting itu? Hanya rokok? Aku benar benar sangat kesal sekarang.

"Sudah bisa pergi sekarang?" Aku bilang ini dengan nada yang sangat kesal, aku beneran kesal.

"Maaf pete, boleh aku pinjam vegas 5 menit? Ada yang ingin aku bicarakan dengan nya." Rayu porsche.

"Tunggu sebentar ya, sayang. Aku akan segera kembali."

Mereka berdua meninggalkan ku begitu saja dengan venice yang masih menangis di pelukan ku, apa mereka tuli hingga tidak bisa mendengar tangisan anak ini?.

Setelah mereka pergi, aku langsung menemui arm dan meminta nya untuk mengantarkan ku pulang.

Dia dengan bingung mengambil kunci dan menggerakkan mobil nya dengan aku dan venice di dalam nya.

Dirumah keluarga minor

Aku mengucapkan terimakasih kepada arm. Sepanjang perjalanan kami hanya diam, aku tau dia sangat bingung dan ingin bertanya banyak hal tapi hanya ditahan ditenggorokannya.

Setelah nya, aku masuk dan menidurkan venice dikamarnya.

Ketika venice tidur, aku mandi, makan dan langsung pergi ke kamar venice.

Aku sangat kesal dengan vegas hari ini. Jadi aku akan tidur dengan anak ku.

Aku bahkan lupa dengan macau dan langsung tidur.

.
.
.

Venice tidur dan bangun di pagi hari. Ia tidak menangis ketika bangun.

Aku pun langsung membawa nya untuk mandi dan memakaikan baju untuknya.

Aku bermain bersama venice dikamar berdua saja. Aku bahkan belum keluar kamar.

Aku merasa sedang tidak mood melakukan apapun. Ku harap macau bisa makan dan menyiapkan bekal nya sendiri.

Ketika sedang asik bermain, aku mendengar suara pintu terbuka.

Ya, itu vegas. Aku bisa tau karna aroma parfum nya yang semerbak.

Aku tidak menanggapi nya dan hanya bermain dengan venice.

"Kenapa kemarin kamu tidak menunggu ku dan malah memilih pergi dengan arm?"

Aku tidak menanggapi nya dan masih terus bermain dengan venice.

"Pete." Aku masih tidak menanggapi nya.

"Pete.. 1.. 2.. "

Ntah kenapa setiap hitungan dari vegas membuat ku merinding ketakutan.

"Kamu sangat sibuk, itu sebabnya aku meminta tolong arm." Bela ku.

"Aku hanya sebentar mengobrol dengan porsche, tidak bisakah kamu menunggu?"

Aku menjadi sangat kesal mengingat hal itu.

Aku bangun dan menghampiri vegas, lalu bicara di depan wajah nya.

"aku sudah menunggu mu lebih dari 30 menit sambil menggendong venice yang menangis. Setelah kamu datang, kamu menyuruh ku menunggu lagi karna ada hal penting dengan porsche dan ternyata itu hanya rokok, HANYA ROKOK VEGAS! Belum selesai, kamu masih meminta ku untuk menunggu agar kamu bisa bicara HAL PENTING LAGI dengan porsche. Venice menangis! Apa kamu tidak bisa mendengarnya saat itu?" Teriak ku.

Mungkin karna sedang kesal aku berani seperti itu kepada vegas, biasanya menaikan suara kepadanya saja aku tidak berani.

Aku langsung membawa anak ku untuk pergi keluar. Tentu saja di tahan oleh vegas.

"Kamu berteriak padaku, pete?" Tanya nya dengan suara sangat datar.

Jujur, aku sangat takut.

"Lepaskan aku!" Aku memberanikan diri untuk memberontak.

"Pete, maafkan aku. Itu bukan rokok.. itu.. aku tidak bisa memberitahu mu. Tapi tolong maafkan aku."

Vegas memohon padaku, sepertinya dia tau dia salah.

Tapi aku tidak semudah itu.

"Maafkan aku pete. Aku benar benar sedang banyak pikiran kemarin." Vegas terus memohon.

"Lepaskan aku vegas. Aku sangat lelah."

Vegas melepaskan ku "baik, pete. Aku.. aku akan menjaga venice. Kamu bisa istirahat. Biar aku yang menjaga nya."

Aku langsung menengok ke arah nya. Bingung. Kesambet apa dia sampai bisa bilang begitu.

Bukannya aku murahan ya, tapi bukannya ini kesempatan agar vegas dan venice bisa akur?

"Beneran? Hmm baiklah. Kamu harus menjaga venice selama 2 hari. Anggap saja kamu menggantikan aku yg menunggu hampir 1 jam dengan tangisan venice." Ucap ku.

Vegas tampak ragu, namun menyetujui nya. Aku memberikan venice kepada vegas. Tapi venice terus melihat ku dengan mata sedihnya.

"Anak ini tidak mau hanya berdua dengan ku. Sepertinya kamu harus menemani kami." Kata vegas.

Sebenarnya aku tidak yakin meninggalkan mereka berdua begitu saja. "Hahh baiklah. Ayo main bersama." Kata ku sambil berjalan ke arah mainan vanice.

Vegas yang menggendong vanice menurunkan nya di tempat dimana aku duduk.

Kami bermain bertiga.

Ini pertama kalinya seperti ini, seru juga hehe.
.
.
.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang