Malam kembali berlalu,saat ini pagi hari, namun pagi kali ini cukup dingin karna tetesan hujan tengah jatuh ke permukaan bumi.
Namun hujan yg jatuh saat ini adalah hujan daerah,yaitu hujan yg jatuh di satu daerah,sedangkan di daerah lain tidak hujan.
Terlihat dua kelompok besar tengah berhadapan di lapangan di dalam sebuah kuil yg telah terlantar.
Di satu sisi tampak Woo Do Hyun yg sedang mengacungkan pedang nya,di belakangnya tampak murid-murid sekte Woo yg juga siap bertarung.
Di sisi lain tampak gerombolan pengemis yg dipimpin oleh seorang pengemis tua, mereka juga siap siaga untuk bertarung.
"Pengemis tua..aku peringatkan..lebih baik kamu menyerah saja dan beritahu aku siapa yg menyuruh mu menyebarkan token palsu itu di kekaisaran..aku jamin aku tidak akan mempersulit mu dan anggota mu...percayalah"Woo Do Hyun menatap yakin pengemis tua itu,ia berusaha keras meyakinkan para pengemis itu,ia tak ingin ada pertumpahan darah,namun bukan karna ia tak mau membunuh orang,itu karna dia takut,takut dengan darah.
"Jangan bercanda dengan ku..aku sangat tahu dengan tabiat sekte Woo...kamu kira aku percaya dengan perkataan mu?..cih.. kalian semua sekte lurus sama saja.. para munafik dan pembunuh yg bersembunyi di balik topeng kebaikan..kumpulan para brengsek.."pengemis tua tak bisa di yakinkan,ia sudah cukup umur untuk mengetahui seluk beluk kejamnya dunia.
"Hmm...aku sudah memberi mu penawaran,aku juga sudah memaksa hati ku untuk berbelas kasih padamu kakek tua,tapi kamu memilih jalan yg salah.. jadi jangan salahkan aku bila ada anggota tubuh mu yg lepas pada pertarungan ini, atau bisa saja nyawamu melayang.." Woo Do Hyun tak suka sekte nya di hina.
"Majulah,jangan banyak omong..kau seperti orang tua.."pengemis tua terus memprovokasi Woo Do Hyun.
"Bunuh semuanya...ah..si kakek tua jangan di bunuh,potong saja kedua tangan nya agar dia tak menyusahkan kita nantinya.." Woo Do Hyun mundur ke belakang,ia tak ingin pakaiannya terkena noda darah.
"Baik tuan muda.."para murid sekte Woo menjawab serentak.
"Hiyaaaa!!!"kedua belah pihak pun bertarung besar-besaran di dalam kuil itu, di tengah hujan yg masih membasahi daerah itu.
Mereka bertarung cukup lama,genangan air pun telah berganti warna menjadi merah darah,seluruh murid sekte Woo dan anggota pengemis telah tumbang, pengemis tua pun sudah kelelahan,ia juga terluka di kaki dan tangannya,namun ia masih bertahan dan mengacungkan pedang nya ke arah Woo Do Hyun.
"Ckckck...padahal bisa dibicarakan baik- baik,kenapa kalian sangat suka dengan pertarungan dan pertumpahan darah, padahal aku hanya ingin bertanya satu hal,tapi kenapa serumit iniii!!!"Woo Do Hyun memotong tangan pengemis tua yg memegang pedang.
"Akhh!!!!pengemis tua berteriak kesakitan, tubuhnya linglung dan terus mundur ke belakang.
"Mau kemana?kita belum selesai, mendekat lah...sini..sini.."Woo Do Hyun memberi instruksi dengan jarinya untuk menyuruh pengemis tua mendekat.
Namun pengemis tua tak mendekat,ia dipenuhi kebencian dan ketakutan.
"Hei!!aku bilang ke sini,jadi kamu harus ke sini!!!!"Woo Do Hyun mendekat dan memotong lengan pengemis tua yg satu lagi hingga darah pengemis tua mengenai pakaian luar Woo Do Hyun.
"Akh!!!!"pengemis tua kembali menjerit kesakitan.
"Ah sialan!!ish!!!baju ku,dasar kau orang tua menyebalkan..lihat lah baju ku kena darah kau!!"Woo Do Hyun melihat jijik baju luar nya,kemudian ia menoleh ke pengemis tua dan langsung menyayat leher pengemis tua.
Pengemis tua pun mati dengan mengenaskan.
"Eh?aku membunuhnya?bagaimana ini? Kan aku belum bertanya..kenapa dia sudah mati saja?"Woo Do Hyun tampak heran,sepertinya dia sudah gila.
Woo Do Hyun melepas baju luar nya dan membuang nya ke mayat pengemis tua.
"Hah ...kenapa aku repot-repot begini sih, padahal aku sendiri juga sudah tahu jawabannya,si manja itu yg mendalangi semua ini..padahal jika dia menurut,aku sudah pulang ke rumah saat ini dan bertemu dengan kak Ae Ryong, sepertinya aku harus mulai dari anak manja itu...aku harus cepat pulang"Woo Do Hyun berbicara sendiri,ia melangkah keluar dari kuil itu dengan menginjak mayat-mayat yg berserakan.
Tak lama kemudian setelah Woo Do Hyun pergi,seorang wanita yg sedari tadi berusaha keras menahan nafas nya langsung melonggarkan kewaspadaannya.
"Hah...hah..tuan muda sekte Woo itu sangat gila,dia psikopat,bisa-bisa nya dia membunuh pemimpin pengemis itu sekejam itu.."ucap segyeong yg sedang bersembunyi di pintu samping kuil.
Pandangan segyeong masih ke lapangan tempat mayat-mayat berjatuhan tersebut, ia tak menyadari seseorang sedang berdiri di belakang nya.
"Ada tikus ternyata.."bisik Woo Do Hyun ke telinga segyeong.
Seketika segyeong merinding,ia langsung ketakutan sejadinya,ia mengenal suara itu, suara yg barusan ia dengar,suara psikopat yg membunuh dengan kejam.
Segyeong menoleh ke belakang dengan pelan,tangan nya tengah memegang erat gagang pedang nya,ia berniat menyerang.
Tapi belum menarik pedang nya,segyeong sudah mati karna lehernya di sayat Woo Do Hyun ketika ia menoleh ke belakang.
"Kamu benar tikus..aku ini gila...karna itu kamu sangat tidak beruntung bertemu dengan ku.."ucap Woo Do Hyun sembari menyentuh pelan darah segyeong yg menempel di pisau nya,lalu Woo Do Hyun menjilati jari nya yg terkena darah segyeong.
Woo Do Hyun bukan takut darah seperti orang lain,ia takut darah karna ketika ia melihat darah atau terkena darah maka ia tidak bisa menahan dirinya untuk menjadi gila,psikopat dan kejam.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Masih di pagi yg sama,tampak Woo Do Hyun yg berjalan seorang diri di tengah hujan dengan payung merah di tangannya.
Ia berjalan ke arah sekte Kim,ketika sampai di gerbang,para penjaga memberi hormat kepada Woo Do Hyun,itu karna mereka tahu identitas Woo Do Hyun.
Tetapi belum sempat mengangkat kepalanya,mereka terlanjur mati dibunuh Woo Do Hyun.
Woo Do Hyun memasuki kediaman itu,ia lalu memakai sebuah topeng menakutkan, dan tanpa belas kasih,Woo Do Hyun langsung membantai sekte Kim hingga warna genangan air di sekte Kim menjadi sama seperti genangan air di kuil tadi.
Setelah membunuh semua murid,Woo Do Hyun saat ini sedang berdiri di depan Kim Leewon yg tergeletak di lantai dengan perut nya yg sudah tertusuk pedang Woo Do Hyun.
"Kamu..kamu tahu..akibat..dari..yg kamu lakukan..ini..kan..tuan muda..Woo?" Kim Leewon menarik nafas terakhirnya dengan tatapan matanya yg tak lepas dari Woo Do Hyun.
"Wah hebat,bagaimana kamu tahu ini aku..ternyata kamu cukup pintar,padahal jika kamu tidak nakal dan mau menurut, sepertinya kamu bisa menjadi salah satu bawahanku,kasihan sekali kamu mati muda..pemimpin muda Kim.."Woo Do Hyun membuka topeng nya,ia lalu duduk jongkok di depan mayat Kim Leewon.
Setelah membunuh banyak orang di pagi hari,Woo Do Hyun pun menyeringai ketika keluar dari sekte Kim lewat pintu samping, ia menyeringai karna hasrat membunuhnya terpenuhi.
🌻🌻🌻🌻🌻
Identitas Segyeong,mata-mata yg ditempatkan soobin dan hyuka di sekte Kim.
24 Oktober 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Tiểu thuyết Lịch sửPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!