Bagian 2

49K 6.9K 952
                                    

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini murni sebagai hiburan tidak ada unsur menjelekkan suatu ajaran agama.

—————

Allahu Akbar Allahu Akbar...

Suara adzan maghrib berkumandang, Abi menunggu adzan selesai sembari menjawab lafadz adzan tersebut.

Setelahnya Abi segera beranjak dari ranjangnya lalu bersiap untuk ke masjid. Namun dia terhenti saat melihat Ale yang sedang tertidur pulas. Ia pun berinisiatif untuk membangunkan teman barunya tersebut.

Sebelum membangunkannya, dia menelisik penampilan Ale. Rambutnya lurus dan dipotong gaya undercut, berwarna ungu kehitaman. Terdapat 2 anting-anting di daun telinganya. Berkulit sawo matang dan bersih, tubuhnya cukup atletis semampai dengannya.

Puk puk puk

"Akhii.. ayo bangun dan sholat ashar." Abi menepuk pelan lengan kekar Ale.

'Akhii : saudaraku (pria)'

Plak!!!

Abi membulatkan matanya saat tangan Ale tak sengaja menampar pipinya saat sedang berpindah posisi tidur. Ia mengelus pipinya dengan pelan yang terasa perih.

"Anghh anjing. Sempit banget memek lu." Ale melenguh di dalam tidurnya.

Wajah Abi berubah menjadi horor, menatap takut ke arah Ale lalu dia pun memutuskan untuk segera pergi karena tak ingin mendengar racauan aneh Ale dalam tidurnya.

Dia pun mengambil air wudhu lalu mengambil mushaf umum yang tersedia di lemari. Dia membuka surat An-Najm dan melakukan muroja'ah (mengulang hafalan) nya kembali secara singkat.

Tak lama iqomah pun terdengar, dia pun segera melangkah menuju barisan paling depan sebagai imam.

Dialah Abidzar Athari Bahaa, panggilan singkatnya adalah Abi. Dia seorang pria berusia 21 tahun yang cukup dikenal di kalangan pesantren. Karena kecerdasannya, beradab dan berwawasan luas. Dia juga mempunyai paras yang sangat tampan MasyaaAllah, namanya pun cukup terkenal di kalangan santriwati.

Banyak yang mengidolakan mas-mas tampan asal Djogja tersebut. Dia memilih menempuh pendidikan di pondok pesantren tersebut yang terletak di Bekasi karena dia ingin kembali menjadi santri lagi setelah lulus dari pondok saat dia SMA.

Bacaan surat yang melantun indah terdengar begitu menyejukkan hati siapapun yang mendengarnya. Walau dia sering menjadi imam, namun dia tak pernah merasa tinggi hati dari yang lain. Dia sangat rendah hati dan bersikap apa adanya.

Hingga sholat ashar pun selesai, berhubung ajaran baru belum dimulai jadilah beberapa santri yang sudah datang dibebaskan melakukan apapun kegiatan yang mereka suka, bahkan mereka pun diperbolehkan untuk keluar dari pesantren dengan syarat jam 9 malam sudah kembali.

Banyak dari mereka pun memilih untuk berbincang ringan sembari bercanda.

"HAAARGHH!! ANJING BABI NGENTOT!!"

Seketika semua hening saat mendengar suara teriakan yang menggelegar. Ustadz Hendri berlari ke lantai dua dan hanya ditatap oleh Abi.

AbiAle (21+) BL ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang