bab 13

1.4K 131 5
                                    

Suasana di kantor Taehyung terlihat ramai oleh hilir mudik para karyawan.

Sebentar lagi jam makan siang akan tiba, tapi lelaki bernama Kim Taehyung masih asik berkutat di balik laptopnya.

Dan ada setumpuk berkas yang mengantri untuk di tanda tangani.

"Permisi sajangnim." Ucap seseorang dari balik pintu yang tak adalah wanita yang menjadi sekretaris nya.

"Masuk." Ucap singkat lelaki itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari benda persegi itu.

"Maaf sajangnim, aku baru saja mendapatkan informasi bahwa perusahaan kita kalah tender." Ucap sang sekertaris memberanikan diri.

"Apa maksudmu?" Taehyung menatap wanita didepannya dengan tatapan tajam khas miliknya.

"Perusahaan jeon company menjadi pemenang tender dengan perusahan hyundai."

Brak...

Taehyung memukul meja kerjanya keras.

"Bagaimana bisa, selama bertahun-tahun kita selalu memenangkan tender itu." Ucap Taehyung kemudian.

"Maaf sajangnim sepertinya perusahaan jeon memiliki planing yang lebih menarik dari perusahaan kita."

"Sialan, lagi-lagi jeon Jungkook."

"Maaf sajangnim saya hanya menginformasikan itu, saya permisi bekerja kembali." Sekertaris itupun kembali keluar dari ruangan sang atasan untuk menghindari amukan yang bisa saja membabi buta.

Sementara Taehyung lagi-lagi dibuat kesal oleh adik tirinya.

"Jeon, kau salah memilih lawan. Kita lihat apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Kau ingin Meira kan? Dengan senang hati aku akan mengikuti permainan mu." Taehyung menampilkan smirk nya, sepertinya lelaki itu sudah memiliki rencana untuk menghadapi adik tirinya itu.

Taehyung kemudian mengeluarkan benda pipih miliknya dan mengetik sesuatu pada ponsel pintarnya.

To: jeon sial*n

Aku ikuti permainan mu, kita lihat siapa yang akan menang.

Tulis Taehyung yang ditujukan untuk adik tirinya.

Taehyung Kembali menyimpan ponselnya, lelaki itu tak melunturkan senyum licik pada bibirnya.

________

Taehyung memasuki rumah yang sudah terlihat sunyi, hari ini lelaki itu terpaksa melakukan lembur karena banyaknya pekerjaan yang harus ia lakukan.

Ia tak berhenti tersenyum kala mengingat rencana yang sedari tadi siang sudah ia susun dengan rapi, hingga ia merasa tak sabar rasanya.

"Jeon kita mulai permainannya." Ucap lelaki itu dengan senyum miring yang terlihat lebih seperti sringai.

Taehyung memasuki kamar dimana Meira sudah terlelap dalam tidurnya.

Ia mengamati wajah itu, matanya terlihat sembab.
Sepertinya Meira tak berhenti menangis sejak dua hari lalu Taehyung tak mengijinkannya untuk keluar kamar.

Taehyung menarik selimut yang menyelimuti tubuh Meira. Tubuh itu meringkuk dengan baju yang tersingkap menampilkan paha mulus miliknya, Taehyung
menyunggingkan senyum miringnya kala melihat wanita itu tak terusik dengan perlakuannya.

Lelaki itu kemudian melepas jas yang masih melekat pada tubuhnya melemparkan asal benda itu,hingga Menyisakan kaos putih dengan celana hitamnya.

Secara perlahan ia naik ke atas tempat tidur, tangganya kemudian menarik pinggang Meira untuk semakin menempel pada tubuhnya.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang