Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.
-----
NB : INI CERITA HOMO HARAM. PENUH DOSA. JANGAN NYEBUT CERITA GUE DENGAN LABEL "HOMO SYAR'I / HOMO SYARI'AH" MENTANG2 LATAR TEMPAT DI PONDOK, KARAKTER BERAGAMA ISLAM LU SEBUT DENGAN DEMIKIAN. BODOH!!! HOMO YA HOMO AJA KALI TETAP HARAM GIMANAPUN! DAN GUE GA ADA NIAT NGEJELEKIN AGAMA. INI TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA GUE. DI PONDOK BANYAK OKNUM GAY ASAL LU TAU. GUE GA NGARANG2. DAN ISI CERITA INI BUKAN LADANG DAKWAH. BUKAN LADANG EDUKASI. MURNI SEBUAH CERITA AJA. JADI GOSAH SALPAK. KALO DARI AWAL UDAH GA COCOK LANGSUNG KELUAR. SEKIAN.
PLAK!!
"Bangsat!" Ale mengumpat saat pipinya ditampar oleh kakak kandungnya.
Nama dia Ali Dwiakbar, namun teman-temannya merasa nama Ali terlalu baik untuk remaja urakan doyan main perempuan tersebut. Oleh karena itu dia dipanggil Ale.
Kedua orang tuanya cerai dan sibuk dengan keluarganya masing-masing. Sejak SD kelas 5 dia ikut kakak laki-lakinya yang sudah berkeluarga hingga saat ini usianya sudah 18 tahun. Dia baru saja lulus SMA dengan nilai terburuk. Dia juga kepergok berzina sama dua perempuan.
Mas Agung, kakak dari Ale pun murka. Dia menampar pipi adiknya dengan kuat, melontarkan berbagai ceramah yang sudah menjadi makanan sehari-hari Ale.
"Kakak nyerah! Kakak angkat tangan! Kamu keluar dari sini! Urus diri kamu sendiri!" Agung mendorong kasar tubuh Ale keluar dari rumahnya.
Ale menatap tak percaya ke arah sang kakak, ia pun menggelengkan kepalanya brutal. Dia belum siap menjadi gelandangan, selain nakal--Ale juga remaja yang manja namun susah diatur.
"Mas jangan bilang begitu. Dia tetap adik kamu." Ujar mbak Ami istri dari mas Agung.
Ale mengangguk setuju, dia pun segera kembali masuk kedalam rumah mewah mas Agung dan mengabaikan ocehan kakak satu-satunya tersebut.
BRAAAK!!!
Ale membanting pintu kamarnya dengan kuat hingga bergetar. Dia menghempaskan tubuhnya ke ranjang dengan kesal.
"Anjing. Panas bangat kuping gue denger cemarah si Agung." Ale mengumpat tiada henti.
Tok tok tok
Cekleek
"Mas mau ngomong serius sama kamu." Ujar mas Agung masuk kedalam kamar Ale.
"Permisi dulu kek. Ini kamar gue. Jangan seenaknya." Ketus Ale sembari memunguti tisu bekas yang kotor karena spermanya.
Agung hanya menghela napasnya kasar, dia pun duduk di pinggiran ranjang sembari menatap adiknya yang sedang merokok santai.
"Besok kamu ikut Mas ke suatu tempat. Kamu ga berhak nolak atau keluar dari rumah ini. Selama kamu masih tinggal di rumah ini maka kamu tanggung jawab Mas. Ikuti peraturan rumah Mas." Peringat Agung lalu dia keluar begitu saja.
Ale tak peduli, dia mulai menonton video porno kesukaannya sembari mengocok penisnya yang ukurannya cukup untuk memuaskan vagina perempuan.
-----
Keesokan harinya Ale tak membuat ulah seperti hari-hari sebelumnya. Dia memilih ikut dengan kedua kakaknya entah kemana dia tak tahu dan tak ingin tahu.
Sampai akhirnya dia merasa aneh saat mobil mewah sang kakak berhenti di depan sebuah gedung pesantren elit.
"Mau daftarin Aliyah mondok Mbak?" Tanya Agung kepada kakak iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...