Pecah Dan Persengkokolan

10 3 0
                                    

Haenil yg masih berdiri di tengah jalan di senja itu tak menyadari kereta kuda melaju kencang di depannya.

Dan ketika kereta kuda itu hendak sampai di dekat Haenil,sebuah batu kerikil dilempar seseorang ke lengan Haenil,itu membuat Haenil yg melamun segera tersadar,saat ia melihat kereta kuda hampir menabraknya,Haenil bisa menghindar ke tempat yg aman.

"Hah.."Haenil lumayan kaget dengan yg barusan terjadi,ia langsung menengok kiri dan kanannya,mencari orang yg melempar kerikil ke lengannya,namun ia tak menemukan orang itu.

"Siapa yg menyelamatkan ku tadi...dimana dia ..aku harus berterima kasih.."Haenil mondar mandir di jalan besar itu,tapi hasilnya nihil.

Haenil pun menyerah mencari orang itu,ia pun kembali ke sekte Jang di saat langit senja telah hilang digantikan gelapnya malam.

"Hmm..siapa.."fikiran Haenil tengah menyelami kejadian tadi,saat ini ia sedang berjalan di dalam sekte Jang,pandangan nya menunduk ke bawah,ia tak menyadari bahwa di depannya ada Garyeok yg juga sedang berjalan,alhasil Haenil pun menabrak punggung Garyeok.

"Ah maaf .. "Haenil sontak meminta maaf, namun ia langsung terdiam ketika melihat orang yg ditabrak nya adalah Garyeok.

Sedangkan Garyeok tampak sangat kaget saat Haenil menabraknya,hal itu bukan karna tampang dan identitas Haenil, Garyeok kaget karna kepala Haenil menabrak luka di punggung nya yg masih mengeluarkan darah.

Haenil heran melihat Garyeok yg diam.

"Permisi...kak Garyeok?"Haenil melambaikan tangan nya di depan wajah Garyeok.

Garyeok yg sebenarnya tidak melamun namun sedang menahan sakit langsung meraih tangan Haenil yg melambai di depan matanya.

Haenil terkejut ketika tangan nya di raih oleh Garyeok,mereka pun saling tatap sekitar tiga menit hingga Haenil melepaskan tangannya dan mundur kebelakang.

Padahal haenil sudah gugup setengah mati karna garyeok yg tiba-tiba meraih tangannya,tapi Garyeok masih sibuk dengan rasa sakitnya.

"Maaf"sepatah kata yg diucapkan dengan ekspresi kesakitan,saat itu wajahnya mulai pucat,pandangannya pun mulai kabur.

Haenil menyadari wajah Garyeok yg pucat,ia hendak membantu Garyeok, namun ia ragu karna mereka belum lama kenal.

Akhirnya Garyeok berbalik dan mencoba berjalan dengan sisa tenaganya, sebenarnya Garyeok menahan rasa sakit nya seharian,sekujur tubuh nya terluka, namun ia memiliki tanggung jawab menjaga Ae Gil,jadi sakit tidak sakit ia harus berjalan dan bertahan.

Tetapi seberapa kuat ia bertahan,yg namanya sakit tak bisa ditahan hanya dengan keyakinan dan kemauan saja, pandangan Garyeok pun semakin kabur dan ia hendak terjatuh ke tanah.

"Kak..."Haenil melihat Garyeok yg mau tumbang,ia pun langsung menampung tubuh Garyeok yg sebentar lagi menyentuh tanah,Haenil pun duduk di tanah untuk menampung Garyeok.

Garyeok pun jatuh di pangkuan Haenil, detik terakhir sebelum ia kehilangan kesadarannya sepenuhnya,ia melihat wajah Haenil yg cemas dan khawatir dengan nya,sekilas ia melihat wajah adik nya yg ia rindukan.

"Jangan menangis adikku.."gumam garyeok,ia menyentuh pelan pipi Haenil.

Tak lama kemudian Garyeok pun pingsan, meninggalkan Haenil yg cemas dan kebingungan.

"Kak Garyeok..kak.."Haenil memanggil- manggil Garyeok,namun tak ada reaksi.

Haenil pun bergegas menggendong garyeok di punggung nya,dan membawa Garyeok ke kamar Ae Gil untuk diobati.

🌻🌻🌻🌻🌻

Masih di malam yg sama dan hari yg sama, di sebuah penginapan di tengah kota tempat sekte Lee bernaung,seluruh penginapan itu di sewa oleh seseorang untuk satu malam,tidak ada pengunjung lain yg dibolehkan menginap di penginapan itu.

Di lantai dua tampak enam pria tua berpakaian mewah tengah duduk bersama menunggu kedatangan seseorang,mereka tak berbicara sepatah kata,semuanya diam namun aura permusuhan memenuhi ruangan itu.

Hingga pria yg ditunggu-tunggu datang dan seketika membuat suasana di sana lebih kondusif.

Enam pria tua itu langsung berdiri dari bangkunya.

"Salam ketua Lee.."mereka semua serentak memberi hormat kepada pemimpin sekte Lee.

"Kalian semua sudah datang...maafkan aku terlambat...kalian tidak menunggu ku terlalu lama kan?"pemimpin sekte Lee tersenyum ramah lalu ia duduk di kursi yg telah di sediakan untuknya.

"Tidak ketua Lee..kami semua juga baru datang.."pemimpin sekte kang tersenyum ramah kepada Lee Ahn Jae.

"Kenapa berdiri?ayo duduk...duduk semuanya.."Ahn Jae mempersilahkan enam pemimpin sekte itu duduk.

"Hmm..baiklah..kita tak perlu basa basi lagi kan..seperti yg kalian semua tahu.. tiga sekte sudah dibantai oleh seseorang atau mungkin kelompok yg tidak kita ketahui identitasnya..dan diantara tiga sekte itu, dua sekte adalah anggota kita..pertanyaan nya adalah...apakah itu kebetulan atau di sengaja?...bagaimana menurut mu ketua Jeong?"Ahn Jae menatap lekat pemimpin sekte Jeong.

"Mmh?ah..itu.."pemimpin sekte Jeong tak tahu harus menjawab apa.

"Ketua Lee..boleh saya yg menjawabnya?" pemimpin sekte Yoon meminta izin dan tersenyum kepada Ahn Jae.

Ahn Jae menatap kecewa pemimpin sekte Jeong,kemudian ia menoleh ke ketua Yoon dan tersenyum tipis.

"Ya..silahkan ketua Yoon.."Ahn Jae mengizinkan.

"Setelah menyelidiki tentang pembantaian dua sekte anggota kita,saya mendapatkan sebuah keyakinan bahwa semua ini bukan kebetulan ketua Lee..karna sekte Choi hanya dibantai satu kali,sedangkan sekte Kim dibantai dua kali,sedangkan sekte Jang dibantai berdekatan saat sekte Kim di bantai...dilihat dari manapun semuanya terlalu aneh jika disebut kebetulan.."ketua Yoon menyampaikan pendapat nya.

Ahn Jae mengangguk faham.

"Hmm..cukup masuk akal..yg lainnya bagaimana?apakah kalian mendapatkan informasi tentang pembunuh nya?"Ahn Jae menatap satu persatu enam pria tua itu.

Tetapi tak ada yg menjawab,mereka semua mengalihkan pandangannya atau menundukkan kepalanya.

Raut wajah Ahn Jae kembali kesal.

"Hah..kalian semua sangat menyebalkan.. kalian tahu tidak??jika kalian hanya diam saja seperti ini...giliran berikutnya mungkin saja sekte kalian yg akan di bantai..kalian faham?jadi!!!mulai sekarang kalian semua harus berkerja sama dan mengumpulkan semua info tentang pembantaian ini,....jika di pertemuan kita berikutnya tidak ada lagi yg menjawab seperti hari ini,maka nasib kalian akan sama seperti sekte Baek.. faham?"Ahn Jae menghela nafas panjang.

Mendengar perintah Ahn Jae,keenam pria tua itu hanya mengangguk ketakutan, mereka teringat bagaimana nasib sekte Baek yg mencoba menentang sekte Lee.

Setelah itu Ahn Jae bangun dari bangkunya dan pergi meninggalkan ruangan serta penginapan itu.

Ia lalu memasuki tandunya.

"Para kecoak tua itu..bisa nya hanya menjilat tanpa melakukan apa-apa.. jika aku tidak memiliki masing-masing kelemahan mereka..para kecoak itu pasti sudah menjilat ke tempat lain.."Ahn Jae berbicara dengan nada kesal.

"Bukankah begitu Jun Ki?"Ahn Jae menoleh ke seorang pria muda yg sedari tadi duduk di samping nya.

Pria muda itu tersenyum dan mengangguk.

"Ayah benar.."Lee Jun Ki menatap yakin ayahnya.

🌻🌻🌻🌻

25 November 2022
01:42

Jangan lupa tekan ⭐
Makasih🐧🐧
Ngantuk😪

Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang