Macau pov
Setelah pemaksaan phi vegas dan phi pete beberapa hari lalu, sekarang ada kao yang selalu bersama ku.
Kao berasal dari kampung yang sama dengan phi pete. Sepertinya dia lebih tua dariku.
Alis nya tebal, hidung mancung, wajah tirus serta bibir yang cukup berisi membuat komposisi di wajah nya menjadi lengkap.
Kao memiliki badan yang tinggi tegap, dada bidang nya tetap terbentuk di bawah kaos yang dia gunakan.
[Aku minjem muka joong ya]
Hari ini seperti biasanya, kao akan menungguku di depan kelas.
"Phi king.. aku sangat lelah."
Tidak hanya kao, phi king juga menunggu didepan kelas ku. Aku pasti langsung memeluknya ketika kelas selesai.
"Jangan berlebihan, macau. Kamu hanya tidur selama kelas berlangsung."
Itu adalah ruby. Dia salah satu temanku.
"Hahaha tidak apa. Ingin makan sekarang?" Phi king menarik hidungku sambil tersenyum sangat manis.
Aku juga tersenyum dan mengangguk kepadanya.
Kami pergi ke kantin dengan ruby dan kao dibelakang kami.
Sesampainya di kantin, kami duduk bersama.
Sebelumnya, kao selalu memisahkan diri dari ku dan teman teman ku, tapi ruby menarik nya untuk bergabung bersama kami.
"Aku rindu masakan phi pete.. macau, kapan phi pete akan membawakan bekal untukmu lagi?"
Ruby bertanya sambil menatapku. Dia orang yang selalu menghabiskan bekal ku dulu, terkadang aku tidak makan satu suap pun.
"Phi pete sudah jarang memasak. Dia baru akan memasak ketika phi vegas memintanya."
Ucapanku hanya di respon dengan ruby yang menidurkan kepalanya di atas meja.
Selang beberapa detik, ruby mengangkat kepalanya dengan semangat.
Apa dia bipolar?
"Phi kao, apa phi punya pacar?"
Ruby bertanya pada kao tapi membuat ku sedikit terkejut. Dia memang wanita berani.
"Dia tidak punya pacar. Kenapa? Kamu ingin menjadi pacarnya?"
Aku hanya ingin menggodanya. Berharap itu akan membuat wajah nya memerah.
"Apa boleh phi kao berpacaran?" Cukup lama ruby menatap kao, akhirnya dia menatapku sekarang.
"Tentu. Kamu bisa menjadi pacarnya. Kao, perlakuan teman ku dengan baik."
Kao hanya menggangguk pelan. Seperti ragu dengan ucapanku.
"Apa phi kao mau menjadi pacarku? Pasti sekarang phi kao tidak mencintai ku, tapi aku akan membuat phi jatuh cinta padaku nanti."
Ruby berbicara dengan menatap kao. Dia juga tersenyum sangat manis.
Selama satu tahun aku mengenal ruby, itu adalah senyuman paling tulus yang pernah kulihat dari bibir nya.
Kao melihat kearahku. Ntah maksudnya meminta ijin padaku atau bantuan dariku.
Apapun itu, aku hanya mengangguk kepadanya.
Aku melihat kearah phi king disebelahku. Dia sedang bertukar pesan. Tapi aku tidak bisa melihat dengan siapa.
Dan ketika aku mencoba mengintip ponsel nya, phi king dengan cepat memasukannya kedalam saku.
"Ada apa?" Phi king sama sekali tidak menatapku dan hanya melanjutkan makan nya.
"Phi.. bertukar pesan dengan siapa?"
Aku mencoba melihat wajahnya namun dia terus menolak. Dan jika aku tidak salah lihat, wajah nya memerah seperti menahan malu.
"Hanya teman. Aku harus pergi, kelas ku akan segera mulai."
Phi king pergi begitu saja. Memang belakangan ini phi king terlihat sibuk.
Aku melanjutkan makan ku. Dengan kao dan ruby yang sedang mengobrol sangat asik.
Karna sedikit kesal dengan suara tertawa mereka, aku pergi meninggalkan mereka.
Kao juga mengikuti ku dibelakang. Ternyata dia masih ingat jika dia pengawal ku.
Kami pergi ke parkiran. Kao akan membukakan pintu dan menyetir untukku.
"Kao, berhenti di toko es krim depan lalu belikan aku es krim untuk venice."
Sampai didepan toko es krim, kao memarkirkan mobil dan turun menuju toko es krim.
Karna sudah menunggu cukup lama, akhirnya aku ikut turun dan masuk kedalam toko es krim.
Cukup ramai didalam. Dan aku melihat kao yang sedang mengobrol dengan salah satu pengunjung disana.
Ketika melihat ku, dia langsung menghampiriku.
"Khun macau? Ada apa? Bosan? Sangat ramai disini tapi pesanan ku sedang dibuat, mungkin hanya harus menunggu 5menit lagi."
Aku mengangguk. Lalu melihat sekeliling ku, mencari kursi untuk ku duduk.
"Khun macau ingin duduk? Semua kursi sudah di gunakan. Duduklah dipundak ku."
Kao berjongkok dan menundukan sedikit punggung nya. Semua perhatian menuju kepada kami sekarang.
"Berhenti memanggilku khun dan bangun sekarang! Kamu mengambil perhatian semua orang!"
Aku menariknya untuk bangun. Lalu menyuruhnya untuk berdiri didepanku.
Dengan daguku dipundak nya dan pipiku yang menempel di pipinya.
Hingga nomor antrian yang sama dengan yang dipegang kao dipanggil.
"Khun macau, tunggu aku disini. Aku akan mengambil es krim nya."
Kao tidak akan bergerak jika aku tidak mengijinkan nya.
Itulah kenapa dia masih berdiri diam padahal karyawan toko itu sudah memanggil berulang kali.
"Berhenti memanggilku khun! Aku akan ikut dengan mu."
Kami mengambil es krim yang kao pesan dan pulang ke rumah.
Ketika sampai aku memberikan es krim kepada venice. Tentu dia sangat senang.
Kao duduk bersama venice. Memperhatikan venice yang pipinya juga ikut memakan es krim nya.
"Kao, ayooo! Temani aku mengerjakan tugas."
Aku menarik tangan kao untuk pergi ke kamar.
Jika aku lelah mengetik dia akan memijatku dan menggantikan aku mengetik.
Ketika aku haus, dia akan mengambilkan aku air minum.
Bahkan jika aku lelah berjalan, kao dengan senang hati memberikan punggung nya untuk kutumpangi.
Ternyata, penjara ini tidak buruk juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's over.
Fiksi PenggemarKisah vegaspete dengan khayalan ku hahaha. Suka vegaspete, tapi lebih suka pete. jadi pete lebih menonjol disini. . . . Ini bukan terjemahan novel vegaspete ya. Cuma karangan aku.. Terimakasih sudah mampir!~