Masih di pagi yg sama,tampak Huening Haniv tengah berkeliling ke sekte-sekte lurus,ia bukan berkeliling biasa,ia tengah berusaha meminta izin kepada dua puluh satu sekte untuk membolehkannya menjadi pemimpin baru sekte Kim.
"Hmm..aku sudah membereskan enam sekte kecil,masih ada...hmm..masih banyak banget!...haa..sesusah inikah..kali ini sekte Jang.."Haniv tengah memacu kudanya di jalan besar yg mengarah ke sekte Jang.
Haniv berhenti tepat di depan gerbang, namun langkahnya terhenti ketika melihat kerumunan orang memenuhi sekte Jang.
"Ada apa?"Haniv turun dari kudanya,ia berjalan masuk ke dalam sekte Jang dengan kipas di tangannya.
"Permisi,apa yg terjadi di sini?"Haniv bertanya kepada seseorang yg berdiri di sana.
"Hmm?oh ini..sekte Jang di bantai sehari yg lalu,tidak ada yg tersisa.."jawab seorang pria yg seumuran dengan Haniv,pria itu menatap aneh Haniv,namun Haniv tak menyadari nya,ia tengah sibuk memperhatikan bentuk luka yg ada pada mayat-mayat yg dikumpulkan.
Tanpa di sadari nya,Haniv sudah berjalan masuk dan mengecek satu persatu mayat, memastikan apakah yg difikirkan nya saat ini benar atau tidak.
"Ini..ini bekas luka dari seni kultivasi sekte Huening..kenapa ada di sini?siapa yg membantai sekte Jang?orang sekte Huening kah?tapi semuanya kan sudah di musnahkan dan dibakar ...siapa lagi yg tersisa,siapa?"fikiran Haniv berkecamuk, semua pertanyaan bercampur aduk di otaknya.
Ia tak menyadari seseorang telah berdiri di belakangnya.
"Anda siapa?"tanya seorang murid dari sekte Yoon yg datang untuk membantu memakamkan mayat-mayat itu.
Haniv menoleh ke belakang,ia lalu tersenyum tipis.
"Maaf sudah menganggu,saya kira dia adalah orang yg saya kenal,jadi saya ingin memastikan nya..maaf,kalo begitu saya pergi"haniv mengatupkan kipasnya.
Melihat haniv yg berjalan ke gerbang, murid dari sekte Yoon tadi tampak curiga dengan haniv.
Haniv terus berjalan dan melewati gerbang,melewati pria yg ia tanya tadi.
"Hmm.."gumam pria yg ditanya haniv.
Pria itu terus melirik haniv yg naik ke kudanya dan lama kelamaan menghilang.
"Itu dia.."pria itu mengikuti arah perginya haniv.
Pria itu terus mengikuti haniv hingga keluar kota dan sampai di hutan yg dekat dengan desa tempat bocah kecil di titipkan.
Namun tiba-tiba haniv menghentikan kuda nya dan ia pergi bersembunyi di semak-semak.
Tak lama kemudian pria tadi sampai di dekat kuda Haniv,ia turun dari kudanya untuk melihat kemana haniv.
"Kemana dia?aih sialan!!aku kehilangan dia..."pria itu mengamuk,ia marah telah kehilangan jejak haniv.
Namun marah nya hanya berlangsung sesaat,raut wajahnya seketika menjadi serius dan ia waspada serta memegang pedang nya setelah melihat haniv keluar dari semak-semak dengan kipas di tangannya.
"Hmm...aku sudah curiga dengan mu, kenapa kamu mengikuti ku?"haniv bertanya sembari memainkan kipas nya.
"Kamu tidak perlu tahu,satu hal yg harus kamu tahu adalah hari ini kamu akan mati,dasar pengkhianat!!!"pria itu langsung menyerang haniv dengan amarah yg meledak.
Haniv pun meladeninya,mereka bertukar jurus sekitar dua puluh menitan,pria itu terluka cukup parah di perut dan punggung nya,sedangkan haniv hanya terluka di punggung tangannya karna menangkis serangan pria itu.
Sadar bahwa ia tidak akan menang,pria itu melemparkan bom asap dan kabur dari tempat itu,meninggalkan haniv yg tampak penasaran.
"Dia tahu aku pengkhianat?siapa dia?dari jurus nya samar-samar aku melihat seni bela diri sekte Huening,tapi dia tidak bisa ilmu spiritual kah?kenapa dia hanya mengandalkan bela diri?siapa dia?apa dia yg membantai sekte Jang dan sekte Kim?"haniv bertanya-tanya,hari ini ia mendapatkan banyak pertanyaan yg tak terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Fiksi SejarahPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!