bab 9

1K 127 5
                                    


Dua CEO tampan nan sukses itu tengah menikmati makan siangnya, sesekali keduanya bergurau sambil menyantap makanan yang tersedia.

"Bagaimana kabar nuna dan yoonji, Hyung?" Tanya Taehyung pada Min yoongi yang tak lain adalah kakak sepupunya.

"Baik, yoonji tahun ini akan masuk sekolah, dan Yura sedang hamil anak kedua kami." Jawab yoongi santai.

"Wahhh, benarkah Hyung? Aku tak menyangka kau akan punya dua anak." Mata Taehyung berbinar kala mengucapkan kalimat itu.

"Baru dua Minggu, dan Yura sedang mengalami morning sicknes." Ucap yoongi lagi.

"Wahh, aku tak menyangka Hyung ternyata kau begitu perkasa." Taehyung berkata dengan menahan tawanya.

"Hei kau pikir aku lelaki lemah hah?" Tentu saja Suga tak terima dengan kalimat yang Taehyung ucapkan.

"Tidak Hyung, tentu aku sangat mengenal dirimu." Tawa Taehyung pun pecah kala ia berhasil menggoda sang kakak.

"Tae apa kau akan tetap seperti ini?" Nada bicara yoongi terdengar serius. Mata sipitnya menatap lurus pada adik sepupunya itu.

"Apa maksudmu Hyung?" Ucap Taehyung pura-pura tak mengerti dengan kalimat yang yoongi ucapan kan.

"Aku tahu kau mengerti kemana arah pembicaraan ku, jalani lah rumah tangga yang semestinya. Jika kau terus seperti itu kau tak akan bahagia." Ucap yoongi semakin serius untuk menasehati lelaki di depannya ini.

Sementara Taehyung menghentikan kunyahan pada mulutnya, sebenarnya lelaki itu benci kala sang kakak sepupu mulai membahas kehidupan pribadinya.

"Aku tidak mencintai Meira Hyung." Ucap Taehyung singkat.

"Belajarlah mencintai nya, apa kekurang gadis itu? Dia cantik, dan aku yakin dia juga gadis yang baik. Wanita seperti apa yang sebenarnya kau cari?". Suga mengangkat kedua alisnya menanti jawaban Taehyung.

"Hyung tahu apa kekurangan Meira?" Mata Taehyung menatap fokus pada manik milik yoongi.

"Dia terlahir dari rahim wanita iblis." Ucap Taehyung sebelum beranjak pergi, meninggalkan sang kakak sepupu yang hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan kala melihat tingkah adiknya itu.

Sungguh, Taehyung memiliki sifat keras kepala yang sulit diruntuhkan pikirnya.

"Kau tak akan mendapatkan kepuasan dari dendam mu Tae." Gumam yoong sembari menatap punggung lelaki itu menjauh.

_______

Taehyung sedari tadi hanya memutar-mutar pulpen dalam genggamannya, sebenarnya ada setumpuk pekerjaan yang menanti untuk diselesaikan.

Tapi moodnya terlalu buruk untuk menyelesaikan semuanya, percakapan dengan yoongi sedikit banyak menyita pikirannya.

Sebenarnya apa yang dikatakan kakak sepupunya itu ada benarnya, tapi hati Taehyung sudah terlanjur diliputi dendam.

🍀🍃🍃

Flash back on.

Taehyung yang saat itu masih remaja memasuki rumah yang terlihat sunyi.

Remaja itu beberapa kali memanggil nama sang ibu, yang biasanya akan menyambut dirinya saat lelaki itu pulang sekolah.

Tapi hari ini berbeda, kemana perginya sang ibu?
Taehyung mencari keseluruhan penjuru rumah, tapi tak mendapati sosok yang ia cari.

Hingga tujuan terakhirnya adalah ruang kerja milik sang ayah.

Taehyung memutar kenop pintu, remaja lelaki itu kemudian masuk dan mendapati ruang kerja itu dalam keadaan yang berantakan.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang