Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini tidak ada unsur menjelekkan suatu unsur ajaran agama apapun.
—————
Ini adalah hari pertama Ale masuk sekolah, dan jadwal hari pertama adalah pelajaran Tauhid. Dia sudah berkeringat dingin sedari tadi karena takut jika kembali mempermalukan dirinya sendiri.
Namun dia bernapas lega karena seharian pelajaran tersebut hanya perkenalan. Dia merasa begitu beruntung karena perkenalan hari sebelumnya hanya sesama santri saja tidak dengan para ustadz sepuh yang mengajar.
Tanpa sadar adzan dhuhur sudah berkumandang, Ale menunggu antrian wudhu hingga sepi karena dia malu jika dia melakukan kesalahan dalam berwudhu. Entahlah, Ale merasa begitu kecil hati setelah melihat banyaknya manusia ahli surga seperti katanya di satu tempat seperti ini.
Dia merasa seperti upil kecil di antara lautan ingus. Tanpa sadar dia hanya melamun walau antrian wudhu sudah kosong, hingga dia ditegur oleh ustadz Amri.
"Ale. Antum nanti jadi imam sholat Maghrib ya." Ujar ustadz Amri dengan santai lalu melenggang pergi begitu saja.
Wajah Ale terlihat seperti kehilangan nyawanya, dia bahkan menahan napasnya sesaat saat suara ustadz Amri terngiang di kepalanya.
"Anjir. Kenapa gue yang jadi imam? Kenapa gue? Apa istimewanya?" Takjub Ale sembari menelan ludahnya kasar.
Dia pun mendadak sakit perut karena merasa gelisah mengingat perintah ustadz Amri. Jadilah dia ke kamar mandi dan meninggalkan sholat jama'ah dhuhur.
Dia cukup lama di kamar mandi sembari melongo dengan isian kepala yang begitu frustrasi.
"Gimana bisa gue jadi imam? Apa gue kabur pulang aja yak?" Gumam Ale dengan detak jantung yang berdegup kencang.
Tok tok tok
"Apa masih lama akhii?" Tanya seseorang dari luar.
Ale tak menjawabnya, dia segera menyelesaikan kegiatannya di kamar mandi lalu segera keluar.
Jam sekolah Ma'had Ali hanya mulai jam 7 pagi sampai dhuhur. Setelah dhuhur mereka ada kegiatan belajar nahwu dan shorof selama 1 jam lalu setelahnya mereka beristirahat hingga 15 menit sebelum adzan ashar berkumandang.
Dan kali ini Ale kembali meninggalkan kelas nahwu dan shorof bersama karena dia merasa jiwanya tertekan akibat ucapan ustadz Amri yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.
"Kenapa gue yang jadi imam? Kan masih banyak ahli sorga. Sedangkan gue? Ahli neraka." Bingung Ale sembari menghentakkan kakinya kesal.
Dia pun bersembunyi di bagian ujung area jemuran tertutupi oleh ratusan gamis yang sedang dijemur.
—————
Saat kelas nahwu dan shorof berlangsung, setiap kelas di barisan yang berbeda. Dan kebetulan Abi berada di baris paling belakang, dan dia terlihat mencari keberadaan Ale di barisan kelasnya namun dia tak menemukan siluet bocah itu.
Hingga kelas pun selesai lebih cepat karena hanya penyampaian sistem belajar nahwu shorof mereka saja di hari pertama. Abi hendak menuju kamar untuk tidur siang namun terhenti saat dia dipanggil oleh ustadz Amri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...