bab 46

844 122 9
                                    

"kita buktikan siapa yang akan mendapatkan kasih sayang Taehyung." Teriak Jeni pada Meira yang mulai menjauh.

Sementara Meira segera berbalik, kemudian menyungging smirk yang tak pernah ia tampilkan sebelumnya.

"Ada yang mengajak kita bersaing baby." Ucap wanita itu sembari mengelus perut buncitnya.

"Kita buktikan." Ucap wanita itu kemudian sebelum berbalik kembali dan melanjutkan langkahnya.

"Iiihhhh,,, dasar Meira sialan." Geram Jeni pada Meira.

_____

Taehyung baru sampai di rumah kala malam mulai tiba, lelaki itu membuka pintu rumah yang terlihat sudah sunyi.

Mungkin kedua istrinya sudah tertidur. Pikirnya.

Hingga tak lama, Jeni keluar dari kamarnya dengan sedikit berlari bermaksud menyambut kedatangan lelaki itu.

"Kau baru pulang sayang?" Tanya wanita manja.

Taehyung melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya tanpa berniat menjawab kalimat yang Jeni lontarkan. Kemudian lelaki itu mendudukkan bokongnya tepat di ruang tamu diikuti Jeni.

"Malam ini kau tidur denganku kan?" Tanya Jeni sembari bergelayut manja pada tubuh sang suami.

Sementara Taehyung nampak risih karena ia masih merasakan lelah.

"Tae kau dengar aku kan?" Ucap wanita itu lagi saat tak mendapatkan Jawaban dari Taehyung.

"Aku akan tidur bersama Meira." Ucapnya singkat.

Jeni terlihat kesal mendengar jawaban dari lelaki itu.

"Tae aku mohon." Jeni semakin memohon di depan Taehyung.

"Jangan bersikap seperti anak kecil, aku harus memperbaiki hubungan ku dengan Meira yang telah kau hancurkan." Ucap lelaki itu sarkas sembari beranjak dari duduknya.

Sementara Jeni hanya diam terpaku, perkataan Taehyung lagi-lagi menyayat hatinya dan membuat kebenciannya pada Meira semakin besar.
.
.
.
.
Meira mematut dirinya dihadapan cermin, sesekali ia tertawa geli saat melihat bayangannya sendiri dari pantulan cermin itu.

Perutnya terlihat sangat membuncit, dengan pipi yang terlihat semakin chabi.

Wanita itu terus memperhatikan setiap lekuk tubuhnya hingga tak menyadari ada sepasang mata yang terus mengamatinya dengan senyum yang begitu manis.

Tubuh Taehyung mendekat, namun seketika Meira terduduk menghadap cermin seolah ia tak melihat kedatangan lelaki itu.

Taehyung menghela nafasnya pasrah, wanita itu pasti masih sangat marah pada dirinya. Ia tahu tak akan mudah untuk kembali membuat suasana seperti semula.

Lelaki itu kemudian menekuk lututnya dihadapan Meira.

Taehyung menggenggam tangan wanita yang masih enggan bergeming, Meira lebih memilih untuk menatap cermin dengan tatapan kosong.

Cup...
Satu kecupan Taehyung daratkan pada punggung wanita itu.

Sementara Meira memejamkan matanya, saat merasakan bibir hangat sang pria menyentuh kulit tangannya.

Sebisa mungkin Meira menahan air mata yang terasa sudah menggantung di ujung mata.

Taehyung kemudian mengusap perut sang istri, hingga ia bisa merasakan pergerakan kecil dari little Tae nya.

"Maafkan ayah nak, sekali lagi ayah membuat kalian kecewa." Ucap lelaki itu dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Tapi aku mohon Mei, jangan tinggalkan aku seperti kemarin sungguh aku tak sanggup." Ucap lelaki itu.

Gadis Pembalasan Dendamku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang