Taehyung mendorong troli belanja dan mengekor dibelakang Meira, wanita itu terus memilih barang yang akan mereka beli dan mulai memasukkan satu persatu barang yang mereka cari.
"Apa lagi?" Tanya wanita itu pada lelaki yang masih dengan setia mengikuti langkahnya.
Taehyung mengangkat kedua bahunya, sebagai isyarat untuk jawaban atas pertanyaan Meira.
"Susu hamil?" Tanya lelaki itu memastikan.
"Sudah." Ucap Meira singkat.
"Biskuit, cemilan mu.?" Tanya lelaki itu memastikan lagi.
Nampaknya ia sangat perhatian pada kehamilan Meira."Sudah."
"Kalau begitu mari kita pulang, kau pasti lelah." Ajak Taehyung.
Meira pun mengangguk dan mengikuti langkah sang suami.
"Aku tunggu di mobil." Ucap Taehyung saat Meira membayar belanjaannya.
Taehyung keluar lebih dulu dari supermarket dengan membawa belanjaan mereka.
Untuk kemudian menata semua belanjaannya kedalam bagasi mobil.Grepp...
Hingga ia bisa merasakan tangan seseorang memeluknya dari belakang, sementara Taehyung tersenyum tipis.
"Meira, kau ini kenapa?" Tanya lelaki itu, menyangka tangan yang melingkar pada tubuhnya adalah milik sang istri.
"Tae, kau melupakan aku."
Degg..
Taehyung segera berbalik, ia sangat hapal pemilik suara itu.
"Jeni." Kaget lelaki itu.
Jeni memeluk kembali tubuh lelaki yang ia rindukan, wanita itu tak peduli dengan penolakan yang Taehyung berikan.
"Aku merindukanmu." Ucap wanita itu.
"Lepas Jen, lepaskan aku."
"Tidak Tae, aku mencintaimu. Ayo kita kembali."
"Aku tidak bisa Jen." Tolak lelaki itu.
Taehyung melepas kasar tangan yang memeluk dirinya erat.
Tangan yang biasanya menyambut hangat pelukan sang wanita kini jelas berbanding terbalik.Sementara itu, Meira memalingkan wajahnya kala ia melihat Jeni memeluk erat tubuh sang suami.
Ada rasa nyeri dalam hatinya kala melihat tubuh itu ada dalam dekapan wanita lain.
"Meira." Ucap Taehyung saat menyadari presensi tubuh sang istri yang berdiri di depan supermarket.
Tak memperdulikan wanita disampingnya, lelaki itu bergegas menghampiri sang istri.
"Mei aku jelaskan." Tanpa kata ataupun sedikit senyum Meira melangkah begitu saja menuju mobil.
Taehyung berdecak kesal, mengapa ia harus bertemu Jeni dalam keadaan seperti ini.
"Taehyung." Kesal Jeni saat lelaki itu meninggalkan dirinya begitu saja.
Taehyung menjalankan mobilnya dengan hati yang tak tenang, lelaki itu beberapa kali melirik sang istri yang duduk di samping kursi kemudi yang hanya terdiam sejak kejadian tadi.
"Kau ingin membeli sesuatu? Eskrim misalnya?" Tanya Taehyung memecah keheningan diantara keduanya.
Berharap apa yang ia tawarkan akan kembali memperbaiki mood sang istri."Tidak, aku lelah. Kita pulang saja." Ucap Meira singkat tanpa berbalik sedikitpun pada lelaki disampingnya.
Taehyung menghembuskan nafasnya pasrah, ia harus mengerti dengan mood sang istri yang naik turun efek dari kehamilannya.
Di tambah lagi dengan kejadian yang tak terduga tadi.
.
.
.
.
Meira pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang masih berada dalam mobil, entah kenapa mood nya sangat buruk setelah kejadian beberapa waktu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)
Fiksi Penggemar"kau milikku! Aku tak memberikan penawaran tapi sebuah keputusan!" _kim Taehyung _