bab 26

1.1K 106 11
                                    

Seberapapun aku berusaha untuk bersamamu, tapi jika sang pencipta tak menyandingkan namamu bersama ku pada akhirnya aku hanya bisa pasrah.

🌙🌙🌙

"bagaimana keadaan mu? Lebih baik?" Tanya Lisa pada lelaki yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

"Aku bosan." Ucap lelaki bergigi kelinci itu.

"Mau jalan-jalan ke taman rumah sakit?" Tawar Lisa lagi.

Jungkook mengangguk kan kepalanya antusias, dengan wajah yang terlihat menggemaskan.
.
.
.
"Udaranya sejuk." Ucap lelaki tampan itu.

Tanpa sadar Lisa ikut menyunggingkan senyumnya kala lelaki itu tersenyum lepas.

Cukup menyakitkan bagi wanita itu, saat sahabat juga lelaki yang ia cintai itu harus terbaring di ranjang rumah sakit selama beberapa hari terakhir ini.

🍀🍀🍀Flash back on

Motor Jungkook menembus hujan dengan kecepatan tinggi. Hatinya terasa hancur saat wanita yang ia cinta dengan jelas menolaknya.

Sedangkan ia rela untuk menemuinya dalam keadaan babak belur setelah berkelahi dengan Taehyung.

Hujan deras yang mengguyur menghalangi penglihatannya, hingga lelaki itu tak sadar saat sebuah mobil menuju kearahnya.

Brugghhhhh.

Kecelakaan tak dapat dihindari, kejadiannya terlalu cepat.
Tubuh sang pria terpental dari tunggangannya.
Beberapa bagian tubuhnya mengeluarkan darah.

"Meira, aku mencintaimu." Ucap lelaki itu sebelum ia hilang kesadaran sepenuhnya.

Beruntung ambulan segera datang dan membawa lelaki itu kerumah sakit.
Dan Jungkook hanya mengalami cedera di beberapa bagian tubuhnya.

Jungkook terus terpuruk, yang ada dalam pikirannya hanya Meira dan Meira.

Sementara Lisa selalu berusaha untuk selalu ada di samping pria itu.

🍀🍀🍀

______

"Aww." Ringis Meira, wanita itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kepalanya terasa berdenyut pusing. Entah sudah beberapa hari ini ia selalu seperti itu.

Taehyung, entahlah sudah dua hari lelaki itu tak pulang kerumah.

Meira bangun dengan tertatih, saat perutnya merasakan lapar. Sejak tadi pagi ia hanya memakan sepotong roti selai coklat kesukaannya. Hanya makanan itu yang bisa masuk kedalam perutnya.

Sedangkan makanan lain akan kembali keluar sebelum ia menelannya.

Meira membuka tudung saji yang berada di atas meja makan, beberapa makanan tersaji disana. Pasti para pelayan yang memasaknya.

Tapi dari sekian banyak makanan yang tersaji, tak ada satupun makanan yang bisa menggugah selera makannya.

Melainkan malah menimbulkan rasa mual.
Dan roti selai coklat menjadi pilihannya lagi.
.
.
.
.
Sementara itu ditempat lain.

"Ahhh, yes baby." Taehyung dibuat melayang dengan sentuhan yang Jeni berikan.

"Kau menyukainya dad." Goda Jeni tepat pada telinga Taehyung, bahkan ia menggigit sedikit cuping telinga lelaki itu.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang