Biarkan Hyuka Membantu Ah Bin

25 6 0
                                    

Senja telah menghampiri dan matahari pun tenggelam,sekarang malam yg gelap menyingsing datang ke langit.

Tampak soobin dan hyuka yg lagi terdiam di ruangan yg hanya ada mereka berdua di sana.

"Ah Bin??apa maksud Ah Bin berbicara seperti itu?Ah Bin tak menginginkan ku lagi?"hyuka memegangi ujung baju bagian tangan soobin.

Mendengar perkataan hyuka yg pilu, soobin menoleh ke hyuka,ia terdiam sejenak,lalu tersenyum simpul.

"Tidak hyuka...bukan itu maksud ku..aku bukannya tak mau hyuka lagi,aku hanya tak ingin melibatkan hyuka ke urusan berbahaya,apalagi hal ini tak ada sangkut paut nya dengan hyuka.."soobin menjelaskan dengan tenang.

"Apa maksud Ah Bin?bagaimana mungkin urusan Ah Bin bukan urusanku,kita kan teman!tentu saja urusan Ah Bin adalah urusan ku juga.."hyuka mencoba meluluhkan soobin.

"Hmm...ta..tapi.."soobin ingin meyakinkan hyuka lagi tapi perkataannya diputus hyuka.

"Ga ada tapi tapian lagi..aku sudah memutuskan membantu Ah Bin,sekarang jelaskan kepada ku apa yg sedang terjadi"
hyuka bersikeras dengan keputusannya.

"Hmm...baiklah jika itu mau mu hyuka.. tadi kamu juga mendengar penjelasan orang-orang di warung itu kan"soobin mulai menjelaskan.

"Eungg..aku mendengarnya.."hyuka mengangguk.

"Putra kelima dari keluarga Choi yg mereka bicarakan itu adalah aku,dan aku ingin menyelidiki lebih jelas tentang keluarga ku yg dijadikan kambing hitam oleh keluarga kultivator lain,dan ini adalah hal yg berbahaya karna jika hal itu benar,berarti seluruh dunia persilatan dan semua kultivator akan berubah menjadi musuhku,dan aku tak mau hyuka terlibat masalah ini karna aku..hyuka mengerti?"
soobin menjelaskan dengan ringkas supaya hyuka mengerti.

"Hmm...jika Ah Bin ingin mencari tahu hal itu,maka aku akan membantu Ah Bin,dan hal ini bukanlah hal berbahaya kok, tidak apa-apa semua orang di dunia persilatan dan semua kultivator memusuhi ku,karna aku juga tak pernah menyukai mereka, bahkan jika diurutkan mungkin aku adalah orang nomor satu di dunia yg membenci mereka,jadi Ah Bin ga perlu khawatir..ya?"hyuka kembali meyakinkan soobin,tetapi penjelasan hyuka yg sedikit aneh membuat soobin tersintak.

"Jadi karna itu hyuka membunuh satu orang di restoran tadi?karna hyuka membenci para kultivator dan pesilat?"
soobin menoleh ke hyuka dengan ekspresi serius,ia menunggu jawaban hyuka, jawaban yg jujur.

Mendengar pertanyaan soobin,hyuka sedikit terkejut karna ia kagum dengan soobin yg bisa mendengar suara jarum nya mengenai pria yg di restoran.

Hyuka tersenyum.

"Ahahaha...Ah Bin tau ya.."hyuka menggoyang-goyangkan pedangnya.

"Iya aku tau...aku juga tau kalo kelinci yg kita tangkap kemarin itu adalah karna jarum mu bukan karna pedangku..jadi coba jawab pertanyaanku,apakah hyuka membunuh orang yg di restoran itu karna membenci para pesilat dan kultivator?" soobin kembali bertanya dengan serius.

"Emhh..aku memang membenci mereka, tetapi aku juga tidak akan sembarangan membunuh orang,aku membunuh orang yg di restoran karna dia melihat Ah Bin dengan tatapan merendahkan,dia menganggap remeh Ah Bin hanya karna Ah Bin tidak bisa melihat,orang-orang itu bahkan tak berniat menjawab pertanyaan Ah Bin walaupun Ah Bin sudah mengacungkan pedang kepada mereka, karna itu aku tidak bisa menahan amarahku,jadi aku membunuh salah satu dari mereka untuk memberi pelajaran.. ah Ah Bin juga melihat hasilnya kan?orang- orang itu langsung menjelaskan dengan detail setelah salah satu dari mereka mati.."hyuka mengalihkan pandangannya, atensinya terfokus pada jari jemarinya yg dimainkannya.

"Hmm..bagaimana dengan kelinci itu? Kenapa hyuka tak jujur dan malah berbohong?"soobin masih belum puas dengan jawaban hyuka.

"Haaa...masalah kelinci itu aku tak bilang karna aku tak mau membuat Ah Bin kecewa karna tak berhasil melempar pedang ke kelinci itu,jadi aku bilang saja Ah Bin yg mendapatkan kelinci itu,aku ga berniat berbohong kok.."hyuka berbicara dengan nada merengek.

"Hah..sudahlah.."soobin tak tahu harus berkata apa,ia menghela nafas panjang.

"Ah Bin sudah tak marah?"hyuka masih merengek.

Ia menarik pelan ujung baju soobin.

"Ah Bin...Ah Bin..Ah Bin.."hyuka berusaha keras.

Luluh terhadap rengekan hyuka yg sepperi bocah kecil,soobin pun tersenyum kecil.

Melihat senyuman soobin,hyuka langsung girang dan ceria.

"Ah Bin tersenyum!!itu artinya Ah Bin tak marah lagi kan...baguslah..aku takut melihat ekspresi marah Ah Bin,apalagi ketika Ah Bin berbicara dengan dingin kepadaku..aku tak suka.."hyuka tertawa di awal lalu kembali berbicara dengan nada merengek di akhir.

"Baiklah..aku takkan berbicara dengan dingin lagi,sekarang sudah malam..hyuka tidurlah duluan.."soobin menyuruh hyuka tidur lebih cepat.

"Tidur?"hyuka terkejut.

"Iya.."soobin menyahut.

"Hemm...baiklah..aku tidur duluan.."hyuka berjalan ke dekat ranjang,memakai selimut,memejamkan matanya dan tak lama kemudian ia pun tertidur.

Sedangkan soobin masih duduk di kursi, setelah memastikan hyuka sudah tertidur, soobin mematikan lampu ruangan itu,dan merobek baju bagian bawahnya dengan pedangnya,lalu ia menggunakan kain itu untuk menutup wajahnya,kemudian ia hendak pergi keluar dari ruangan itu tapi langkah nya terhenti karna tangannya diraih oleh seseorang.

Genggaman tangan orang itu terasa akrab bagi soobin.

Soobin terdiam sejenak.

"Ah Bin mau kemana?"hyuka berbicara dengan nada datar,ekspresi wajahnya tampak serius di tengah gelapnya ruangan.

Mendengar suara hyuka,soobin menoleh ke belakang.

"Hyuka..hyuka belum tidur..apa kah aku membangunkan mu?"soobin mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Jangan mengalihkan pembicaraan Ah Bin,kamu mau kemana?"hyuka masih berbicara dengan nada datar,ia lalu melepaskan robekan kain yg menutup wajah soobin.

"Ahh.."soobin terkejut ketika kain penutup wajahnya dibuka hyuka.

Soobin terdiam.

"Kesini.."hyuka meraih tangan soobin dan menariknya untuk duduk di kursi.

Lalu hyuka menghidupkan kembali lampu ruangan itu.

Hyuka pun duduk di samping soobin.

"Ayo ceritakan kepadaku,kamu mau kemana Ah Bin?"hyuka bertanya dengan serius.

"Hmm..aku mau mencari tahu dan menyelinap ke ruangan pemimpin sekte"
soobin menjawab dengan jujur karna hyuka berbicara dengan serius,tak seperti biasanya ia berbicara dengan nada merengek.

"Apa?kamu mau menyelinap di kediaman yg lingkungannya belum kamu kenal? Ah Bin..Ah Bin..aku bukannya meremehkan ilmu bela dirimu,tetapi saat ini kamu tidak bisa melihat,bagaimana caranya kamu bisa menyelinap dengan aman tanpa tertangkap?"hyuka tak habis fikir dengan yg dilakukan soobin,ia bahkan menghela nafas dan menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Aku tau..tapi aku tak bisa diam saja,aku harus segera mencari tahu kebenarannya, aku merasa bersalah kepada keluargaku, dan saat ini aku seorang diri jadi aku berani mengambil resiko.."soobin semakin berkata jujur dan mengungkapkan perasaannya karna terkejut dengan hyuka yg tidak hanya bicara serius tetapi juga memanggilnya dengan panggilan kamu, padahal biasanya hyuka memanggil soobin dengan panggilan akrab.

Tetapi bukannya melegakan hyuka, jawaban yg diberikan soobin malah semakin membuat ekspresi hyuka menjadi lebih serius bahkan lebih dingin daripada ekspresi soobin biasanya.

Hyuka terdiam.

"Hyuka?"soobin merasa ada yg aneh dengan hyuka yg tak lagi berbicara.

Tetapi hyuka tak menyahut,ia lagi menatap soobin dengan serius.

"Hyuka??hyuka??kenapa kamu diam? bicaralah hyuka.."soobin meraba-raba meja untuk meraih tangan ataupun baju hyuka.

🌻🌻🌻🌻🌻

Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang