Meira terbangun dari tidurnya kala merasakan sebuah tangan melingkar pada pinggangnya.Wanita itu kemudian tersenyum saat mendapati sang suami tertidur pulas disampingnya.
Meira mengelus wajah tampan itu dengan lembut, ia kemudian berbalik agar tubuh keduanya saling berhadapan.
Perlahan kedua mata Taehyung terbuka, saat merasakan pergerakan pada ranjangnya.
"Selamat pagi." Suara indah dan lembut khas bangun tidur menjadi awal pagi yang manis.
Taehyung tersenyum tipis, kala wajah cantik itu menjadi pembuka paginya.
"Kapan kau pulang?" Pertanyaan itu keluar dari mulut wanita dihadapannya.
"Pukul lima pagi." Jawab Taehyung dengan suara serak khas bangun tidur.
"Eoh, kau baru pulang? Apa aku mengganggu tidurmu?" Ucap Meira dengan rasa bersalahnya.
Taehyung mengeratkan pelukan pada tubuh sang istri disampingnya, lelaki itu menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher sang istri dan menghirup bau tubuh wanita itu.
"Tidak, kau tidak menggangu ku." Ucap lelaki itu sembari memejamkan matanya kembali.
"Kalau begitu aku harus bangun." Ucap Meira, tubuhnya hendak beranjak sebelum sang pria justru semakin mengeratkan pelukan pada tubuh mungilnya.
"Jangan, tetap disini temani aku." Cegah Taehyung.
"Tapi ini sudah siang, memangnya kau tak bekerja?" Tanya Meira kemudian.
Taehyung menggelengkan kepala pelan.
"Tidak, aku akan memilih libur." Ucap lelaki itu.
"Oh baiklah." Meira kembali memposisikan tubuhnya nyaman dalam dekapan sang suami.
Sementara Taehyung tak dapat menyembunyikan rasa bersalahnya pada wanita yang terlihat bahagia dalam dekapannya.
"Maafkan aku Mei, aku mengecewakanmu. Baby, maafkan ayah nak, ayah kembali melanggar janji ayah sendiri." Batin lelaki itu.
_____
"Kau tak kepanasan?" Tanya Meira pada Taehyung yang selama di rumah terus menggunakan sweeter tebal.
Dengan cepat Taehyung menggeleng, dan mencoba terlihat baik-baik saja. Padahal pada kenyataannya dirinya benar-benar gugup sekarang, khawatir Meira curiga pada gerak geriknya.
Ada rasa bersalah dalam hatinya saat ia harus kembali berbohong pada sang istri.
Taehyung kemudian merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Meira sebagai bantalnya.
Lelaki itu menyamping untuk memeluk pinggang sang istri, ia juga beberapa kali mengecup perut sang istri yang semakin membuncit.
"Ayah menyayangimu?" Ucap lelaki itu pada janin yang dikandung Meira.
Meira tersenyum sembari mengusap Surai sang suami yang terbaring dalam pangkuannya.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman?" Ajak Taehyung kemudian.
Meira mengangguk antusias, sudah lama ia tak keluar rumah meski sekedar berjalan-jalan.
.
.
.
Taehyung dan Meira tengah duduk di sebuah bangku taman yang tak jauh dari kediaman keduanya.
Sesekali Meira memejamkan matanya dan menghirup udara segar yang dihasilkan oleh tanaman-tanaman di sekitar taman.Taehyung terus memandangi perempuan disampingnya, wajah cantik Meira seolah membiusnya agar tetap terpaku pada satu objek.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Protes Meira yang dibuat salah tingkah kala Taehyung tak berhenti menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)
Fanfiction"kau milikku! Aku tak memberikan penawaran tapi sebuah keputusan!" _kim Taehyung _