Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.
—————
"Ya. Kamu boleh melakukannya di depan Mas." Bisik Abi sembari memasukkan kotak rokok tersebut ke saku celana Ale.
Ale mendorong tubuh Abi lalu dia terlihat kebingungan harus berjalan ke arah mana. Dengan cepat Abi menggenggam lengan tangan Ale lalu menuntunnya keluar dari lorong jemuran pakaian tersebut.
Setelahnya Abi melepaskan genggamannya dari lengan Ale lalu dia mengambil beberapa pakaiannya yang sudah bersih. Dia tak segera pergi dari sana, ia justru duduk di bangku yang ada di sana sembari menatap langit yang sudah berwarna gelap.
Ale ikut duduk di samping Abi, dia pun mengambil satu batang rokoknya satu kemudian mengapit dengan bilah bibirnya. Ia membakar rokok tersebut dengan santai dan Abi hanya menatap bocah itu yang menikmati rokoknya.
"Rokok kamu hanya sisa ini aja kan?" Tanya Abi sembari menunjuk ke arah saku celana Ale.
Ale mengangguk kecil sembari mengerang kesal, dia lupa kemarin di minimarket tidak membeli stok rokoknya.
"Ale. Di pondok pesantren kita bertujuan untuk menimba ilmu agama. Belajar mengenal kebersamaan, disiplin dan melatih kesabaran. Ketika kamu memilih masuk ke sini, itu artinya kamu setuju dengan semua peraturan di pondok ini." Ujar Abi dengan pelan.
Ale tertawa kecil mendengarnya, dia menghembuskan asap rokoknya dengan pelan dan itu cukup mengganggu Abi yang memang bukan perokok aktif.
"Siapa bilang gue yang milih masuk nih pondok. Udah gue bilang kalo gue itu dibuang ama kakak gue." Ale mendengus kasar.
Abi mengangguk mengerti, dia melihat rokok Ale sisa setengah. Dengan cepat dia mengambil rokok tersebut lalu mematikannya dan menyimpannya di saku gamisnya.
"Cukup setengah batang saja kalau kamu merokok di depan Mas." Ujar Abi sembari tersenyum.
Ale merengut tidak suka, dia hendak mengambil rokoknya lagi namun ia urungkan saat melihat rokok yang tersisa hanya 3 batang.
"Anjing ya lu. Terus tuh sisa rokok gue ngapain lu simpen?! Mau lu pake sendiri?!" Tuduh Ale dengan wajah garangnya.
Abi menggelengkan kepalanya pelan, dia pun berdiri dan melangkah pergi. Namun sebelum benar-benar pergi dia menoleh kecil ke arah Ale.
"Kalau kamu meninggalkan jejak puntung rokok di sini——bisa kena razia. Makanya aku bawa, nanti aku buang di closet." Ujar Abi lalu melenggang pergi.
Ale terdiam, dia pun menghembuskan napasnya kasar merasa hidupnya benar-benar berantakan di penjara suci ini bahkan baru beberapa hari.
"Gimana nasib gue kedepannya? Baru beberapa hari aja rasanya kepala gue mau pecah dijejelin kata mutiara terus sama si Anaabi." Gerutu Ale sembari mengusak surainya frustasi.
—————
Keesokan harinya, jam 2 malam Abi bangun lebih dulu dari santri yang lainnya karena dia hendak melakukan sholat tahajud. Dia sengaja bangun lebih awal agar orang lain tak melihatnya saat sholat tahajud.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...