Ada yg tau gak cara memperbaiki draft, soalnya draft cerita author gak nyusun sesuai nomor. Takutnya nanti pas di upload gak nyusun jg. Udah beberapa kali di perbaiki tapi gak berubah.
Please yang tau komen ya.
_________
Taehyung berlari dengan tergesa menelusuri lorong, bahkan tubuhnya sesekali harus berbenturan dengan orang-orang yang hilir mudik di area rumah sakit.
Sementara batinnya sedari tadi terus melontarkan sumpah serapah yang tak dapat ia luapkan dari lisannya.
Salahkan saja kemacetan kota yang membuat ia harus menghabiskan waktunya berjam-jam perjalanan.
Belum lagi kecelakaan yang kian memperburuk laju kendaraan di jalanan.Sudah tiga jam waktu yang ia habiskan secara percuma, andai saja jarak rumah sakit bisa ia tempuh dengan berlari mungkin sejak tadi ia sudah berada di tempat ini.
Taehyung membaca kembali pesan yang terakhir ia terima dari pelayan yang menemani sang istri bersalin.
Langsung saja ia berlari menuju tempat yang dikirimkan.Hening, ia masih berdiri di depan ruang operasi yang terlihat sunyi seolah tak sedang berlangsung keadaan darurat di sana.
Apakah operasinya sudah selesai?
Ah semoga saja begitu, dan ia sungguh tak sabar untuk bertemu dengan anak dan istrinya itu."Sus." Taehyung menghentikan seorang suster yang tak sengaja lewat.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Sang suster dengan nama Hani yang tertera dalam bajunya itu memberikan semua atensinya pada lelaki di depannya.
"Saya Kim Taehyung, istri dari nyonya Meira yang baru saja melahirkan." Ucap Taehyung terdengar detail dalam kalimatnya.
Sejenak sang suster terdiam, ia wanita itu tahu siapa yang tengah berdiri di depannya ini.
Siap lagi jika bukan cucu sang pemilik rumah sakit.
Tapi bukan itu, ada hal yang lebih dari itu."Dimana saya bisa menemui istri saya?" Dan benar.
Satu kalimat yang sang suster hindari terlontar juga. Sial! Dari sekian banyak suster di rumah sakit ini mengapa dia yang harus bertemu dengan pria ini.
Benar, hari apes tak ada dalam kalender."Sus, bisa jawab pertanyaan saya?" Taehyung kembali menyadarkan wanita di depannya. Bukannya menjawab, suster bernama Hani ini justru malah terlihat ketakutan.
"Maaf tuan saya buru-buru, ada pasien yang harus saya periksa." Ucap wanita itu sembari berlari menghindari Taehyung.
Sementara sang pria terlihat keheranan, sejak kapan pegawai rumah sakit ini bersikap tak sopan padanya.
Akan ia beri pelajaran nanti, setelah ia menemui anak dan istrinya.
________Brak...
Sang cucu pemilik rumah sakit tengah membuat keributan dengan menendang sebuah pot bunga di area lobi rumah sakit saat ia tak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.
"Kenapa kalian diam saja, dimana istri ku?" Taehyung kembali melontarkan pertanyaan yang sama pada dokter dan suster di hadapannya.
Tapi orang-orang bodoh ini terus diam membisu, seolah pertanyaan memiliki jawaban yang berat.
"Dimana dokter Jimin?" Taehyung mengganti pertanyaannya. Ia yakin, Jimin pasti lebih tahu tentang istrinya.
Namun lagi-lagi orang-orang disana kembali bungkam dengan kepala yang semakin tertunduk takut.
"Apa kalian tidak punya mulut hah?" Marah Taehyung kembali.
"Beritahu dimana istri ku?" Taehyung mencengkram kerah baju seorang dokter yang sejak tadi terus bungkam, hingga membuatnya kian hilang kesabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)
Fanfiction"kau milikku! Aku tak memberikan penawaran tapi sebuah keputusan!" _kim Taehyung _