Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, sedangkan segala keburukan datang karena kesalahan manusia. Cerita ini tidak ada unsur menjelekkan suatu unsur ajaran agama apapun.
—————
Jam istirahat datang setelah acara perkenalan dan halal bihalal. Para santri ke kantin untuk membeli jajanan ringan.
Sementara itu Ale hanya berdiam diri di pinggiran kolam ikan sembari memberi makan ikan tersebut. Tak ada santri yang mau mendekatinya. Namun tidak dengan Abi, dia berjalan menghampiri bocah itu sembari membawa dua es cekek rasa coklat.
"Assalaamu'alaikum." Ujar Abi setelah berjongkok di depan Ale.
Abi menyodorkan satu es untuk Ale dan diterima dengan baik oleh sang empu.
"Thank's." Ujar Ale dan segera menyeruput es cekek tersebut hingga habis.
Abi mengerjap beberapa kali saat melihat kecepatan Ale dalam menyedot es tersebut dengan cepat. Ia pun kembali menyodorkan es miliknya dan Ale menerimanya tanpa sungkan lalu meminumnya setengah dan mengembalikannya lagi ke Abi.
"Jawab salamku dulu." Ujar Abi sembari duduk di samping Ale.
"Gimana? Gue gatau." Keluh Ale sembari merotasi bola matanya jengah.
Abi mengajarkan kepada Ale cara mengucapkan salam dan menjawab salam beberapa kali.
"Ulangi lagi Dek." Ujar Abi tanpa sadar memanggil panggilan itu kepada Ale.
Abi sudah terbiasa memanggil santri yang lebih muda darinya dengan panggilan seperti itu. Jadi dia tanpa sadar memanggil Ale dengan sebutan 'dek' juga.
Sementara itu Ale terlihat risih mendengar panggilan tersebut. Namun dia memilih mengabaikannya.
"Assalaamualaikum. Waalaikumussalaam. Bener kan?!" Tanya Ale dengan antusias.
Abi mengangguk dengan semangat sembari tersenyum tipis. Ale terlihat begitu bangga dengan dirinya sendiri karena sudah bisa mengucap dan menjawab salam.
Tak sengaja mata Abi menatap ke arah kuku buku tangan Ale yang terluka.
"Tangan kamu lecet. Kenapa?" Tanya Abi sembari menyentuh telapak tangan Ale untuk melihat lukanya.
Ale terlihat bingung darimana asal luka di tangannya, hingga dia ingat jika tadi pagi buta dia memukul dinding di area jemuran.
"Ah tadi gue mukul dinding karena kesel temen-temen ku bacot semua. Termasuk lu juga." Jawab Ale dengan decakan kesal.
Abi nampak terkejut mendengarnya, ia pun menghembuskan napasnya sesaat lalu berdiri dan mengajak Ale ke UKS. Ale hanya mengikuti Abi tanpa protes karena dia pun merasa bosan sedari tadi hanya sendirian.
Abi menyuruh Ale untuk duduk di kursi sementara dia mengambil kotak P3K.
"Afwan kalau aku banyak bicara. Aku hanya berniat ngasih tahu kamu kalau yang marahin kamu tadi pagi itu ustadz pembina. Beliau yang diberi amanah para ustadz lainnya untuk mengatur kamar kita." Jelas Abi sembari mulai membersihkan luka di tangan Ale.
Ale hanya diam terlihat tak peduli, dia lebih tertarik menatap ke arah wajah Abi yang kuning langsat bersih dengan wajah yang terlihat seperti keturunan Arab. Hidungnya mancung dengan alis dan bulu mata yang lebat. Kedua matanya berukuran sedang berwarna coklat muda.
"Lu keturunan arab?" Tanya Ale sembari mendekatkan wajahnya menelisik wajah Abi.
Seketika Abi menjauhkan wajahnya karena wajah Ale terlalu dekat, ia menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AbiAle (21+) BL END
Teen FictionSeason 1 & 2 END. ⚠️Boyslove gay homosexual lgbtq lgbt yaoi boyxboy BL ⚠️ DISINI BUKAN LAPAK CERAMAH! JUST BLOCK, DON'T REPORT! ⚠️ GOSAH SEBAR² DI PLATFORM LAIN! ⚠️ GAADA HOMO SYARI/SYARIAH! HOMO TETAP HARAM! ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA BIAR GA KETI...