bab 45

857 132 5
                                    


Taehyung memasuki kamar dengan pencahayaan remang-remang itu. Di atas kasur tubuh Meira tengah bergelung dibalik selimutnya.

Malam ini lelaki itu tak bisa tidur, hatinya terasa tak tenang hingga ia memutuskan untuk datang ke kamar Meira.

Taehyung perlahan merebahkan tubuhnya di samping wanita yang amat ia rindukan.

Lelaki itu melakukan gerakan seminim mungkin agar tak membangunkan wanita disampingnya.

Tangannya perlahan memeluk perut sang istri yang semakin membuncit dari arah belakang. Ia juga beberapa kali mengelus perut itu secara perlahan.

Sungguh Taehyung benar-benar merindukan Meira juga anak yang dikandung perempuan itu.

Hingga perlahan ia mendapatkan kantuknya dan mulai beranjak ke alam mimpi.

______

Matahari mulai beranjak mengantarkan sinar hangatnya untuk menyapa penduduk bumi, tubuh Meira perlahan menggeliat untuk bangun dari peraduan.

Wanita itu cukup terkejut saat merasakan sebuah tangan melingkar pada pinggangnya.

Segera ia menyingkirkan tangan itu, dan kemudian bangkit dari kasur mengabaikan lelaki yang masih nyenyak dalam tidurnya.

Meira tak ingin kembali terjatuh pada rasa yang sama, setelah susah payah ia berusaha bangkit.

Mulai hari ini wanita itu akan berusaha bersikap seolah tak peduli pada apa yang terjadi. Meski mungkin akan sulit, tapi tak ada pilihan lain selain ia mulai membatasi hatinya agar tak terjatuh semakin dalam pada lelaki bernama Kim Taehyung.
.
.
.
.
Para maid tersenyum hangat pada sang nyonya yang telah kembali ke rumah serasa membawa kembali aura baik yang ia bawa bersama kepergiannya. Saat tubuh wanita hamil itu mendekati meja makan.

"Selamat pagi nona." Sapa ramah para pelayan.

Meira membalas semua sapaan itu dengan tak kalah ramah.

"BI, aku ingin sarapan di halaman belakang kau bisa bawakan aku susu dan roti kesana." Ucap Meira.

"Baik nona." Patuh sang pelayan.

Ya, meskipun keadaan hatinya tak baik-baik saja tapi ia tetap butuh asupan demi anak dalam kandungannya.
.
.
.
Meira menghirup dalam udara pagi yang terasa segar.

"Jeon, kau baik-baik saja bukan?" Gumam wanita itu.

Kejadian semalam masih menjadi bayangan yang melekat pada ingatannya, terutama saat ia dengan terpaksa meninggalkan lelaki itu dengan keadaan yang mengkhawatirkan.

"Nona, ini sarapan mu." Ucap sang pelayan sembari meletakan makanan yang Meira minta.

"Terimakasih bi." Ucap Meira singkat.

Meira kemudian menyantap sarapannya secara perlahan.

________

Taehyung berjalan menuju meja makan sudah dengan stelan kantornya, ia kemudian mendudukkan bokongnya tepat di kursi meja makan.

Sementara Jeni baru saja bangun dari tidurnya, wanita itu berjalan menuju dapur masih dengan stelan Piyama miliknya.

"Kau tak membangunkan aku." Ucap wanita itu sembari mencium pipi Taehyung sekilas, nampaknya ia tak menyadari bahwa Taehyung semalam meninggalkan dirinya.

Taehyung hanya melirik sekilas kemudian kembali bersikap acuh, hingga membuat wanita yang saat ini duduk disampingnya berdecak kesal.

Hingga lelaki itu menyadari bahwa ia tak menemukan Meira.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang