Pagi yg sejuk itu berlalu begitu saja,soobin telah menunggu hyuka selama dua jam di dalam kamar,namun hyuka tak kembali juga.
"Kenapa hyuka belum juga kembali,sudah dua jam berlalu,kemana dia?apa dia marah karna perkataanku?"soobin tengah duduk di kursi di dalam kamar penginapan.
Karna mencemaskan hyuka,soobin memakai pakaian lengkap nya lalu mengambil pedang nya,ia pun keluar dari kamar itu,lalu ia turun ke lantai bawah dan berjalan ke dekat kasir pemilik penginapan.
"Maaf pak..apa anda melihat pria yg menginap di kamar lantai atas?"soobin bertanya kepada seseorang yg dikiranya pemilik penginapan karna orang itu berdiri di kasir.
"Tidak..saya tidak melihatnya.."orang itu menjawab dengan memperhatikan mata soobin yg tertutup kain.
"Baiklah..terimakasih"soobin pun berpaling dan berjalan ke luar penginapan.
Soobin lalu memasang indera pendengaran memilah langkah kaki dan pergerakan orang-orang di jalan itu,ia mencoba mencari langkah kaki milik hyuka,namun ia tak menemukannya hingga ketika soobin hendak menyerah, tiba-tiba langkah kaki yg dicari-carinya itu terdengar dari belakangnya,namun ada yg berbeda,langkah kaki itu terdengar seperti pergerakan menyerang dalam seni persilatan.
Menyadari dirinya di serang dari belakang,soobin langsung menoleh ke belakang dan menangkis kipas yg terbang tepat ke arahnya dengan sarung pedang salju beku miliknya.
Tak perlu menunggu waktu lama,orang yg melemparkan kipas tersebut muncul dan menyerang soobin dengan tangan kosong, soobin bertahan dengan tangan kosong,ia tak menarik pedangnya.
Mereka berdua pun bertukar jurus cukup lama,tak ada serangan yg mengenai soobin,malah pertarungan itu tak terasa seperti pertarungan biasanya,tak ada kebencian dan niat membunuh dalam setiap gerakan orang yg menyerang soobin.
Dari tangan kosong,penyerang itu lalu kembali menyerang dengan kipas tadi, seperti sebelumnya soobin menangkis dengan sarung dan gagang pedang nya.
Setelah cukup lama bertarung,kipas milik penyerang itu terlepas ke bawah,lalu soobin langsung mengambil alih kipas itu, namun soobin lengah dan pedang salju beku miliknya di rampas oleh penyerang itu, karna tak bisa memperkirakan pergerakan selanjutnya,soobin pun langsung mundur dan menjauh.
"Hentikan hyuka.."soobin berbicara pelan sembari mengipas dirinya dengan kipas yg diambilnya.
"Ahahaha..Aneh..bagaimana kamu tahu ini aku Ah Bin??"hyuka berjalan mendekat ke soobin.
"Yang aneh itu kalo aku tidak tahu itu kamu"soobin tersenyum kecil.
"Hmm..benarkah"hyuka berhenti tepat di depan soobin,lalu ia meraih tangan soobin dan memberikan salju beku kepadanya.
"Ini..simpan baik-baik"hyuka menepuk pundak soobin.
"Ini.."soobin memberikan kipas tadi kepada hyuka.
Lalu soobin berjalan melangkah ke dalam penginapan.
"Hmm.."hyuka memperhatikan punggung soobin yg kembali mengeluarkan darah.
"Hahh.."hyuka menghela nafas panjang.
Lalu ia mengikuti soobin ke dalam penginapan.
Ketika memasuki kamar,hyuka berjalan ke dekat soobin lalu meraih tangan soobin,ia menarik soobin untuk duduk di ranjang.
"Apa yg kamu lakukan hyuka?"soobin terkejut.
"Tenanglah.."hyuka memegang kedua lengan soobin yg sudah duduk.
"Buka baju mu.."hyuka duduk di belakang soobin.
"Apa?"soobin semakin tak faham,ekspresi nya tampak kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Fiction HistoriquePerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!