Pada akhirnya kau dan aku hanya berakhir dengan kenangan, biarlah waktu yang akan menjawab kemana takdir membawa kisah kita.
🌙🌙🌙🌙
Langit kota tengah menumpahkan muatannya, hujan yang dengan derasnya mengguyur daerah sekitar seolah tak mampu lagi di tampung awan, hingga membuat Meira harus berteduh sesaat.
Beberapa waktu lalu usai berbelanja ia terjebak hujan deras hingga membuat ia harus berteduh di sebuah halte bis, terlalu beresiko jika ia nekat membawa tubuhnya menerobos hujan.Kebebasan yang diberikan Taehyung dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Meira, ia pergi ke beberapa tempat sekedar untuk menghilangkan kebosanan dalam dirinya.
Hingga tak lama kemudian sebuah motor sport yang tak asing tiba-tiba berhenti didepan halte bis tempat di mana sang wanita itu berada.
Meira tahu benar siapa pemilik motor itu, siapa lagi jika bukan lelaki bernama jeon Jungkook, lelaki yang menjadi bagian dari masa lalunya.
Lelaki jeon itu turun dari motor kesayangan, dengan tubuh yang terlihat basah kuyup.
"Mei, kau disini?" Tanya lelaki itu basa-basi.
"Iya, aku terjebak hujan. Kau dari mana?" Tanya sang wanita balik.
"Aku baru selesai meeting di kafe dekat sini." Ucap lelaki itu bohong. Percayalah, Jungkook sudah merencanakan semuanya sedari awal. Lelaki itu tak akan menyia-nyiakan kesempatannya sedikitpun untuk bisa bersama sang wanita pujaan.
Meira hanya mengangguk mengerti, setelah itu tak ada lagi percakapan diantara keduanya.
"Mei." Hingga suara Jungkook kembali memecah keheningan diantara keduanya.
Meira berbalik pada sang pemilik suara.
"Bisakah kita kembali?" Lagi, pertanyaan itu keluar dari mulut Jungkook tanpa basa-basi.
"Jeon, harus berapa kali aku katakan. Aku tak bisa jeon." Untuk kesekian kali pula Meira kembali menegaskan hal yang sama.
"Mei, semudah itukah kau melupakan kenangan kita? Apa semuanya tak berarti bagimu Mei?" Terdengar nada putus asa dari kalimat itu.
Meira memejamkan matanya sejenak kala kalimat itu terlontar dari birai lelaki dihadapannya.
Tak dapat ia pungkiri terasa ada sedikit nyeri pada hatinya kala mendengar kalimat itu.
"Jeon, aku bahagia bisa mengenal mu. Terimakasih untuk masa-masa indah yang kau torehkan dalam hidupku. Terimakasih untuk waktu berharga mu yang telah kau habiskan untukku. Tapi sekali lagi, keadaannya telah berbeda. Bagaimanapun status ku adalah istri orang lain, aku tak mungkin menghianati suamiku." Meira berusaha bersikap tegas, ia harus mengakhiri semuanya mulai saat ini.
"Tapi Taehyung tak mencintaimu Mei." Ucap lelaki itu.
"Aku tahu, tapi dia tetap suamiku jeon." Entah, Meira hanya ingin memerankan perannya dengan sangat baik, dan menyerahkan bagian akhirnya pada sang penentu takdir.
"Mei, aku mohon." Seribu kalipun Jungkook tak akan pernah lelah untuk memohon.
"Aku harus pergi jeon." Semuanya telah berakhir, terlalu terlambat untuk menggali kenangan yang lama telah terkubur dan terkikis waktu.
"Mei, tunggu Mei." Panggil jungkook.
Tak ingin terus mengingat masa lalunya, Meira meninggalkan Jungkook begitu saja. Tubuhnya pergi diantara derasnya hujan, ia tak peduli sekalipun tubuhnya akan menggigil tertimpa hujan.
Air mata yang sedari tadi wanita itu tahan, akhirnya jatuh tersamarkan oleh derasnya air hujan.
Sementara Jungkook hanya menatap punggung wanitanya yang semakin menjauh, benarkah harapannya telah pupus seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)
Fanfiction"kau milikku! Aku tak memberikan penawaran tapi sebuah keputusan!" _kim Taehyung _