Sudah tujuh hari lamanya, aku masih ada di gubuk yang sama. Menjadi sandera. Segala cara sudah kucoba untuk kabur. Gubuk ini kosong tanpa barang-barang lain yang bisa membantu untuk kabur. Setiap memberi makan, mereka menyerahkan roti dan daging panggang dengan dauh, minum pun dari tanaman yang daunnya berbentuk agak cekung. Lalu ingin teleportasi, tapi kedua tangan dan kakiku dirantai oleh rantai anti sihir, sehingga aku tidak bisa menggunakan sihir selama masih dirantai.Ditambah, para penjaga ini juga tidak membiarkan aku keluar bahkan untuk hanya melongok dari jendela.
Mereka tidak seperti penjaga sandera pada novel, film, dan sinetron. Yang mana para penculik ini, jika ketika malam tiba mereka akan mabuk dan bermain dengan asik.
Mereka yang menjaga gubuk terus tersadar. Dengan pedang dan tombak. Berdiri mengelilingi gubuk. Saat pergantian waktu jaga mereka tetap tersadar. Mereka bukan sembarang penculik.
Menyebalkan.
Tujuh hari ini juga tidak ada kabar pencarian. Yah, orang-orang kediaman pasti mengira aku kabur dengan keinginan sendiri dan bahagia di tempatku.
Mereka bukan tipe anggota keluarga yang akan peduli padaku.
"Nona?" Pintu gubuk dibuka.
Tiga orang penculik masuk. Si wajah luka yang aku tahu bernama Tao, si rambut hitam berbadan besar yang sedikit baik bernama Bern, dan Xos si pria bertubuh kekar yang jarang bicara.
"Kita akan pindah ke tempat yang lebih baik," ucap Tao. Pria itu mengikat sebuah kain yang menutup penglihatan. Aku terkejut dan meronta. Tetapi, tangan dan kaki langsung dicekal. Mereka membawaku ke dalam kereta kuda kayu.
"Saya di sini menemani Anda," ujar seseorang yang aku yakin melalui suaranya dia adalah Bern.
Aku tidak peduli ada teman atau tidak. Aku hanya ingin hidup tenang, tetapi kenapa dalam sekejap mata semua yang diusahakan berubah menjadi begini? Aku terjebak di tempat menjijikkan ini dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Cih!
***
Aku tiba di tempat baru. Begitu penutup mata dibuka aku agak terkejut dengan lokasinya. Tempat yang baru ini adalah menara tinggi, agak mirip seperti menara Rapunzel, tetapi yang ini menyeramkan. Seperti biasa, di ruangan tidak ada barang berarti, hanya ada setumpuk jerami dan sehelai kain untuk selimut. Kemudian aku juga tidak bisa keluar dari jendela menara yang diblokir dan hanya menyisakan sedikit celah untuk bernapas. Yang bisa mengakses tangga untuk ke tempat ini hanya mereka-para penculik.
***
Tiga hari sudah aku tinggal di menara. Mereka hanya datang untuk mengantar makanan saja. Aku yang kesepian hanya bisa melihat dan merasakan sinar matahari yang minim lewat jendela menara.
Langkah kaki seseorang mengejutkan diriku. Makanan sudah diantar dan sudah habis, lalu kenapa mereka datang lagi?
"Nona." Itu suara Xos.
Dia membuka pintu masuk. Xos si pria berbadan tegal dengan rambut pirang datang bersama Bern. Memegang belati dan sebuah mangkuk keramik putih.
"Tidurlah sebentar." Bern mengatakan itu sembari membekap mulutku. Memberikan bius seperti waktu menculikku. Seketika seluruh pandangan mulai mengabur dan rasa kantuk yang amat sangat menyerangku.
***
"Akh!" Aku berteriak merasakan sakit luar biasa.
Aku terbangun dari tidur dengan keringat dingin dan tatapan bingung tertuju pada dua pria di hadapanku yang tengah menyingkap gaunku. Aku menatap takut mereka, tapi kemudian aku meringis kesakitan. Rasa sakit itu dari kakiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Male Lead [SELESAI] (REVISI)
FantasyHighest Rank #2 in Isekai [08/08/2022] #25 in Fantasi [09/08/2022] #2 in Kerajaan [10/08/2022] #3 in Duke [10/08/2022] #2 in Reinkarnasi [10/08/2022] #11 in fantasi [12/08/2022] #1 in Putri [16/08/2022] #7 in Timetravel [16/08/2022] *DILARANG PLAGIA...