Ini bagian terakhir season 2. Kisahnya masih panjang. Bakal ada season 3 & 4.
—————
"Tapi, ana bakal marah kalo antum ganggu kesayangan Abi——Dek Ale." Bisik Abi sembari tersenyum miring.
BUGH!!!
Abi memukul rahang tegas Amri dengan kuat hingga tersungkur ke tanah. Dengan cepat dia menduduki perut Amri lalu mencengkram kuat kerah kaosnya. Mengangkatnya kemudian memberikan pukulan keras di sisinya.
BUGH! BUGH! BUGH!
Abi memukul wajah ustadz Amri menggunakan seluruh tenaganya hingga membuat pria itu mengeluarkan darah dari hidungnya.
DUGH!!
Abi menekan kuat kepala ustadz Amri ke arah tanah lalu dia meremas kuat surai ustadz Amri hingga membuat kedua mata pria itu berair karena rasa sakit yang ia rasakan.
Abi merendahkan wajahnya ke arah wajah ustadz Amri, tatapan Abi benar-benar menusuk.
"Jangan main-main dengan milik ana. Dan berhenti ngurusin kehidupan kita. Dimana rasa malumu? Ngehina hubungan kita tapi situ sendiri bernafsu kepada ana. Ga ada bedanya." Abi meludahi wajah Amri lalu menghempaskan nya dengan kasar.
Dia pun berdiri dan merapikan pakaiannya, menatap datar ke arah ustadz Amri yang terlihat malu dan juga kesakitan.
"Satu kali lagi situ ngurusin kita berdua. Bukan hanya hidung yang berdarah." Abi menendang pelan tubuh Amri lalu ia pergi.
Langkah Abi sudah cukup jauh, dia berusaha mengatur napasnya yang terengah karena amarah. Dia benar-benar marah dengan ustadz Amri yang dengan beraninya membuat hubungan mereka hampir saja kandas.
Abi bukanlah pria yang pemarah, namun jika berurusan dengan kesayangannya maka dia dapat menjadi orang paling menyeramkan dan berbeda dari biasanya.
Dia mengambil wudhu lebih dulu guna meredakan amarahnya lalu dia kembali ke kamar. Dan ternyata dia melihat Ale terbangun karena haus.
"Lu dari mana?" Bisik Ale sembari merendahkan kepalanya.
Cup!
Mereka saling mengecup sekilas dalam kegelapan. Abi mengelus sayang surau Ale yang berantakan.
"Abis buang air kecil. Buruan tidur lagi." Bisik Abi sembari menepuk pelan puncak kepala Ale.
Ale menahan bahu Abi lalu menarik pelan kepalanya dia berbisik pelan.
"Pengen berduaan Yang. Keluar yok. Gue udah ga ngantuk." Bisik Ale sembari mengecup pelan daun telinga Abi.
Abi pun mengangguk kecil dan dia membawa Ale ke gedung sekolah dimana bersamaan dengan ustadz Amri yang terlihat kesakitan.
"Lah anjir! Lu kenapa?!" Ale terlihat terkejut melihat wajah lebam ustadz Amri.
Ditambah dengan darah mengalir dari hidungnya, ustadz Amri hanya diam dan menatap malu ke arah Abi. Dengan sengaja Abi memeluk tubuh Ale dari belakang lalu mengecup pelan pipi Ale.
Plak!
"Apaan sih Anaabi!" Ale terlihat panik sembari melelaskan pelukan Abi.
"Berani nyentuh ato nyakitin dia. Lawannya ana." Abi menudingkan jari telunjuknya ke arah wajah ustadz Amri sebagai peringatan.
Ustadz Amri pun mengangguk kecil, dia berjalan menghampiri Ale namun dengan cepat Abi menarik sang kekasih ke belakang tubuhnya.
"Cuma mau minta maaf. Ana emang gatau diri. Padahal suka sama cowo juga tapi ngehina kalian. Ga ada bedanya. Sebenernya ana ga ada niat ngelapor kok. Ana tau hubungan kalian sebelum kejadian di UKS. Dan ana tetep diem. Ana pikir, cuma cemburu karena antum sukanya ke Ale bukan ana." Ustadz Amri menghela napasnya panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...