bab 53

799 109 24
                                    

Mata wanita hamil itu memicing tajam, dengan dada yang terlihat bergemuruh menahan amarah rasanya ia benar-benar benci pada wanita dihadapannya.

"Apa mau mu?" Tanya Meira pada jeni yang sedari tadi terus menatapnya sengit.
Seolah ingin menerkamnya saat ini juga.

"Kau wanita yang telah menghancurkan kebahagiaan ku." Ucap wanita itu.

"Apa maksudmu?" Keduanya kini tengah berdiri di ujung tangga, Meira yang tadinya akan turun tiba-tiba menghentikan langkahnya saat Jeni datang untuk mencegatnya.

Tanpa aba-aba Jeni hendak mendorong tubuh Meira, sepertinya kebenciannya pada Meira telah membutakan hati nurani nya.

"Apa yang kau lakukan?" Teriak Meira ia berpegangan sekuat mungkin pada tangga agar tubuhnya tak limbung begitu saja.

"Kau harus mati Meira." Ucap wanita iblis itu terdengar menyeramkan.

Hingga.

Akhhhh.....

Tubuh wanita itu terjatuh sampai pada ujung tangga, darah segar mengalir dari pelipisnya dan juga diantara dua kakinya.

"Jeni!!!" Teriak Taehyung yang baru saja memasuki rumah. Lelaki itu dengan jelas melihat saat tubuh wanita itu terjatuh dari atas tangga.

Sementara Meira hanya mematung, ia tak bermaksud mencelakakan wanita itu. Ia hanya berusaha membela dirinya sendiri.

"Meira apa yang kau lakukan?" Teriak Taehyung pada wanita yang masih mematung di ujung tangga.

"Tae, tolong aku. Sakit." Ringis Jeni yang terlihat begitu kesakitan sembari memegangi perutnya.

"Sopir tolong cepat." Teriakan Taehyung terdengar menggelegar. Rumah yang tadinya sunyi kini riuh karena kejadian tersebut.

Taehyung segera membopong tubuh Jeni, untuk membawa wanita itu kerumah sakit tanpa memperdulikan Meira yang masih berdiri ditempatnya.

Meira seolah kehilangan tenaga untuk menopang tubuhnya agar tetap berdiri, hingga perlahan tubuh wanita itu merosot lemah terduduk di atas lantai.

Kepalanya pelayan cepat menghampiri Meira yang masih terlihat syok.

"Nona." Ucap wanita itu lembut.

"Bi, aku tak melakukannya."

"Bibi tahu nona tak mungkin melakukan itu." Pelayan itu berusaha menenangkan majikanya dengan memeluk tubuh wanita itu tulus.

"Nona tenang, semua akan baik-baik saja. Kasian bayi nona." Pelayan itu tak henti-hentinya memberikan dukungan pada Meira.

Sementara Meira semakin terisak, ia tak berniat mencelakai Jeni bahkan sekedar terbersit pun tidak. Ia hanya mencoba membela diri dengan menepis tangan wanita itu. Tanpa ia tahu kejadiannya akan menjadi seperti ini.

_______

"Tae sakit, Ini sakit sekali." Jeni tak berhenti meringis pada lelaki yang memeluk tubuhnya erat.

"Tenang, kita akan segera sampai." Ucap lelaki itu, jelas Taehyung sangat khawatir dengan keadaan wanita dalam pangkuannya.

"Bayi kita akan baik-baik saja kan." Ucap wanita itu lagi.

"Iya, tentu bayi kita akan baik-baik saja." Ucap Taehyung.
.
.
.
.
Dokter segera menangani Jeni dengan baik, saat tubuh wanita itu sudah masuk kedalam ruangan unit gawat darurat.

Sementara Taehyung menunggu di luar dengan keadaan hati yang gusar.

Ia tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada wanita itu apalagi pada anak yang Jeni kandung.
Karena bagiamana pun itu juga anaknya.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang