Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.
—————
Dua malam sudah Abi tak dapat tidur dengan nyanyak, bahkan dia lupa makan dan minum. Dia hanya makan roti yang kadaluarsa tanpa ia sadari yang tersimpan di tasnya.
Dua hari tersebut Ale benar-benar menghindarinya dan membuat Abi begitu stres. Dia masih terbebani akan permintaan Ale untuk mengakhiri hubungan mereka. Dia pun bangun dari tidurnya, melihat jam yang ternyata sudah waktunya dia sholat tahajud.
Dia mengambil wudhu dan segera ke masjid untuk melakukan sholat tahajud. Di rokaat ke 6 dia terlihat gelisah dan napasnya terengah. Keringat dingin bercucuran membasahi wajahnya, dia pun beristirahat sejenak sembari memijat kepalanya yang terasa pening.
Ehem!
Abi berdehem berulangkali untuk menghilangkan rasa perih dan gatal di tenggorokannya. Dan tanpa sadar dia tertidur di dalam masjid sembari meringkuk kedinginan.
Tak lama kemudian bel bangun tidur berbunyi. Banyak santri yang mulai mengantri mandi atau mengulang hafalan mereka dan ada yang sholat tahajud.
Sedangkan Ale masih berusaha mengumpulkan nyawanya. Hingga dia benar-benar membuka matanya lebar saat mendengar suara gaduh dari bawah.
"IKHWAN! TOLONG INI MAS ABI GA SADAR DI DALEM MASJID!"
Tanpa pikir panjang Ale segera berlari ke area masjid dan dia melihat santri berkerumun di sekitar masjid. Dia hendak masuk namun terhenti saat melihat tubuh Abi yang tidak sadarkan diri sedang diangkat oleh ustadz Amri dan satu santri lainnya.
Ustadz Amri menatap tajam ke arah Ale yang terlihat gelisah. Mereka membawa Abi ke UKS dan segera mereka berikan minyak untuk membangunkan pria itu.
Ale ikut masuk dan dia menggigit bibirnya dengan kuat saat melihat sudut mata Abi yang terpejam sedang meneteskan air matanya.
"Hmmhh——jangan tinggalin Abi sendirian lagi.." Abi mengigau sembari mengepalkan telapak tangannya dengan kuat.
Ustadz Amri menepuk pelan pipi Abi yang terasa begitu panas. Salah satu santri sedang mengukur suhu tubuh Abi dan ternyata 41°.
"Kayaknya kita bawa ke rumah sakit aja deh. Ini udah panas banget." Khawatir santri tersebut.
Ale seketika terlihat begitu panik, hendak bersuara namun dia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata Abi mulai bergerak hendak bangun. Mereka semua terkejut saat Abi duduk secara tiba-tiba.
Lalu Abi mengulurkan tangannya seolah dia sedang menahan sesuatu. Dan hati Ale mencelos saat mendengar racauan Abi.
"Hiks hiks.. heuuhh kalo Mas ada salah kamu bilang. Jangan bikin Mas kayak gini." Abi menangis sesenggukan.
Abi terlihat berhalusinasi karena suhu panas tubuhnya yang terlalu tinggi. Dia memeluk tubuhnya sendiri sembari menangis sesenggukan.
"J-jangan hiks tinggalin mas sendirian. Hiks Mas gamau.. Mas mohon." Cicit Abi dengan tubuh yang bergetar hebat.
Ustadz Amri mengeraskan rahangnya, dia mengajak yang lainnya untuk keluar. Ale pun ikut keluar namun ustadz Amri menahannya.
"Jaga Abi sebentar. Ana mau ngabarin ustadz buat nyiapin mobil." Ujar ustadz Amri tanpa menatap ke arah Ale.
Ustadz Amri dengan sengaja menyuruh yang lainnya keluar karena takut jika Abi menyebut nama Ale tanpa sadar.
Dan dengan cepat Ale mengunci pintu UKS kemudian membawa tubuh panas Abi kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...