Sudah hitungan hari menunggu lahirnya sang penerus. Itu menjadi kebahagiaan untuk beberapa orang, tetapi juga menjadi masalah besar untuk beberapa orang lain.Termasuk sosok berjubah hitam yang berdiri di depan cermin di ruang gelap ini. Perempuan yang tengah membelakangi sosok pelayan yang berdiri ketakutan.
"Kau tidak mengawasinya dengan benar. Karena jika itu terjadi maka dia tidak akan bisa membesarkan kandungan itu hingga sekarang!" teriak perempuan itu melempar botol berisi cairan ungu.
Perlahan wanita tersebut keluar dari kegelapan. Menuju sorot terang rembulan malam itu, rembulan indah yang cahayanya masuk melalui jendela kaca besar di depannya. Beberapa langkah dia berjalan, kemudian tampak wajahnya yang cantik dan memikat, dengan rambut merah muda yang cantik. Clathria.
"Kau tidak memastikan dia meminum teh itu, bukan Farah?"
Sedang pelayan yang berbicara dengannya adalah Farah. Pelayan pribadi Lyana, yang dipercaya oleh Gerald.
"Saya selalu mengawasinya, tetapi tidak tahu kenapa bisa dia bertahan? Apa mungkin karena dia seorang jenius sihir?" ujar Farah mengalihkan topik. Mencoba mencari pembenaran.
"Sejenius apapun ibunya, apakah itu berpengaruh pada janin yang masih belum terbentuk utuh?" tajam Clathria. Dia mendecih seraya melempar sebotol cairan tanpa warna. "Berikan itu padanya besok. Meskipun sekuat apa, dia akan mati bersama bayinya. Aku tidak mau kegagalan lagi. Karena aku harus menjadi istri Gerald, sebab pria itu hanya milikku seorang."
***
Lyana duduk di depan jendela kamar yang terbuka luas. Cahaya mentari masuk melalui jendela, hangat dan nyaman. Perempuan itu memejamkan mata sembari mengusap perut buncitnya. Sangat menenangkan. Dia menatap pelayan yang mulai membawa masuk makanan. Netra birunya menangkap sosok Farah yang tersenyum sembari menghidangkan makanan pembuka.
Wanita tersebut mulai mengambil sendok dan menyendok makanan pembuka. Kemudian, mulai menyantapnya. Satu suap makanan, membuat Lyana terpaku.
Netranya mulai melebar dan dia mulai terbatuk. "Uhuk!"
Prang!
Piring yang ada di atas meja jatuh, Lyana yang semula duduk tenang di kursinya terjatuh. Diam-diam Farah tertawa. Tetapi, kemudian tawanya hilang.Lyana yang terjatuh mendadak tertawa seperti orang gila. "Hahaha! Kau ingin aku seperti ini, ya, Farah?" Perempuan itu berdiri, menyeka darah buatan yang menetes di tepi bibirnya. Menahan Farah dengan sihir esnya.
Tanpa Farah sadari, sosok Gerald ada di belakangnya, Ren dan Kleand ada di sisi kanan. Loye dan Asher ada di sebelah kanan. Sedangkan Cleo dan Hars ada di belakang Lyana, tepat searah dengan tatapan Farah sekarang.
"Kami tidak akan bertanya siapa yang menyuruhmu, jadi janjimu padanya aman. Kau juga akan aman sementara waktu," tutur Cleo.
"Meracuni istriku, hm? Kau seharusnya tahu resiko yang akan terjadi."
Farah menatap Lyana yang berdiri dengan senyuman licik. Kepalanya berpikir keras tentang bagaimana caranya perempuan itu bisa tahu tentang racun yang jelas tak kentara itu.
"Bagaimana bisa aku tahu? Kau bertanya tentang itu ya, Farah?" tanya Lyana.
Perempuan itu berjalan mendekati lemari kecil di sebelah ranjangnya. Dia membuka laci tersebut. "Teh ini, bagaimana bisa seorang sepertiku percaya kebaikan seseorang yang cintanya patah? Sebagai seorang perempuan aku mengerti sakitnya, aku mengerti kebenciannya, jadi aku tidak mungkin bisa percaya dengan mudah. Aku mengerti hal itu, jadi aku sudah mengatur semuanya. Menyelidiki semuanya bersama ayah dan tiga saudaraku. Farah, aku tidak sendiri, dan aku tidak sebodoh itu."
Lyana melempar kotak teh ke arah Cleo. Seolah mengerti, dengan jentikan jari Cleo membakar teh tersebut. Tentu itu bukan teh beracun, itu teh yang digantikan sebagai kecohan Farah. Perempuan itu berpikir teh tersebut adalah teh beracun yang diberikan Clathria. Padahal aslinya sudah diamankan.
"Lain kali, bermainlah dengan cara semulus mungkin, mengerti?" ejek Lyana.
TBC
Maaf, revisinya lama. Hehe🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Male Lead [SELESAI] (REVISI)
FantasyHighest Rank #2 in Isekai [08/08/2022] #25 in Fantasi [09/08/2022] #2 in Kerajaan [10/08/2022] #3 in Duke [10/08/2022] #2 in Reinkarnasi [10/08/2022] #11 in fantasi [12/08/2022] #1 in Putri [16/08/2022] #7 in Timetravel [16/08/2022] *DILARANG PLAGIA...