Meira sudah terbaring di atas ranjang rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.Pemeriksaan kali ini sangat spesial, karena untuk pertama kalinya ia akan mengetahui jenis kelamin bayi yang ia kandung.
"Selamat siang nyonya." Sapa seorang dokter wanita ramah.
"Selamat siang dok." Jawab Meira tak kalah ramah pula.
"Apa nyonya datang sendiri, dimana suami nyonya?" Tanya dokter itu saat melihat kursi yang biasanya di isi oleh para suami itu kosong.
"Suamiku ada urusan yang mendadak dok, jadi dia tidak bisa menemani."
"Oh, resiko seorang istri bersuami konglomerat." Canda dokter itu.
Meira tertawa dengan candaan yang baru saja dokter itu katakan.
Sementara sang dokter sudah mulai menggerakkan alat USG pada perut Meira, setelah sebelumnya mengoleskan sebuah cairan berbentuk jel.
Hingga terlihat pada layar monitor, bayi yang sudah mulai berbentuk.
"Bayinya sehat nona, dan sepertinya dia perempuan." Ucap dokter itu sembari mengarahkan alat USG pada area kelamin sang janin.
"Perempuan dok?" Tanya Meira dengan mata berbinar.
"Iya, kelaminnya sudah terbentuk. Tapi akan lebih terlihat jelas jika usinya sudah menginjak enam bulan." Jelas dokter itu.
Meira tak henti-hentinya tersenyum bahagia, ia tak menyangka dari serangkaian kisah hidupnya yang lebih menyedihkan ternyata ia akan menjadi seorang ibu dari anak perempuan.
Meira berjanji akan membahagiakan putrinya apapun yang terjadi.
______
"Cepat katakan apa mau mu?" Geram Taehyung pada wanita yang sedari tadi terus berbasa-basi.
"Kita tidur bersama lagi." Ucap wanita itu tanpa rasa malu sedikitpun.
"Jangan gila Han Jeni, aku tidak mau melakukan itu." Tolak Taehyung.
"Kenapa? Bukankah kita sudah terbiasa dengan hal itu." Jeni perlahan mendekat pada lelaki yang berdiri didepannya.
Tangan nakalnya mulai bergerilya pada bagian sensitif Taehyung, tentu wanita itu tau dimana kelemahan lelaki itu."Kau tak pernah bisa menolak ku Kim Taehyung. Lakukan, atau kau tahu akibatnya." Bisik wanita itu pada telinga Taehyung sensual, sembari menunjukkan sebuah video yang ia sengaja putar dari ponsel miliknya.
Video itu menunjukkan bagaimana malam panas yang mereka lewatkan tempo hari."Aku sudah menyimpan banyak copy-nya Taehyung, jadi jangan macam-macam."
Sial! Lagi-lagi Taehyung harus bertekuk lutut pada wanita berbisa di depannya.
Dan lagi pula ia Taehyung tak bisa terus menolak semua rangsangan Jeni.
Perlahan ia ikut hanyut dengan semua permainan wanita itu.Hujan deras yang mengguyur kota menjadi saksi saat sang lelaki lagi dan lagi terjerumus pada kubangan yang sama, seolah tak pernah jera pun mengambil hikmah dari apa yang pernah terjadi.
Langit seolah mewakili derai air mata yang bagi sang wanita yang lagi-lagi harus menelan pil kecewa yang sang suami buat dan siap menjadi bom atom yang bisa meledak dan menghancurkan rumah tangga dan hati Meira.
_______Meira beberapa kali melirik jam pada layar handphone nya, hari mulai beranjak gelap ditambah hujan deras yang mengguyur kota membuatnya tak bisa beranjak dari rumah sakit.
Sudah tiga jam wanita itu hanya berdiam diri di lobi rumah sakit, beberapa kali juga wanita itu mencoba menghubungi sang suami, tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)
Fanfiction"kau milikku! Aku tak memberikan penawaran tapi sebuah keputusan!" _kim Taehyung _