Venice

962 121 5
                                    

Pete pov

"Coba bilang A, venice." Aku membuka mulut venice dengan perlahan.

Venice selalu menutup mulut nya setiap jane mendekatkan sendok ke mulut nya.

Jane juga melihat ada sesuatu berwarna putih di dalam mulut venice.

Ketika aku melihat dalam mulut venice, benar saja. Ada 2 gigi yang baru tumbuh.

"Pete, kamu meninggalkan ku terlalu lama. Aku tidak ingin makan sendiri!"

Hari ini vegas sedang libur. Dia bangun siang dan tidak ikut makan bersama.

Tadinya aku menemani nya makan, tapi aku meninggalkan nya sebentar karna jane memanggilku.

"Coba suapi lagi saja, jane. Aku akan memikirkan caranya lagi setelah vegas makan."

Aku pergi ke meja makan. Dan duduk di depan vegas yang sedang memasukan nasi ke dalam mulut nya.

Lalu aku membuka ponsel ku.

"Bertukar pesan dengan siapa?" Vegas bertanya sambil menatapku.

Aku jarang sekali membuka ponsel ku. Jika aku fokus kepada ponsel tentu vegas akan penasaran.

"Aku bertanya pada dokter nya venice. Apa memang seperti itu pertumbuhan pada anak. Juga tentang dia tidak ingin makan. Apa gigi baru nya itu sakit."

Aku menjawab sambil terus memperhatikan ponselku.

"Lalu apa katanya?"

"Katanya tidak apa. Pertumbuhan setiap anak memang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Dokter juga bilang itu tidak akan sakit, hanya venice akan merasakan gatal."

Aku meletakkan ponsel ku. Lalu menatap vegas.

"Tapi, dokter bilang venice mungkin akan terlambat bicara atau berjalan. Maka dari itu, aku melarangmu menunjukan bahasa asing ketika dia menggunakan ponsel mu!"

Vegas tadinya menatap ku juga. Tapi setelah aku bicara seperti itu dia langsung melanjutkan makan nya tanpa menanggapi ku.

Sebenarnya, aku sudah memberitahu nenek ku tentang venice yang sudah bisa berdiri sendiri.

Bahkan sekarang dia sudah bisa berdiri tanpa berpegangan pada sesuatu. Walaupun masih terkadang jatuh.

Nenek ku bilang untuk menuntun kedua tangan nya dan membantunya berjalan.

Tapi aku tidak melakukan nya karna aku takut tangan venice akan sakit.

Bukan kah itu seperti kita menarik tangan nya dan memaksa nya untuk berjalan?

Jadi, untuk berjalan aku percaya kepada venice. Dia anak yang pintar. Dia pasti bisa.

Ketika vegas sudah selesai makan, aku membereskan bekas makan nya dan pergi menghampiri venice yang masih tidak ingin makan.

Vegas duduk di sofa sambil bermain game nya. Venice yang tadi nya duduk di lantai bersama jane langsung merangkak dan berdiri di samping kaki vegas.

Aku dan jane terus mencoba memasukan bubur ini kedalam mulut venice. Tapi dia selalu menutup nya atau melepehkan nya.

Disaat aku dan jane sedang berpikir. Vegas meletakkan ponsel nya ke lantai. Yang di ikuti oleh venice. Tentu venice langsung menonton kartun diponsel vegas.

"Seperti ini cara memberi makan anak."

Dia duduk kembali di sofa dengan tangan melipat. Aku ikut duduk di samping nya.

"Kamu tidak boleh memberi ponsel terus menerus, vegas!"

Vegas menatap ku dengan senyum nya. Padahal aku kesal sekarang.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang