bab 65 (jenie)

445 20 1
                                    

Perhatikan urutan bab sebelum membaca!!!

Aku beneran spam dong, iya dong kan pengen cepet selesai.

Makasih buat kamu yang udah spam komen, love dari author 😍😍😍.

Jangan lupa vote ya, seenggaknya di akhir capter votenya banyak🤭🤭🤭

***

Chapter ini POV jenie ya.

Hay, mungkin kalian akan enggan membaca kisah tentang ku. Kalian akan menganggap bahwa ini adalah sebuah drama yang aku ciptakan agar menghapus kesan buruk yang telah aku torehkan dalam kisah ini.

Ya aku mengerti, aku memang pantas untuk kalian benci. Aku pantas mendapatkan julukan sebagai perempuan jahat setelah apa yang aku lakukan.
Aku juga sadar, aku bukanlah pemeran utama dalam kisah ini.
Mungkin, jika aku si pemeran utama itu kalian akan sedikit menyukai ku. Ya meski sedikit.

Tapi maukah kalian mendengar dari sudut pandang ku?
Tenang, tidak akan panjang. Hanya saja terasa kurang jika kalian pergi meninggalkan cerita ini tanpa mengetahui apa yang aku alami.

Baiklah, aku akan memulainya dari pertemuan aku bersama Taehyung.
Pertama kali aku bertemu dengannya saat masa SMA. Yang aku tahu dia adalah pria pendiam seolah menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunianya sendiri hingga ia telah tenggelam terlalu jauh di sana.

Aku tahu dia bukanlah orang biasa, dia terlahir dari keluarga terpandang Kim. Ya, tidak jauh dengan keluarga ku.
Dia tak memilik banyak teman, hanya yang aku tahu adalah Jimin yang saat itu satu tingkatan bersama kami, tapi berbeda jurusan.
Aku dan Taehyung berada dalam jurusan IPS sementara Jimin berada dalam jurusan IPA.

Hanya dia yang aku tahu selalu bersama Taehyung. Setelah sekian lama mengamati keseharian lelaki itu yang ku sebut misterius pada akhirnya apa yang aku lakukan menjadi daya tarik untuk aku bisa lebih mengenal lelaki itu.

Awalnya memang terasa sulit, dia seolah benar-benar menutup diri dari lingkungan dan orang asing.
Tapi aku bukanlah orang yang mudah menyerah, penolakan yang Taehyung berikan justru semakin membuat aku penasaran untuk menaklukkannya.

Dan pada akhirnya saat aku tak sengaja menemukannya di belakang sekolah dengan keadaan yang kacau menjadi awal dari kedekatan kami.

Ia tengah menangis dengan penampilan yang kacau, entah! Aku melihatnya seperti orang yang memang terkena depresi dengan semua tekanan yang ia terima.

Meski ragu aku berusaha mendekat, khawatir mendapatkan penolakan.

"Tae." Aku memegang pundaknya hingga ia berbalik dengan mata yang sembab.

Di sana terpancar luka yang dalam, dapat ku selami bahwa selama ini ia memendamnya sendiri.
Entah dorongan dari mana, dengan beraninya aku membawa ia dalam dekapan.
Taehyung tak menolak, ia membalas dekapan ku dengan terus menangis menumpahkan segala sedihnya.
Hingga perlahan membuat aku terhanyut dan ikut merasakan kepedihannya.

Dan setelah itu, kami semakin dekat dan aku semakin mengenal Taehyung.
Iya Taehyung mengalami depresi selepas kepergian sang ibu. Dan ya, siap yang tak tahu dengan kisah tragis yang dialami nyonya Kim hingga membuat seluruh penjuru negri terus membahas itu.

Aku semakin tahu, seberapa rapuhnya sosok Kim Taehyung.
Aku lah yang selalu ada saat ia terpuruk, bahkan membantu ia bangkit hingga Taehyung kembali membuka kehidupannya untuk berbaur bersama orang lain.

Yang menjadi puncaknya saat tuan Kim pergi menyusul sang istri, tapi aku tak melihat sedikitpun air mata pada wajah Taehyung yang saat itu tengah menjadi kekasihku.
Dan tentu aku tahu alasannya.

Dan hal itu pula menjadi awal dari kerenggangan hubungan kami, tidak sepenuhnya tapi perlahan.
Berawal dari ia yang di minta oleh nenek Kim untuk menggantikan posisi tuan Kim di perusahaan dengan persyaratan harus menikahi wanita yang menjadi pilihan nenek Kim.

Taehyung menolak? Tentu.
Terlebih lagi wanita itu adalah wanita yang amat di benci Taehyung karena terlahir dari seorang wanita yang ikut berperan dalam kepergian nyonya Kim.

Tapi siapa sangka, Taehyung justru memiliki ide lain agar ia bisa menuntaskan dendamnya dengan alih-alih bahwa Meira menjadi jaminan atas hutang sang ibu pada Taehyung. Dan dari sana aku juga menyimpulkan bahwa keluarga Meira juga tak baik-baik saja.
Awalnya aku tak setuju, karena bagaimanapun aku tak ingin kehilangan Taehyung.

Jika kalian bertanya mengapa Taehyung tak menikah saja denganku secara kami adalah dua keluarga yang terpandang, dimana akan banyak keuntungan yang kami dapatkan dari pernikahan itu.

Jawabannya tentu tidak! Nenek Kim tak pernah menyukai kehadiranku karena secara garis besar, keluargaku adalah pesaing utama dari bisnis yang ia rintis.

Kembali pada pernikahan Taehyung bersama Meira.
Meski awalnya aku menolak hingga pada akhirnya aku mengalah dan membiarkan ia bersanding dengan wanita lain dengan syarat Taehyung harus tetap bersamaku.

Awalnya berjalan seperti biasa, tak ada yang berubah dari Taehyung. Cinta dan jiwanya masih tetap bersama ku.
Tapi kita hanya menjalankan skenario yang telah Tuhan tulis.
Hingga aku merasa bahwa Taehyung tak lagi bersamaku.

Satu yang aku sadari, aku memang menyembuhkan lukanya tapi tak bisa memberikannya kenyamanan yang selama ini hilang.
Kehadiranku hanya menciptakan sosok Taehyung yang baru, sosok yang ambisius dan penuh dendam.
Sementara Meira mampu membawa Taehyung kembali pada dirinya yang dulu.

Aku marah, saat perlahan hubunganku dengan Taehyung kian berjarak hanya karena wanita bernama Meira.
Aku beberapa kali membawa ia untuk kembali dalam dekapanku.
Tapi perlahan ia kembali menjauh terutama saat Meira tengah mengandung.

Hingga ia benar-benar pergi, meninggalkan aku yang terluka.
Jika kalian yang berada di posisiku apa yang kalian lakukan?
Aku yang membantu Taehyung untuk menyembuhkan lukanya, sementara aku di sini sendiri dengan luka yang ia tinggalkan.

Aku tahu, cintaku pada Taehyung telah berubah menjadi obsesi dan aku tahu ini sebuah kesalah yang tak dapat aku kendalikan. Segala cara aku lakukan untuk membawa ia kembali dalam dekapanku.
Hingga aku berhasil bersanding bersamanya meski hanya menjadi istri kedua.

Dan mungkin kalian tahu apa yang terjadi, sampai hukum karma itu berlaku padaku.
Saat Taehyung tak lagi dapat ku gapai karena kesalahan yang aku buat sendiri.
Aku memang pantas mendapatkan itu.

Dua tahun aku berjuang melawan depresi, hingga perlahan aku berusaha bangkit sendiri. Iya sendiri! Lebih tepatnya tanpa Taehyung.
Berada dalam ruang gelap dengan semua teriakan yang aku buat sendiri saat isi kepalaku terus bergemuruh.

Para perawat dari rumah sakit jiwa menjadi teman yang setia menemaniku. Mereka yang membantuku mengusir semua kekacawan dalam otakku.

Hingga sekarang aku mampu menceritakan semua kisah ini.
Aku telah bebas dari semua kemelut yang pernah menyerang ku, sekarang aku ikhlas melepasnya bahagia bersama wanita pilihannya.

Doa kan aku juga, agar aku bisa menemukan teman hidupku. Agar aku bisa menjadi wanita yang lebih baik. Dan jika tidakpun tak apa, mungkin itu masih jadi bagian dari karmaku.

Semoga saja, Karma selama dua tahun itu cukup untuk menebus semua dosaku pada Meira atas kejahatan yang pernah aku lakukan padanya.

Untuk kalian, terimakasih sudah mau mendengarkan kisahku yang membosankan ini.

Untuk wanita bernama Jung Meira, maafkan atas semua kesalahan yang aku buat padamu. Maaf aku tak bisa menemui secara langsung untuk mengantarkan maafku padamu. Rasanya cukup bagi kita untuk menutup luka ini. Ku titipkan pria bernama Kim Taehyung padamu.

Dan Kim Taehyung, terimakasih untuk kisah yang pernah kita ukir bersama.
Kita juga tak perlu bertemu.
Mari kita tutup kisah yang pernah kita toreh, terimakasih untuk pernah menjadi bagian dari hidupku.

Aku tak menyesali atas apapun yang pernah terjadi, tapi aku berterimakasih pada tuhan. Karena berkat semua yang telah ku lalui aku mampu untuk berusaha menjadi lebih baik.
Terimakasih karena telah menyisipkan pelajaran yang amat berharga dalam hidupku.




Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang