Bagian 30

32.1K 5.1K 301
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

—————

Ini adalah saatnya pemakaman jenazah mas Agung. Mereka pun membawa jenazah mas Agung kedalam ambulance, Ale berjalan dengan lunglai kedalam ambulance tersebut. Air matanya tak berhenti mengalir membasahi wajah berantakannya.

Hanya dia yang menemani mas Agung di dalam ambulance, mbak Ami tidak ikut karena menemani anak-anaknya. Dia menatap keranda yang menutupi jenazah mas Agung dengan perasaan yang begitu hancur.

"G-gue hancur lagi M-mas . . Hiks gue hancur lagi Mas. Kedua kalinya lu ninggalin gue." Ale menumpukan kepalanya di keranda tersebut.

Dia menangis dengan hebat meluapkan rasa sedih dan sakitnya. Tubuhnya bergetar dengan hebat, ia meremas kuat dadanya yang terasa sakit.

"Hiks hiks.. gimana gue hidup tanpa lu Mas? Gue ga punya arah lagi hiks!! Gue sendirian lagi.." lirih Ale sembari meraung meluapkan isi hatinya.

Hingga mobil pin berhenti di tempat pemakaman, Ale membiarkan orang-orang membawa keranda mas Agung untuk dikuburkan.

"Kamu ga keluar Dek?" Tanya salah satu orang di sana.

Ale menggelengkan kepalanya pelan sembari menunduk dalam. Dia pun menutup pintu ambulance dan dia pun duduk di bagian ujung memeluk tubuhnya sendiri dengan erat.

"Eunghk——ggaahh hiks hiks!!! HARRGHH!!! BANGSAT!!" Ale berteriak histeris.

BUGH! BUGH! BUGH!!

Dia memukuli kursi busa yang ada di sana dengan brutal melampiaskan gejolak emosinya yang campur aduk. Dia kembali merosot dan meringkuk di sana seperti janin.

"Hiks hiks——kenapa lu pergi secepet ini Mas? G-gue belom bisa banggain lu hiks hiks!!" Ale meremas surainya dengan kuat.

BUGH! BUGH! BUGH!!

Dia memukuli kepalanya dengan brutal hingga tak sengaja kukunya yang cukup panjang menggores pipinya. Dia meremas kuat surainya menariknya dengan brutal melampiaskan rasa sakitnya.

Untuk kedua kalinya seorang Ali Dwiakbar hancur akan kesendirian. Dulu, dia begitu hancur ketika dia berada di tengah kedua orang tuanya yang selalu bertengkar. Menjadi bahan pelampiasan amarah mereka sendirian, Ale menanggungnya sendirian karena mas Agung tinggal bersama sang nenek.

Dia merasa sendirian pada kala itu, dia merasa kesepian akan rasa sakit yang ia rasakan setiap harinya. Lalu dia dibuang oleh kedua orang tuanya saat bercerai, tak ada yang mau mengambil Ale untuk hidup bersama mereka. Ale kembali merasa sendirian hingga mas Agung mengulurkan tangannya.

Pria yang sangat ia sayangi itu mengulurkan tangannya menawarkan sebuah kasih sayang yang besar. Mas Agung lah yang membesarkan Ale, dialah yang mengenalkan Ale apa itu kasih sayang dan cinta dari keluarga. Mas Agung yang mengenalkan Ale sebuah keluarga hangat.

Mas Agung yang selalu ada untuk Ale dalam keadaan apapun, dia yang selalu berada di garda terdepan ketika Ale mendapatkan masalah. Dia akan mendidik Ale dengan cara yang tegas namun penuh kasih sayang. Sebesar itulah cinta mas Agung untuk adik kecilnya, maka sebesar itulah rasa cinta Ale kepada mas Agungnya.

AbiAle (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang