Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.
Kalau suka jangan lupa follow dan voment ya kakak² 💜
—————
Lalu Abi pun terlihat hendak pergi, Ale terlihat panik karena jarak mereka semakin dekat dan dia tak mempunyai waktu untuk berlari ke arah tangga. Dia pun memutuskan untuk berdiri tegak menempel pada dinding seperti cicak, berharap Abi tak melihatnya.
Ale memejamkan matanya erat saat bayangan tubuh Abi semakin mendekat.
"Ikut Mas." Abi menggenggam lengan Ale dengan erat.
Ale membulatkan matanya terkejut, dia terlihat panik saat Abi menariknya ke lantai atas dengan cepat untuk menghindari Fian.
"Lu ngapain——"
"Sshhh." Abi membungkam mulut Ale dan mengurungnya di tengah tangga.
Ale mengerjap pelan sembari menatap Abi yang sedang memeriksa ke lantai bawah memastikan Fian sudah turun. Lalu Abi pun melepaskan tangannya dari bibir Ale kemudian menarik bocah itu untuk ke lantai paling atas.
"Mau kemana sih elah!" Kesal Ale karena Abi masih menyeretnya.
Hingga mereka berhenti di bagian paling ujung, duduk di depan kelas tersebut dalam keadaan temaram karena hanya ada lampu dari gedung asrama dan masjid saja.
"Mas harap kamu jaga rahasia tentang ucapan Fian tadi." Gumam Abi sembari menghela napasnya panjang.
Ale hanya mengangguk santai, mereka pun hanya diam merasa canggung tak tahu harus berkata apa.
"Maafin Mas karena belum bisa ngilangin perasaan suka ini." Cicit Abi sembari menunduk merasa bersalah.
Ale menatap tak tega ke arah Abi yang terlihat begitu murung. Ia pun mengulurkan tangannya lalu merangkul bahu Abi dengan hati-hati.
"A-anu.. lu ga harus ngelakuin itu kok. Bukan hak gue ngelarang lu suka sama gue." Ujar Ale dengan pelan.
Ale pun menepuk bahu Abi dengan pelan kemudian menarik tangannya, sedikit menjauh dari Abi karena dia gugup dan jantungnya berdetak kencang.
Mereka diam lagi cukup lama bahkan Ale sedari tadi berusaha menahan rasa mulas di perutnya. Dia benar-benar tak habis pikir mengapa dia merasa mulas setiap kali dekat dengan Abi?!
"Keknya gue alergi sama elu deh Anaabi. Perut gue sakit terus kalo deket ama elu, jantung gue juga kek mau keluar maraton keliling lapangan basket." Ujar Ale dengan wajah seriusnya.
Abi menunduk dan menarik kecil sudut bibirnya. Ia pun menoleh ke arah Ale, dia menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Ale. Mengurung Ale di sudut dinding membuat Ale terlihat panik.
"Kamu bener-bener gatau kenapa kamu ngerain hal kayak gitu tiap deket sama Mas?" Tanya Abi sembari mendekatkan wajahnya.
Ale menggigit bibir bawahnya dengan gugup saat hidung mereka saling bersentuhan.
"Gwe gwak tawu." Gumam Ale tidak jelas karena dia takut jika bibirnya bersentuhan dengan bibir Abi.
Karena posisi mereka sangat-sangat dekat, bahkan Abi dengan sengaja mengusakkan ujung hidungnya ke hidung bangir Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...