bab 49

1.1K 115 4
                                    

Meira terbangun dari tidurnya saat ia menyadari lelaki yang semalam bersamanya sudah tak ada di tempat tidur.

Matanya terus mengedar hingga ia mendapatkan kesadaran sepenuhnya.

Begitu ia melangkah keluar dari kamar, aroma masakan menguar menyapa indra penciumannya.

Wanita itu langsung menuju ke tempat di mana bau harum itu berasal.

Sementara itu, Taehyung tengah berdiri didepan kompor dengan spatula pada tangannya. Rambutnya masih terlihat basah, nampaknya lelaki itu baru selesai mandi.

"Masak apa?" Tanya Meira setelah ia mendudukkan tubuhnya pada kursi meja makan.

Taehyung berbalik pada sumber suara dengan smile box yang menjadi ciri khas nya.

Lelaki itu kemudian meletakkan semangkuk tumis daging hasil masakannya tadi.

"Aku tak yakin kau yang memasaknya?" Goda Meira.

"Kau tak tahu, suamimu yang tampan bersertifikat ini jago memasak." Bangga lelaki itu.

Meira tertawa ringan, kemudian ia menyuapkan makanan itu pada mulutnya.

"Enak bukan?" Tanya Taehyung sembari mengamati Meira yang sedang mengunyah makanannya.

Meira menganggukkan kepalanya pelan.

"Lumayan, hanya sedikit kurang garam." Ucap Meira mengomentari masakan Taehyung.

"Oh ya, aku tak percaya." Ucap Taehyung sembari ikut mencoba masakannya.

"Benarkan?" Ucap Meira sembari mengangkat kedua alisnya.

"Iya, ini sedikit hambar." Ucap Taehyung sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Taburkan saja sedikit garam, itu akan sangat enak." Ucap Meira sembari menaburkan garam pada masakan itu.

Kemudian wanita itu kembali mencoba masakan Taehyung setelah mengaduknya terlebih dahulu.

"Enak." Ucap wanita itu.

Keduanya pun makan dengan saling berhadapan.
Jujur saja, Meira dan Taehyung amat merindukan momen kecil seperti ini tanpa gangguan dari siapapun termasuk jeni.

________

Jeni beberapa kali berdecak sebal saat panggilannya tak mendapatkan jawaban dari sebrang.

"Taehyung, kau menyebalkan." Umpat wanita itu.

Tapi Jeni tak menyerah begitu saja, wanita itu kembali mencoba menekan tombol hijau pada ponselnya.
Hingga pada akhirnya panggilan itu mendapatkan jawaban.

"Ada apa?" Suara dingin Taehyung menyapa Indra perungu nya.

"Tae, kau kemana saja. Aku dari tadi menghubungi mu." Ucap wanita itu kesal.

"Aku sibuk." Jawab Taehyung singkat.

"Kau bohong, padaku! Dimana kau kenapa tidak pulang." Nada suara Jeni meningkat satu oktaf.

"Aku tak ingin bertengkar dengan mu sekarang." Ucap lelaki itu sebelum memutuskan sambungan telponnya sepihak.

Jeni kembali di buat kesal dengan tingkah menyebalkan Taehyung, semakin hari lelaki itu semakin bersikap dingin padanya.

Sementara Taehyung menyimpan kembali ponselnya kedalam saku celananya.
Lelaki itu kemudian duduk kembali di sofa tepat di samping meira.

"Jeni?" Tanya Meira kepada lelaki itu.

Taehyung menganggukkan kepalanya pelan, kemudian lelaki itu menuntun Meira untuk merebahkan kepala dalam pangkuannya.

Meira mengikuti arahan Taehyung, wanita itu berbaring dengan keadaan terlentang menghadap sang suami.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang