Aku kerap berpikir tentang bagaimana harus menjalani kehidupan di dunia ini.Apakah sudah benar apa yang aku lakukan?
Benarkah aku harus menjadi antagonis yang akan mati muda?
Apakah aku boleh menginginkan hidup lebih dari sembilan belas tahun?
Dunia ini memberikan kesehatan padaku, tidak ada jantung yang lemah. Lantas aku juga punya kekuatan yang langka. Apakah aku harus menyia-nyiakan semua ini dengan menjadi musuh pemeran utama yang akan mati?
Dahulu, hidup di tengah keluarga yang tak pernah peduli. Aku memiliki keinginan hidup dalam pernikahan yang bahagia, memiliki anak, dan punya pasangan yang bisa dijadikan sandaran dan tempat berbagi. Aku ingin bahagia di kehidupan ini. Sesuai dengan keinginan yang selalu aku harapkan.
"Ibu juga berkata aku harus bahagia." Perkataan lirihku diiringi kegiatan memetik bunga mawar yang ada di taman Mansion.
"Nona, lihat bunga daisy ini!" seru Jennie mengalihkan perhatianku.
Bunga Daisy yang cantik dan segar. Aku menerima bunga tersebut. "Jennie, ayo kita buat mahkota bunga yang indah," ujarku seraya menarik kelingking jennie dengan tangan kecilku.
"Baik, Nona." Jennie mengusap puncak kepalaku dan duduk di atas rerumputan. Aku juga ikut duduk bersamanya, ketika itu Jennie mengajarkan caranya dengan teliti dan sabar, Jennie selalu menjadi yang terbaik setelah ibu.
"Jennie, hadiah untukmu hampir jadi," kataku yang fokus membantu Jennie membuat mahkota bunga.
"Oh, ya?" Jennie mengalihkan perhatiannya yang tengah membuat mahkota bunga sesaat dengan binar di mata hijaunya. "Tapi, Nona harus tetap istirahat, hadiah itu masih bisa saya tunggu kapanpun," imbuhnya.
Jennie mengingatkan jadwalku yang padat sejak 'diakui' sebagai Bearc. Aku tertunduk. Hadiah untuk Jennie dan Gerald terlambat karena tugas pelajaran sihir dan tata krama.
Ah, membicarakan Gerald. Mendadak aku tidak ingin menjadi musuhnya seperti dalam cerita. Aku ingin menjadi seorang perempuan biasa di dunia ini, yang bahagia suatu hari nanti. Tapi, jika aku dekat dengan Gerald kemungkinan akhirnya akan berbeda. Dan takdir akan berubah. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi jika takdir berubah, bisa saja nantinya akhir akan tidak sesuai untuk Gerald.
Akhirnya akan——eh! Tunggu dulu! Gerald membunuh Lyana dalam cerita karena dia adalah penyihir berbahaya dengan ilmu Hitam yang bisa menghancurkan dunia.
Sedangkan sekarang, aku tidak melakukan itu. Jadi, kemungkinan kalau aku tidak mencari masalah dengan Gerald, aku tidak menjadi antagonis untuknya, kemungkinan semua akan baik-baik saja, bukan?
Akan tetapi, dekat dengan Gerald mungkin saja membuat pertemuannya dengan Clathria gagal. Mungkin dia tidak akan jatuh cinta pada Clathria karena jatuh cinta padaku, ah! Tapi dekat dengan Gerald bukan menjamin dia akan jatuh cinta padaku seperti pada novel time travel lain!
Seperti Jennie dan Gerald yang selalu bersama tapi Gerald tidak mencintainya. Oh, tentang Gerald dan Jennie baru kuketahui setelah kematian Ibu. Aku diberitahukan oleh Jennie jika Gerald itu sudah seperti saudara sendiri.
"Selesai." Jennie memakaikan mahkota itu di kepalaku, dan aku juga memberikan hasil mahkota kepada Jennie.
"Ah, hasil mahkotaku jelek," keluhku dengan wajah muram.
Jennie tersenyum. Menarik pipiku lembut. "Ini bagus, Nona. Saya menyukainya." Jennie memegang mahkota itu dengan wajah yang sangat ceria.
"Jennie, ayo kembali!"
Aku berkata demikian karena firasat tak enak. Bukan apa-apa. Tapi, ini karena aku merasakan ada penguntit yang mengintip kami dari sebuah tempat. Dan kurasa Jennie juga mengerti.
***
Aku tiba di area tempat tinggal budak. Makanan yang aku jatuhkan habis. Mereka memakannya? Dengan cara sombong dan angkuh seperti tadi? Mereka memakannya habis? Yang benar saja. Ah, mendadak aku merasa bersalah mengingat kejadian tadi.
"Kenapa Anda mau ke sini, Nona?" tanya Jennie penasaran.
"Aku merasa ada yang tertinggal. Ternyata itu cuma pikiran bodoh saja. Jadi, ayo ke kamar dan rangkai bunga ini," jawabku dengan perasaan canggung yang menggerayangi hati. Hah, Lyana kau sudah menjadi orang jahat sekarang.
***
Di kamar yang cukup luas ini. Aku langsung merebahkan tubuh di atas kasur. Sedang Jennie berjalan mengambil vas untuk tempat bunga.
Pandangku teralihkan pada sebuah boneka kelinci yang ada di atas tempat tidur. Sebuah kertas yang tergantung di leher boneka itu membuatku penasaran tentang siapa yang meletakkan benda tak biasa itu.
[Selamat ulang tahun, maaf aku sempat melupakannya.]
Ini terlalu mencurigakan. Siapapun di rumah ini tidak ada yang menganggapku. Tidak pernah ada hadiah. Lantas kenapa tahun ini aku menerima hadiah? Apa maksud dari semua ini? Apa karena aku sudah bisa sihir mereka terus berusaha perhatian untuk memanfaatkan aku?
Aku meletakkan kembali benda itu. Dan memeriksanya dengan batu sihir tanpa warna untuk mendeteksi apakah ada sihir tertentu di dalamnya.
Cukup lama aku menanti dan warna batu tidak berubah. Batu tanpa warna tetap bening. Tidak ada reaksi pada sihir.
"Tidak berbahaya. Tapi siapa yang membawa ini?" gumamku
Aku kembali duduk. Memeluk boneka lembut itu. "Siapapun itu, terima kasih karena sudah menganggapku walaupun terlambat." Entah aku boleh sesenang ini atas pemberian yang sangat terlambat ini atau justru waspada. Mungkin saja mereka begini untuk menjadikan aku senjata melawan Gerald.
"No-Nona!" Suara Jennie mengejutkan. Dia berdiri dengan tangan memegang vas dan tubuh bergetar berkeringat.
"Ada apa?"
"Ya-Yang Mulia Grand Duke mengundang Anda makan malam berdua, malam ini!" ujarnya dengan seruan tak percaya dan sedikit kesal.
"Apa?!" Spontan aku yang sedang merebahkan tubuh terduduk dengan wajah kaget.
Ada apa dengan Cleo?! Apa sesuatu terjadi padanya? Apa hari ini dia salah makan? Undangan pribadi makan malam? Ini tidak biasa, oke. Ini patut dicurigai.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Male Lead [SELESAI] (REVISI)
FantasyHighest Rank #2 in Isekai [08/08/2022] #25 in Fantasi [09/08/2022] #2 in Kerajaan [10/08/2022] #3 in Duke [10/08/2022] #2 in Reinkarnasi [10/08/2022] #11 in fantasi [12/08/2022] #1 in Putri [16/08/2022] #7 in Timetravel [16/08/2022] *DILARANG PLAGIA...