Beberapa minggu sudah berlalu. Luka lebam di wajah pete dan vegas juga sudah hampir hilang.
Mereka menjalani hari seperti pasangan pada umumnya.
Makan di meja yang sama, menonton film hingga tengah malam, atau sekedar berbaring diatas kasur yang sama.
Hampir setiap harinya juga, terdengar suara 'renyah' yang berasal dari benda besar yang memaksa keluar dan masuk ke dalam lubang sempit.
Selama masa penyembuhan itu juga, vegas selalu bertukar pesan dengan porsche.
Sudah hampir sebulan, rencana vegas dan porsche untuk bertemu selalu gagal. Itu karna vegas yang selalu menolak dan bilang untuk menunggu saat yang tepat.
Porsche: "vegas, kapan kita akan bertemu? Jika kamu terus menunda nya, aku akan menyelesaikan ini sendiri."
Vegas: "Sudahlah, porsche. Mereka tidak mungkin selingkuh."
Porsche: "itu karna kamu belum melihat apa yang aku temukan."
Porsche: "akan aku tunggu jam 2 di minimarket yang tidak jauh dari perusahaan mu. Jika kamu tidak datang, aku akan menyelesaikan sendiri."
Itu adalah percakapan dalam bentuk pesan antara vegas dan porsche.
Vegas punya 2 pilihan. Berpura-pura bodoh dan tidak tau apapun, atau mengetahui kebenaran yang sepertinya akan cukup menyakitkan.
Di ruangan lain, ada pete yang sedang mencoba untuk menidurkan venice. Namun 'baterai' venice belum habis, anak itu terus bernyanyi ketimbang memejamkan matanya.
Sambil menunggu venice lelah, pete membuka ponsel nya. Dia melihat pesan dari kinn diantara tumpukan pesan lain nya.
Kinn: "pete, sedang apa?"
Pete: "mencoba menidurkan venice. Khun kinn sedang senggang?"
Kinn: "boleh kita melakukan panggilan vidio? Sudah lama aku tidak melihat venice."
Pete diam memandangi pesan kinn. Cukup bingung apa dia harus menerima nya atau menolak nya.
Venice juga sudah berhenti bernyanyi dan ikut memperhatikan ponsel pete.
Dia ingin pinjam ponsel itu tapi juga takut dimarahi.
"Venice, phi kinn ingin melihat mu. Bisakah kamu berjanji padaku akan bersikap baik?" Pinta pete pada venice yang masih memperhatikan ponsel nya.
Venice menengok kepada pete dan mengangguk, menyanggupi suruhan pete.
Pete membiarkan venice berbaring di atas dada nya, lalu menyalakan perekam layar untuk berjaga-jaga.
Baru setelah nya mengklik nama kinn dan melakukan panggilan vidio.
Kinn: "Halo, venice! Kamu ingat aku? Dulu aku pernah menggendongmu beberapa kali."
Kinn berbicara dengan sangat semangat. Senyum dibibirnya membuat mata nya tambah mengecil.
Venice juga merespon dengan baik. Tidak disangka, mereka akrab dalam waktu dekat.
Pete hanya diam mendengarkan venice dan kinn bercengkrama, dengan senyum yang tidak hilang dari wajahnya.
Hingga venice mulai menguap dan mata nya sudah mengeluarkan air karna lelah.
Tapi venice masih belum berhenti bercerita tentang makanan yang dimakan nya tadi pagi.
Kinn: "begitu? Itu pasti sangat enak venice. Tapi sepertinya kamu harus tidur. Maafkan aku sudah mengganggu waktu tidurmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's over.
FanfictionKisah vegaspete dengan khayalan ku hahaha. Suka vegaspete, tapi lebih suka pete. jadi pete lebih menonjol disini. . . . Ini bukan terjemahan novel vegaspete ya. Cuma karangan aku.. Terimakasih sudah mampir!~