Setelah melewati pagi yg dekat dan akrab,
soobin dan hyuka beranjak keluar dari pondok itu,mereka serentak mendapatkan cahaya matahari yg langsung mengenai seluruh tubuh mereka,memberikan rasa hangat yg nyaman.
Namun sebuah suara membuat detik detik indah itu berakhir."Kruyukkk.."suara cacing di perut hyuka berdemo.
Sontak hyuka memegangi perutnya dengan kedua tangannya,namun pandangannya tak lepas dari soobin,ia merasa malu."Kamu lapar hyuka?"soobin bertanya,ia mengubah posisi berdirinya dan berhadapan dengan hyuka.
"Hehehe..iya Ah Bin..kamu gak lapar kah?"
hyuka tertawa kecil,ia melangkah mendekat,memperhatikan wajah berpenutup mata itu.Menyadari hyuka yg berdiri terlalu dekat dengannya,bahkan soobin bisa mendengar helaan nafas hyuka,soobin pun mengangkat pedangnya dan mengarahkan gagang pedangnya ke dada hyuka.
"Iya,aku juga lapar.."soobin mendorong hyuka dengan gagang pedangnya dengan pelan.
"Iyakah??kalo gitu ayo kita cari makan!!"
hyuka tak memedulikan dorongan soobin, malah ia tetap tertawa dan bersemangat untuk makan."Hmm..."soobin hanya bisa diam mendengar suara hyuka yg bersemangat.
"Tapiii...apa yg bisa di makan,Ah Bin??"
hyuka merengek dan meraih tangan kiri soobin yg memegang pedang."Mmm..."soobin menundukkan kepalanya,merasakan tangannya yg dipegang hyuka,sekarang bagi soobin indera pendengaran dan indera perasa adalah mata baginya.
Sedangkan hyuka masih menunggu jawaban dari soobin,ia menatap lekat wajah soobin.
"Ah Bin??"hyuka bertanya heran.
"Ya??"soobin menyahut dengan cepat,ia mengangkat pandangannya.
"Apa yg kamu fikirkan Ah Bin?"hyuka kembali bertanya.
"Tidak..tidak ada yg kufikirkan..hmm..kita akan berburu kelinci atau ayam gunung"
soobin mengalihkan pembicaraan dan mengalihkan pandangannya kedepan."Berburu??baiklah!!serahkan padaku!!aku akan mendapatkan beberapa kelinci untuk Ah Bin..!!"hyuka mengangguk dan bersemangat.
"Tidak!!"kejar soobin cepat,membuat hyuka terdiam dan terkejut.
"Hmm??apa maksudmu Ah Bin?"hyuka merasa bingung dengan perkataan soobin.
"Ah..aku tidak bermaksud meninggikan suara ku,maksudku tidak adalah kamu hyuka tidak boleh berburu sendirian,luka mu belum sembuh,biar aku saja yg berburu,kamu tunggu saja disini hyuka"
soobin menjelaskan dengan seksama,ia berharap tak menyinggung perasaan hyuka."Ohhh...aku kira apa..lukaku sudah tak sakit..eh maksudnya sudah tak terlalu sakit,hehe...jadi tidak apa-apa untuk berburu"hyuka menggoyang-goyangkan tangan soobin,ia mencoba membujuk soobin.
"Hmm..."soobin tampak sedikit marah.
Menyadari raut wajah soobin yg berubah menjadi serius,hyuka angkat bicara lagi.
"Ah!!aku tidak akan berburu!!..a..aku hanya akan menemani mu Ah Bin..iya.. aku hanya akan melihat mu,boleh kan?"
hyuka menatap wajah soobin,melihat reaksi soobin,dan untungnya ekspresi serius tadi mulai berkurang."Baiklah..jangan terlalu banyak bergerak"
soobin melangkahkan kakinya,ia berjalan lurus ke semak-semak hutan.Sedangkan hyuka masih berdiri di tempat tadi,ia melihat lekat punggung pria berambut hitam panjang itu.
"Hmm..tunggu aku Ah Bin!!!!"hyuka berlari dan berteriak,ia tak memedulikan lukanya karna memang tak terasa sakit lagi.
Mereka berdua pun menelusuri hutan berdua,dengan pedang masing-masing ditangan,soobin memasang pendengarannya,mencoba mendengarkan gerak gerik dari hewan yg ada di hutan itu, sedangkan hyuka berdiri dekat di samping soobin,ia menoleh ke kiri kanan mencari hewan kecil yg bisa diburu.
"Srak..srak.."suara gerakan seekor kelinci putih melewati ranting-ranting pohon yg jatuh terdengar oleh soobin,ia pun langsung berjalan pelan ke arah kelinci itu,sedangkan hyuka masih saja memperhatikan pergerakan soobin.
Lalu soobin membuka pedang nya dan setelah memastikan keberadaan kelinci itu,soobin langsung melempar pedangnya, namun sayang lemparannya meleset,dan soobin menyadari hal itu.
"Wah!!!Ah Bin hebat!!!Ah Bin mendapatkan seekor kelinci!!"hyuka berteriak dan langsung berlari ke arah kelinci yg tergeletak tak bertenaga,di kaki kelinci itu tertancap sebuah jarum kecil milik hyuka,jarum itu di lemparkan hyuka dengan tepat ke kaki kelinci itu tepat ketika pedang soobin meleset,dan soobin juga menyadari hal itu,ia mendengar jarum kecil itu terlempar ke kelinci kecil itu lewat pendengarannya,namun soobin memilih diam.
"Ah Bin sangat hebat!!"hyuka berjalan kembali ke dekat soobin dengan memegang kelinci putih itu ditangannya.
Soobin hanya diam.
"Hmm...Ah Bin??ada yg aneh dengan kelinci nya.."hyuka berhenti melangkah di depan soobin,ia lalu meraih tangan soobin dan meletakkannya ke atas tubuh kelinci putih itu.
"Hmm?"soobin terkejut tangannya tiba-tiba diraih hyuka,ia bertambah terkejut ketika merasakan bulu lembut kelinci putih itu.
Lalu soobin meraba-raba bulu kelinci itu beberapa saat,tak lama kemudian senyum kecil terlukis di wajah soobin.
Melihat senyuman soobin,hyuka pun ikut tersenyum.
"Ah Bin tau ga apa yg aneh dari kelinci ini?"tanya hyuka ikut mengelus bulu kelinci itu.
Soobin mengangkat kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke arah hyuka.
"Aneh apanya?"soobin merasa heran.
"Kelinci ini aneh karna sangat mirip dengan Ah Bin!..hahaha...ia berwarna putih bersih dan perawakannya mirip dengan Ah Bin, karna itu kelinci ini aneh"
hyuka mengangkat kelinci itu,tepatnya kedua tangan hyuka mengangkat kelinci itu dari ketiak kelinci itu."Ah..haha..benarkah..kelincinya berwarna putih?.."soobin memahami penjelasan hyuka dan tersenyum simpul.
Soobin kembali teringat dengan saudaranya yg lain,kenangan semasa kecil ketika mereka bermain dan memperebutkan kelinci yg baru dibeli oleh orangtuanya.
"Sayang,aku tak bisa melihat warna nya"
lanjut soobin dengan nada sedih.Menyadari soobin yg tampak sedih,hyuka pun mendekat dan meletakkan kelinci itu di pelukan soobin.
Soobin sedikit terkejut.
"Tidak apa-apa Ah Bin,sekarang kan ada aku,aku akan menjadi matamu mulai saat ini,bagaimana??bukankah itu sangat bagus Ah Bin??"hyuka memegang ujung baju bagian tangan soobin,senyum lebar terlukis diwajahnya,ia menatap lekat wajah soobin,namun didalam tatapan itu tersirat ekspresi penyesalan yg bersembunyi dengan apik.
Soobin terhentak,ia tak faham dengan perkataan hyuka.
"Mataku??"soobin bertanya memastikan, wajahnya sejajar dengan wajah hyuka, tangan soobin yg memeluk kelinci putih itu pun tampak gugup dan kaku.
"Eungg ..iya..aku akan jadi mata mu Ah Bin"hyuka meyakinkan soobin.
"Tapi setelah kamu sembuh,hyuka pasti pergi dan kembali ke dalam kehidupanmu sendiri"soobin mengepalkan tangannya.
Hyuka menggeleng-geleng.
"Tidak...aku tidak akan pergi..mulai hari ini aku akan selalu bersama Ah Bin, lagipula tak ada lagi yg harus aku lakukan, hmm..apakah Ah Bin tidak mau kalo aku ada di dekat mu setiap hari??"hyuka mengeratkan genggaman tangannya terhadap ujung baju soobin.
Soobin terdiam sejenak,ia mencerna perkataan hyuka,lalu ia faham dan sontak raut wajahnya berubah menjadi lega, senyum kecil pun tak lupa terlukis diwajahnya.
"Tidak..aku tidak keberatan dengan keberadaan hyuka..terimakasih.."soobin melemaskan kepalan tangannya dan kembali mengelus bulu kelinci tadi.
"Benarkah!?..baguslah!!..ah..ayo kita tangkap kelinci lagi.."hyuka senang dan meraih tangan soobin,lalu ia menuntun soobin untuk mencari kelinci lain.
Sedangkan soobin hanya diam dan terus mengelus bulu kelinci putih tadi.
"Mataku..apa itu artinya hyuka mau menjadi keluarga ku?..itu cukup bagus bila aku memiliki satu lagi adik"fikir soobin di dalam hati.
🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Historical FictionPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!