Kidnapping II

706 73 9
                                    

Pete seperti orang gila, dia menembak secara asal ke segala arah.

Disaat semua orang sedang tiarap untuk melindungi dirinya, nop dan beberapa pengawal ku langsung menyerbu masuk.

Semua anak buah drake sudah berada di kaki pengawal ku, sedangkan drake sendiri masih mengerang kesakitan.

Pete datang menghampiriku dan berdiri didepanku. Dia juga mengangkat daguku untuk menatapnya.

"Kamu berani menyembunyikan sesuatu padaku vegas? Apalagi ini berkaitan denganku? Hm?" Ucap pete.

Tatapan nya cukup membuatku sedikit merinding dan berpikir, ini pete?

Selagi aku masih diam dan pete menunggu jawaban ku, drake sudah berhasil berdiri dibelakang.

"Hey! Kemarilah!" Ucap drake dengan memegang bahu pete.

Pete menepis tangan drake dari bahunya lalu berbalik dengan senyum cukup menyeramkan.

"Tunggu sebentar, aku harus bicara dengan suami ku." Ucap pete.

Aku tidak tau bagaimana ekspresi nya hingga drake menelan paksa ludah nya.

Pete kembali menatapku, ini pertama kali nya aku melihat tatapan pete seperti ini.

Tatapan tanpa emosi.

Tak lama, drake menarik pete dan memukulnya secara brutal. Pete hanya diam menangkis pukulan itu agar tidak mengenai wajah nya.

Tunggu, apa aku salah lihat? Disaat seperti ini, pete tersenyum?

Keadaanku masih terikat dan tidak ada satu pun pengawal yang membuka tali dari tanganku.

"Nop! Bantu pete dan lepaskan ikatan ku! Cepattt!" Teriak ku pada nop yang berada tidak jauh dariku.

"Maafkan aku, khun vegas. Pete melarangku untuk menyentuh mu. Dan ketika pete sedang bertarung, aku tidak berani ikut campur." Nop berbicara dengan cukup ragu sambil menundukan kepalanya.

"Sial!! Kamu hanya akan melihat pete dipukuli seperti itu?!! Aku akan membunuhmu jika dia terluka!" Teriak ku dengan tambah kesal.

Seperti tidak fokus padaku, nop diam melihat sesuatu di depan nya. Matanya melebar dan seperti ketakutan.

Aku melihat ke arah yang dilihatnya.

Itu adalah pete yang sedang memukul drake dengan lebih brutal.

Tapi drake berhasil memukul nya dengan kencang sekali lagi di wajah pete.

"Kenapa kamu memukul ku? Sekarang kan giliranku." Ucap pete. Aku bisa melihat senyum yang manis namun menyeramkan diwajahnya.

Pete berhasil membalik keadaan lagi. Dia memukul drake di wajah nya berkali-kali lipat.

Drake tidak diam, dia masih berusaha untuk memukul pete.

"Kamu tidak paham ucapan ku, ya?" Ucap pete kembali.

Aku juga melihat Pete menarik rambut drake agar ia tetap berdiri dan terus memukul wajah nya.

Hidung Dan mulut drake sudah penuh dengan darah, dia bahkan sudah tidak berdaya. Tapi pete masih terus memukulnya.

Aku tidak tau bagaimana pete ketika masih menjadi pengawal dulu, walaupun aku pernah dengar dia salah satu yang terbaik.

Melihat nya seperti ini membuatku berpikir, apa orang itu adalah pete yang selalu tersenyum dan menjadi sumber kebahagiaan semua orang?

Setelah berhasil membuat drake babak belur, pete datang dan membuka ikatan di tangan ku.

Dibanding aku, wajah pete lebih banyak lebam nya. Tapi dibanding drake.. lupakan! Wajahnya sudah tidak terbentuk.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang