Jika suka dengan cerita ini alangkah baiknya memberi dukungan penulis dengan vote atau komen. 💜
—————
Nyatanya Ale benar-benar sakit pagi harinya, dia demam tinggi karena tak dapat menahan rasa perih dan sakit di lubang analnya akibat digarap oleh Abi tanpa ampun pagi buta tadi beberapa ronde yang hebat.
Abi belum tahu jika kekasihnya itu sakit sungguhan, karena setelah sholat shubuh dia tidak sempat ke UKS. Dia harus segera memasuki kelas setoran hafalan.
"Eh ini kata ustadz sarapannya datang terlambat. Mungkin telat 30 menit, jadi antum udah diijinkan buat terlambat masuk kelas." Ujar ustadz Amri dan diangguki oleh Abi.
Abi pun pamit pergi ke asrama guna mengambil tas nya dan meletakkan nya di kelas lebih dulu karena nanti dia harus menyelesaikan piket. Setelah nya dia mampir ke UKS guna melihat sang pujaan hati di pagi hari.
Cekleek
"Assalamualaikum." Ujar Abi masuk kedalam UKS.
Dan dia menggelengkan kepalanya saat melihat Ale masih tidur, sesuai dugaannya jika bocah itu akan tidur jika tidak sekolah. Sebenarnya dia merasa bersalah karena demi bercinta dia mengorbankan sang kekasih tidak sekolah satu hari agar sakitnya lebih meyakinkan.
Abi melihat sekitar memastikan keadaan aman dan diapun mengecup dahi Ale. Dia mengernyit saat merasakan suhu tubuh Ale sangat tinggi.
"Kamu sakit?" Beo Abi sembari menyentuh dahi Ale.
Dan benar saja, dia segera menjauhkan tangannya saat merasakan suhu panas pada tubuh Ale.
"Sayangnya Mas Abi." Panggil Abi dengan lembut.
Dia menepuk pelan pipi Ale yang sangat panas dan sedikit berkeringat. Ale menggeliat kecil sembari membuka matanya.
"Yang. Kayaknya gue kena karma deh. Bool gue perih banget sampe bikin pusing panas dingin gini. Tanggung jawab lu!" Ale menampar kesal pipi Abi.
Abi mengaduh kesakitan, dia mengelus pipinya yang terasa perih. Dia pun menatap khawatir ke arah sang kekasih yang terlibat begitu letih dan lemas.
"Maafin Mas Sayang. Lain kali janji ga bakal keras-keras." Abi mengelus sayang pipi Ale.
Dia mengunci pintu UKS dan menutup gorden jendela agar tak ada yang dapat mengintip dari luar. Dia mengambil handuk kecil lalu ia basahi dengan air dingin. Lalu ia mengompres dahi panas Ale dengan hati-hati.
Lalu dia pun berbaring di samping Ale lalu memeluk sang kekasih dengan lembut.
"Sarapannya belum dateng. Kantin juga belum buka. Mas ga punya simpenan makanan. Jadi kamu tahan dulu ya laper nya terus nanti minum obat." Ujar Abi panjang lebar sembari mengelus sayang surai Ale yang basah karena keringat.
Ale tersenyum senang mendengar ocehan Abi yang terdengar khawatir dengannya. Rasanya sudah lama dia tak sakit dan dikhawatirkan oleh seseorang yang menyayanginya dengan tulus seperti Abi.
Dia benar-benar bahagia bisa menjadi kekasih Abi dan memilikinya walau tidak secara sah. Namun intinya mereka saling memeliki dan berharap akan selalu bersama.
Ia memeluk tubuh atletis Abi dengan manja, dia tak kunjung memejamkan matanya. Dia justru mendongak menatap wajah tampan Abi dengan tatapan sayu.
"Tapi gue suka digenjot kasar Yang. Dimentokin gitu sampe kerasa di perut." Ale tersenyum penuh arti ke arah Abi.
Wajah Abi merona mendenga ucapan frontal sang kekasih. Dia mencubit gemas hidung bangir Ale, dia hendak mencium bibir sang pujaan hati namun dengan cepat Ale menjauhkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...