I'm so lucky

1.6K 148 4
                                    

Keesokan harinya.

Vegas pov.

Aku terbangun dan melihat pete yang sudah tidak ada disebelah ku. Aku duduk dan menyadarkan kepala ku didinding tempat tidur.

Tak lama kemudian pete datang melalui pintu penghubung antara kamar ku dan venice.

Sudah kuduga dia pasti ke anak kecil itu.

"Sudah bangun? Kalau begitu mandi dan turun ke bawah untuk makan" katanya masih sibuk melakukan pekerjaannya yang aku sendiri tidak tau itu apa.

Aku hanya diam dan melihat nya yang mondar mandir dari tadi. Sadar jika aku menatap nya, pete menghampiri ku, dan mendekatkan wajah nya dengan wajah ku, sangat dekat hingga aku bisa merasakan nafas yang beraroma mint menyegarkan.

Aku juga bisa melihat hidung indahnya, serta pipi halus nya. "Kenapa diam? Sakit?" Pete bertanya dan Aku hanya menggeleng pelan.

Pete tau dan langsung mengecup bibir ku dengan bibir manis nya, rasa semangka hehe.

"Good morning, honey" katanya sambil tersenyum manis. Aku langsung menarik nya dan mencium pete mulai dari kening, pipi, bibir, hidung bahkan leher nya.

Aku sangat menyukai aroma tubuh pete. Rasanya seperti aku kecanduan oleh narkoba, tidak bisa berhenti.

Yang dicium hanya tertawa kecil, sangat lah manis.

Kegiatan ku berhenti saat mendengar suara anak kecil menangis, anak itu memang tidak pernah membiarkan ku menang walau hanya sekali.

"Baiklah cukup morning kiss nya. Sekarang kamu mandi, aku sudah siapkan air panas untuk mu. Setelah itu turun dan tunggu aku untuk makan, aku akan  menyusul mu." Kata pete sambil meninggalkan ku dan menghilang ditelan pintu.

Aku langsung mengecek ponsel ku dan melihat pekerjaan yang harus aku lakukan.

Sebenarnya, keluarga minor sudah diambil alih oleh porsche sejak ayahku ditembak oleh khun korn.

Tapi karna pekerjaan ku yang lalu belum selesai, aku diharuskan membereskan nya dulu.

Sehabis itu aku mungkin akan mencari pekerjaan baru, seperti pencukur kumis misalnya, pete bilang aku berbakat dalam hal itu.

Aku melihat chat dari porsche, dan membukanya.

Porsche: "vegas, aku rasa ada yang tidak beres dengan kisah ibu ku. Aku merasa ada yang janggal."

Ayolah porsche berhenti egois, aku tidak ingin menjalin hubungan dengan keluarga itu lagi.

Aku hanya ingin bahagia bersama pete dan macau. Itu saja.

Vegas: "aku tidak perduli porsche. Pekerjaan ku hanya sampai membuat khun thorn menandatangani dokumen ku. Setelah itu aku akan menjauh dari keluarga itu."

Porsche: "apa kamu tidak ingin membalas dendam kepada orang yang membunuh ayah mu? Aku bisa membantu mu vegas!"

Aku hanya membaca pesan porsche. Lalu pergi untuk mandi. Bukan aku tidak ingin membalas dendam.

Aku hanya tidak ingin ada yang tersakiti lagi, terlebih orang yang sangat kesayangi.
.
.
.

Setelah mandi aku mengikuti ucapan pete yang menyuruh ku turun kebawah untuk makan. Aku sudah melihat macau yang duduk di salah satu kursi di meja makan.

"Hey! Dimana pete?" Tanya ku sambil menarik kursi untuk ku duduk.

"Phi!! Bagaimana kabar mu? Sudah sehat? Apakah masih merasa sakit?" Tanya nya dengan begitu perhatian.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang