Bermandikan Kenangan Pahit

15 5 0
                                    

Malam itu begitu menyakitkan bagi hyuka kecil,padahal sore tadi ia masih bersama- sama dengan ayah dan ibunya,tetapi ketika langit berubah menjadi gelap gulita, ia dipisahkan secara paksa oleh takdir dengan keluarganya.

"Ibuuu...ayah bagaimana..hiks.."hyuka kecil tengah berusaha di masukkan ke dalam kandang kelinci yg berada lumayan jauh dari rumahnya oleh ibunya.

Hyuka bertanya-tanya bagaimana dengan ayahnya kepada ibunya,tetapi tak ada jawaban dari ibunya,ibunya hanya memasang wajah serius tetapi air matanya tak berhenti menetes.

"Ibuu..jawab aku ibu..ayah bagaimana..." hyuka kecil meraih tangan ibunya.

"Ayah pergi bertarung untuk menyelamatkan kita Ah Ning..Ah Ning anak yg baik kan,Ah Ning sembunyi dulu disini ya,nanti ibu dan ayah akan menjemput Ah Ning,ini pegang lah sapu tangan ini,tutup hidung mu dengan itu Ah Ning supaya Ah Ning tidak menghirup asap.."ibu hyuka memberikan sapu tangan kepada hyuka kecil.

"Ibuuu.."hyuka terus menangis walau tak mengeluarkan suara tangis yg kencang.

Ibu hyuka mengecup kening anaknya lalu menutup pintu kandang kelinci itu,ia kemudian pergi meninggalkan hyuka,tetapi tak jauh dari kandang kelinci itu tampak ayah hyuka terbanting dan terlempar ke belakang.

Melihat suaminya yg terlempar,ibu hyuka langsung menyelamatkan suami nya.

"Suamikuuu.."ibu hyuka menangis histeris melihat tubuh suami nya yg telah di penuhi luka luka besar.

Ayah hyuka mengumpulkan tenaga terakhirnya,ia menatap sendu ibu hyuka.

"Istriku..lindungi Ah Ning..."ayah hyuka menatap sendu istrinya lalu pergi meninggalkan dunia dengan seuntai air mata.

"Suamiku..suamiku.."ibu hyuka menepuk ringan pipi suaminya,tetapi tak ada harapan.

Dari belakang ibu hyuka mendeteksi suara langkah kaki seseorang yg hendak menyerang dirinya,ibu hyuka langsung menangkis serangan itu dan meleset ke tangannya,seketika mata ibu hyuka terbelalak,tak lama kemudian ibu hyuka bertarung dengan dua puluh satu orang dan membuat ia kewalahan.

Setelah itu ibu hyuka tumbang dan jatuh tergeletak ke tanah,kepalanya menghadap ke hyuka,ia menatap kandang kelinci yg berada tak jauh darinya,lalu ibu hyuka menangis dalam diam.

Pendarahan yg banyak membuat ibu hyuka tak lagi bisa melihat,kepalanya pusing serta rasa sakit tanpa akhir menyiksanya,namun ia masih berusaha bangkit.

Tetapi bukan bangkit untuk bertarung lagi,ia merangkak dengan tenaga terakhirnya untuk mendekat ke tubuh suaminya yg telah dingin.

Tak lama kemudian ibu hyuka sampai ke dekat suaminya,ia lalu menggenggam jari jemari suami nya yg dipenuhi darah,ia menatap lekat suaminya yg telah pergi.

Namun sepersekian detik kemudian tangan ibu hyuka di putus oleh salah satu dari orang-orang itu.

Hyuka yg melihat nya sontak menutup mulut nya sendiri dan berteriak dalam diam,air mata nya terus mengalir deras.

Dan beberapa menit kemudian besi tipis dan tajam bernama pedang itu melayang kembali dan memutus kepala ibu serta ayah hyuka.

"Akhh!!!"hyuka kecil berteriak dalam diam,ia melihat semua kejadian mengerikan itu dengan mata anak-anak nya,ia menutup erat mulutnya supaya suara tangisnya tak terdengar oleh orang- orang itu.

"Ibuuuuu...ayahhh...!!!"hyuka kecil memanggil ibu dan ayahnya di dalam fikirannya,ia melihat satu persatu wajah orang-orang yg membunuh dan membantai keluarganya,ia memaksa otak nya untuk mengingat orang-orang itu.

Hyuka kecil terus menangis dalam diam hingga orang-orang itu pergi meninggalkan orangtuanya,meninggalkan kediamannya,meninggalkan sekte Huening nya.

Tak lama kemudian hyuka kecil keluar dari kandang kelinci itu,ia berlari ke tempat mayat ibu dan ayahnya.

"Ibuuuu!!!!!ayahhh!!!!"hyuka menangis histeris sepanjang malam,memanggil- manggil orangtuanya,hingga ia pingsan di antara tubuh ayah dan ibunya itu karna ia menghirup banyak asap karna kediaman itu terbakar.

Setelah kejadian mengerikan itu di putar kembali di kepala hyuka oleh bayangan hyuka,runtutan kejadian mengerikan selanjutnya pun ikut diputar,dari hyuka kecil yg mengemis untuk mencari makan, ia ditindas dan dipukuli oleh anak-anak sebayanya,di gigit anjing ataupun dipukul oleh orang dewasa karna mencuri,dan segala macam penderitaan.

Lalu setelah penderitaan itu,ingatan hyuka dipercepat dan berhenti di ingatan saat ia dilatih dengan parah dan kejam oleh seorang pria tua berambut putih,hyuka kecil berlatih siang dan malam,semua penderitaannya itu hanyalah untuk balas dendam,ia pun mengingat penderitaan nya sepanjang hidupnya.

Setelah berkeliling ingatan menyakitkan itu,hyuka kembali ke alam bawah sadarnya,ia keluar dari kedalaman mata bayangannya,bayangan yg mengatakan dirinya adalah penderitaan hyuka.

"Hahh..hahh.."hyuka sesak nafas dan jantung nya berdegup kencang setelah menyaksikan kembali kisah hidupnya,ia terduduk tak berdaya di kedalaman danau yg dingin lagi gelap itu.

Sedangkan di sisi lain,tampak soobin yg juga masuk ke kedalaman danau,dimensi yg berbeda tetapi sama-sama dingin dan gelap.

Matanya yg tiba-tiba bisa melihat lagi, membuat soobin kebingungan,apalagi sekarang yg ia lihat didepannya adalah seseorang yg sangat mirip dengannya, orang itu tengah menatap soobin dengan serius dan tajam.

"Kamu mengenal ku wahai diriku?" orang itu berbicara dengan nada datar kepada soobin.

"Kamu siapa?mengapa menarikku ke dasar danau ini?"soobin berusaha tenang.

"Benar,benar seperti itu..teruslah bersikap tenang seolah tak terjadi apa-apa,kamu harus bersikap baik agar keluarga mu mau menjemput dan membawa mu kembali ke rumah.."orang mirip soobin itu berjalan pelan mengitari soobin.

"Apa maksudmu??"soobin heran,ia mulai merasakan sedikit kepanikan setelah mendengar perkataan orang yg mirip dengannya itu.

"Jangan bertanya lagi wahai diriku,kamu tahu maksudku,kamu tahu siapa aku, kamu tahu dimana ini,dan kamu tahu alasan mengapa keluargamu meninggalkan serta melupakanmu,tetapi kamu menipu dirimu dengan yg namanya kebaikan,mengabaikan kenyataan,kamu menutup ingatan mu tentang aku dan tentang semua alasan mengapa kamu ditelantarkan...jangan bertanya lagi, sekarang adalah waktunya untukmu mengingat kembali dan menerima keberadaanku.."orang mirip soobin itu memegang kedua pundak soobin dan menatap lekat mata soobin.

Ia menuntun soobin menatap matanya dan menuntun soobin masuk melihat siapa dirinya sebenarnya.

"Ayahh..ibuu...aku mohonnn jangan tinggalkan aku...bawa aku bersama kaliann..ibuuuu ayahhhh"soobin kecil memeluk dan memegangi kaki ayahnya, ia memohon-mohon dengan segala upaya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

4 Oktober 2022

Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang