Bagian 13

36.3K 6K 333
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

—————

"Kamu butuh apa? Biar Mas ambilin sekarang. Setelah ini Mas mau belajar soalnya." Tanya Abi sembari menatap ke arah Ale yang sedang membaca buku tata cara sholat.

"Tolong ambilin botol air minum gue aja deh di kamar eh sama sikat gigi sama sabun cuci muka gue sama selimut terus sama——"

"Dek. Ga sekalian ranjangnya juga?" Tanya Abi dengan wajah datarnya.

Ale pun tertawa terbahak mendenga lelucon yang dibuat Abi. Sedangkan Abi menatap tertegun ke arah Ale yang tertawa lepas, ini pertama kalinya dia melihat Ale tertawa seperti ini. Selama beberapa hari ini bocah itu hanya marah-marah dan misuh.

Abi pun menunduk dan tersenyum tipis, mengelus kepala Ale tanpa sadar membuat suara tawa Ale terhenti begitu saja. Abi pun tampak terkejut dengan perilakunya.

"Y-ya udah Mas ambilin dulu." Gugup Abi sembari berlari kecil keluar dari UKS.

Ale menghembuskan napasnya dengan perlahan sembari berusaha menahan senyumannya.

"Anjing. Gue kenapa cok jancok!" Ale memasang wajah datar seketika.

Dia menukik alisnya tajam mengingat semua kebaikan yang diberikan Abi kepadanya. Ia pun kembali tersenyum namun kembali melenyapkan senyumannya saat merasa hal itu aneh.

"Apa gini yak rasanya punya temen ahli sorga? Seneng banget gue cok. Mana dia baek sama peka banget anjir jadi temen. Kaga kayak temen-temen gue yang ahli neraka di rumah, bukannya seneng malah empet gue." Ale mengangguk yakin akan pikirannya.

Dia kembali membaca bukunya dengan semangat dan tak lama Abi kembali membawa apa yang diminta Ale.

"Mas tinggal dulu ya. Nanti malem gapapa kan kamu tidur sendiri di sini? Kalo di kamar takutnya ngerepotin yang lain soalnya kamar mandi di bawah kan. Nanti kamu susah——"

"Iya bawel lu ah. Sono pergi gue mau mandi gerah." Ale mengibaskan tangannya.

Abi tersenyum geli lalu mengangguk, namun sebelum pergi dia menyentuh pergelangan kaki Ale yang sakit kemudian dia mengucapkan doa untuk kesembuhan Ale.

"Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa’an laa yughaadiru saqoman. Aamiin." Gumam Abi dengan khusyuk.

Ale hanya menatap bingung ke arah Abi dan nampaknya pria itu menyadari tatapan penasaran dari Ale.

"Sini buku punya Mas." Ujar Abi sembari buku tata cara sholat miliknya.

Dia mengambil pulpennya lalu menuliskan sebuah tulisan Arab cukup panjang di bagian belakang buku tersebut.

'اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا'

Abi juga menuliskan tulisan versi latinnya agar dapat dibaca oleh Ale. Sekaligus artinya.

'Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi. (HR. Bukhari, no. 5742; Muslim, no.2191).'

"Ini adalah doa untuk orang sakit yang dianjurkan oleh Rasulullah. Dan sunnahnya menyentuh bagian tubuh yang sakit. Hafalin ya kalau bisa." Abi tersenyum hangat.

AbiAle (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang