Jail

539 70 1
                                    

[Karna aku pake tagar macau, gapapa ya aku tambahin cerita macau, hehe.]

Macau pov

Seperti biasa, dosen gila ku pasti memulai kelas dengan sangat pagi.

Rumah ku yang sekarang jarak nya lebih jauh daripada ketika masih di keluarga minor.

Sedangkan, diapartemen kemarin sangat sempit walaupun jarak nya dekat dengan universitas ku.

Dan, yaa.. lebih nyaman rumah yang sekarang. Karna terkadang ingatan tentang ayahku yang brengsek itu muncul ketika aku berada dirumah keluarga minor.

Setelah pelajaran selesai, aku keluar dari ruangan.

"Macau, ingin makan siang dengan ku?"

Seorang laki laki yang setiap hari selalu menunggu kelas ku selesai.

"Phi king? Aku sudah bilang kepadamu untuk menunggu di kantin saja bukan? Apa kamu lelah berdiri disini?"

Namanya king. Dia seniorku yang cukup terkenal karna kecerdasan nya di kampus. Phi king juga baik kepada siapapun.

Tidak hanya itu, dia juga idola di fakultas ku karna wajah nya yang cukup tampan.

Phi king juga tinggi, hidung yang mancung, bibir yang tebal dan mata kecil namun cantik nya membuat orang berpikir dia adalah seorang model.

[Gamau bikin ghostship disini (kecuali kinnpete) jadi aku serahin ke kepercayaan masing masing.]

[Yang aku tulis ciri ciri nya itu yeonjun txt ya, alasannya pengen aja.]

Pertemuan ku dan phi king bukan pertemuan yang indah.

Seperti buku ku yang jatuh lalu dia membantuku mengambil nya hingga tangan kami bersentuhan. Atau, kami yang saling benci tapi akhirnya saling suka.

Pertemuan kami hanya sebatas phi king yang mengajak ku makan dikantin bersama. Tanpa alasan.

"Aku tidak sabar bertemu dengan mu." Phi king mengelus pipiku dengan jarinya.

Jantung ku terasa sudah copot lalu pergi ketengah laut dan menenggelamkan diri disana.

"Ayo makan! Aku sudah sangat lapar." Ucap phi king sambil menarik tanganku.

Dia tidak akan melepaskannya kecuali sudah sampai kantin.

Bahkan ketika dia bertemu dengan teman nya di perjalanan menuju kantin, phi king tetap memegang tanganku sambil mengobrol.

Semua orang di fakultas ku mengira kami sudah berpacaran. Karna phi king selalu memperlakukan aku seperti pacar nya.

Padahal, aku sendiri tidak tau apa hubungan kami.

Kami hanya makan bersama sambil bergandengan tangan kemudian melanjutkan kegiatan kami masing masing.

"Kenapa kamu selalu membawa motor? Aku ingin mengantar mu pulang!" Phi king berbicara dengan bibir yang cemberut.

"Aku takut mengganggumu, phi. Phi ada kelas bukan? Pergilah." Aku melambaikan tanganku padanya.

Phi king memajukan wajah nya hingga tepat didepan wajahku. Lalu mencium bibirku dengan sangat lembut.

Aku memejamkan mataku dan terus membalas ciuman nya. Hingga phi king lah yang melepaskan ciuman nya baru kami berhenti.

"Baiklah. Jangan mengebut, macau!"

Phi king pergi meninggalkan aku yang masih memegang bibirku.

Aku melamun cukup lama. Itu adalah ciuman yang paling lembut yang pernah aku rasakan.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang