EPILOG

1.7K 64 17
                                    

Tut...tut...

"Halo?"

"Nggak bisa tidur lagi?"

"Mm."

"Mikirin apa sih sampe nggak bisa tidur?"

"Nggak ada padahal. Tapi nggak ngantuk-ngantuk dari tadi. Ajak gua ngobrol dong, apa aja."

"Hmm... Apa ya? Lo mau gua bacain artikel siraman rohani lagi?

"Hahaha. Makasih deh. Bukannya ngantuk, malah nanti lama-lama gua bisa jadi pemuka agama."

"Bahaya juga sih."

"Bahaya kenapa?"

"Ya, kalo lo bisa jadi pemuka agama, artinya kiamat udah deket. Belom siap gua."

"Sialan lo."

"Hahaha. Ya udah, kalo gitu mau bahas apa dong? Sejarah perang dunia, mau?"

"Jangan deh, lo nggak inget kalo besok gua ulangan sejarah? Kepala gua udah mulai berasep nih hafalin materi sejarah."

"Bagus dong. Biar nempel tuh materi. Jadi besok pas ngerjain, tutup mata aja bisa. Bu Lena pasti bangga sama lo. Terus nanti lo dikenalin deh sama temen-temen sejarawan doi. Cita-cita lo bisa gampang tercapai tuh."

"Heh, gua anak IPA ya, masa cita-citanya jadi sejarawan."

"Terus, lo mau jadi apa?"

"Apa ya? Dulu pas SD, gua pengen jadi astronot karena gua suka baca komik tentang luar angkasa gitu. Terus, pas SMP pengen jadi dokter, karena suka Biologi. Kalo sekarang, nggak tahu deh, masih abu-abu. Lo mau jadi apa?"

"Nggak tahu juga. Apa aja deh yang penting bisa jadi orang kaya."

"Maen film aja, kan nama lo udah cocok tuh."

"Film apa?"

"Apa lagi? Ya, Sean the Sheep lah. Hahaha."

"Ye, kalo gitu lo jadi pelawak aja ya, Caca Handika."

"Eh, tapi gua penasaran deh. Nama lo artinya apa?"

"Laut. Nama Sean diambil dari kata ocean. Bokap yang kasih nama gua karena dia suka banget sama laut katanya."

"Hah? Beneran?"

"Bener. Kalo nama lo artinya apa?"

"Sama kayak lo."

"Laut?"

"Mm. Marisa itu dari bahasa Latin yang artinya laut. Laut itu tempat orangtua gua nge-date pertama kali."

"Hahaha. Bisa sama gitu ya? Jangan-jangan..."

"Apa?"

"Nggak jadi deh."

"Ih males banget. Apaan?"

"Kalo kita jodoh gimana?"

"Hah?"

"Ya abisnya dari arti nama aja udah sama. Gimana kalo kita beneran jodoh?"

"..."

"Halo? Ca? Denger suara gua nggak?"

"I-Iya."

"Kok diem aja? Salting lo ya?"

"Ge-er banget sih. Gua mau tidur aja, udah ngantuk."

"Ca, kalo kita beneran jodoh, nanti namain anaknya yang ada unsur laut-lautnya juga ya."

"..."

"Ca?"

Tut...tut...tut...


*Catatan tambahan:

Arti nama Kai Gianira Saromon:

Kai, dalam bahasa Hawai berarti lautan. Gianira, dalam bahasa Yunani berarti peri lautan. Saromon, diambil dari nama belakang Sean Saromon.

***

Author's note:

HUAAAAA SELESAI JUGAAAAA!!!!!

Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pembaca yang ngikutin cerita ini sampe abis. Terima kasih untuk semua vote, komen, kritik/saran, yang mendukung cerita ini bisa selesai. Terima kasih udah suka sama cerita Kisah Satu Dekade.

Pokoknya, MAKASIH MAKASIH MAKASIH.

Perasaanku campur aduk. Seneng karena bisa selesaiin tulisan pertamaku di Wattpad ini. Sedih karena harus move on dari karakter fiksi buatanku, terutama Sean dan Caca :')

Mohon doanya semoga aku bisa dapet inspirasi lagi untuk nulis cerita baru hehehe.

Sampe ketemu lagi semuanya. Love u all ♡♡♡

Kisah Satu Dekade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang