Angin pagi yg sepoi sepoi menerbangkan helaian rambut hitam panjang milik soobin dan dua helai kain penutup mata soobin juga ikut dimainkan angin.
Soobin masih terdiam,ia tak menyangka akan begitu terhenyak karna kepergian hyuka yg tiba-tiba tanpa pamitan.
"Kenapa aku sedih?padahal aku tau suatu saat hyuka pasti pergi,tapi kenapa aku begini,hmm.."fikir soobin di dalam hati.
Karna terlalu banyak fikiran yg berkecamuk di fikirannya,soobin pun terduduk lesu di tepi sungai itu,ia menoleh ke arah sinar kuning cahaya pagi yg mencoba menerobos aliran sungai yg deras, berharap bisa berteman dan bersama dengan sungai,cahaya matahari berusaha sangat keras setiap hari tanpa tahu bahwa dari awal ia sudah berhasil menembus derasnya aliran sungai,hal itu terbukti dari tumbuhan yg bisa hidup di dalam sungai, tumbuhan yg hidup dari sinar matahari,ia bisa hidup di dalam sungai karna cahaya matahari telah berhasil menyusup masuk ke aliran sungai,dan ketika senja datang lalu matahari menghilang,barulah sungai sadar akan keberadaan matahari yg selalu menatap ia dari atas langit,ia baru tersadar ketika malam yg gelap datang dan menambah kesunyian nya.
"Tidak apa-apa..lagipula mungkin saja suatu saat aku bisa bertemu dengannya lagi,iya"soobin menata hati dan fikirannya lalu ia berhenti memikirkan perkara aliran sungai dan matahari,ia kemudian berdiri dan berjalan pelan di atas bebatuan,ia berjalan di jalan setapak yg pernah dilaluinya bersama hyuka,ia teringat dengan hyuka yg berjalan sembari melompat-lompat dan mendendangkan namanya.
"Hmm...Ah Bin.."soobin bergumam,ia mengingat saat saat kebersamaanya dengan hyuka,mengingat nada suara hyuka ketika memanggil namanya dan ketika berbicara dengannya.
Setelah cukup lama berjalan,soobin mendengar sesuatu terbang melewati dirinya,seketika langkah nya terhenti dan raut wajahnya berubah menjadi sedih.
"Lebah..apakah itu lebah yg madunya di ambil hyuka.."soobin kembali teringat pada saat ia meminum air yg telah diberi madu oleh hyuka,rasa manis air itu membuat ia takkan bisa terbiasa meminum air biasa lagi.
"Ah..ternyata sudah seperti ini ya"soobin tersenyum sedih,ia lalu kembali melangkahkan kakinya dan berjalan ke arah pondok.
Tak lama kemudian ia pun sampai di depan pondok itu,namun langkahnya terhenti ketika telinganya mendengar langkah kaki seseorang yg mondar mandir di pondok itu.
"Hyuka??"fikir soobin di dalam hati,ia berharap orang itu adalah hyuka,ia menunggu dirinya di panggil oleh hyuka, soobin pun menggenggam erat pedangnya.
"Ah Binnnn!!!Ah Binnnn..."hyuka melihat soobin dan langsung berlari menghampiri soobin.
Ia berhenti tepat di depan soobin dengan senyuman terlukis di wajahnya.
"Kamu sudah pulang Ah Bin...aku menunggumu sedari tadi..kamu kemana tadi,aku mencarimu tapi tak menemukan mu di mana-mana..."hyuka melemparkan celotehannya dengan riang,namun celotehnya terhenti ketika soobin meraih tangannya,tampak raut sendu terlukis di wajah soobin.
"Ah Bin..Ah Bin kenapa??"hyuka merasa heran dengan soobin yg memegang tangannya,pasalnya soobin tak pernah menggenggam tangan hyuka duluan,selalu hyuka yg duluan meraih dan menggenggam tangan soobin,apalagi ekspresi soobin saat ini menambah keheranan hyuka.
"Ini benar kamu hyuka??ini kamu hyuka??"soobin meraba-raba tubuh hyuka untuk memastikan bahwa orang yg didepannya beneran hyuka.
"Hehehe..hahaha..geli..geli Ah Bin.."hyuka tertawa kecil karna merasa geli diraba soobin.
Setelah memastikan kalo orang yg didepannya adalah hyuka,soobin berhenti meraba-raba,ia bahkan melepaskan genggamannya.
"Ternyata benar itu kamu hyuka.....
baguslah"soobin merasa lega,raut wajah sedihnya tadi telah menghilang dan sirna."Iya..iya..ini aku hyuka..ayo kesini Ah Bin"
hyuka meraih tangan soobin dan menuntunnya ke teras papan pondok itu."Duduklah Ah Bin.."hyuka membantu soobin untuk duduk dengan tepat,ia kemudian ikut duduk di samping soobin.
"Ini...ini untukmu Ah Bin.."hyuka meletakkan sebuah kotak kayu ke atas paha soobin.
"Kotak apa ini hyuka??"soobin heran,ia pun meraba-raba kotak kayu yg ada di atas pahanya itu.
"Bukalah.."hyuka tersenyum riang,ia menatap lekat setiap pergerakan soobin.
"Hmm...baiklah.."soobin membuka kotak itu dan meraba-raba isi kotak itu,seketika ekspresinya tampak terkejut.
"Apa ini hyuka??"soobin mengangkat kepalanya dan menoleh ke pria yg ada di hadapannya itu.
"Itu untukmu Ah Bin..warnanya putih kok..
tenang aja..hehe"hyuka masih saja tersenyum riang."Ini pakaian??untukku??"soobin kembali bertanya untuk memastikan bahwa ia tak salah dengar.
"Eungg..."hyuka mengangguk girang.
"Hmm..tapi kenapa?kenapa kamu memberikan baju ini untukku hyuka??"
soobin masih tak percaya dengan yg sedang terjadi."Apanya yg kenapa kenapa..sudahlah Ah Binnnn...ayo sana ganti baju mu.."hyuka mengangkat kedua tangan soobin agar soobin berdiri,ia lalu mendorong soobin ke arah pintu pondok,tetapi soobin berhenti tepat di depan pintu.
"Tapi hyuka.."soobin hendak bertanya lagi, tapi perkataannya diputus hyuka.
"Apa lagi Ah Bin...hmm..apa Ah Bin mau aku bantu mengganti baju??iyakah?? baiklah...aku akan membantu mu..."hyuka berjalan mendekat ke soobin,tetapi soobin langsung masuk ke pondok dan menutup pintu pondok itu setelah mendengar perkataan hyuka.
"Ah Binnn...apakah Ah Bin beneran ga mau aku bantu??"hyuka menggedor gedor pintu pondok.
"Tidak usah..aku bisa sendiri"soobin benar-benar merasa risih tetapi ia coba menahan karna dia tahu hyuka adalah orang yg baik,soobin berdiri tepat di dekat pintu pondok.
"Hahaha...baiklah..cepat ya..aku tunggu" hyuka tertawa dan pergi dari depan pintu, ia kembali duduk di teras papan tadi.
Sedangkan soobin berjalan pelan ke ruangan yg sedikit tertutup,ia lalu meletakkan kotak kayu itu di atas meja.
"Pakaian.."soobin meraba pakaian berwarna putih itu dengan lembut.
Soobin tersenyum kecil.
Lalu soobin melepaskan baju lamanya yg sudah robek robek,dan memakai baju pemberian hyuka.
Setelah selesai memakai baju,soobin pun keluar dari pondok itu.
"Wahh..."hyuka ternganga ketika menoleh kebelakang dan mendapati soobin yg sudah memakai baju pemberiannya.
"Kenapa hyuka??"soobin heran dengan tanggapan hyuka.
"Tidak..tidak ada apa-apa..hanya saja aku takjub melihat Ah Bin yg tampak sangat tampan memakai baju itu...hehe.."hyuka berjalan melangkah ke dekat soobin.
"Tampan??apa maksudmu hyuka??"soobin melangkahkan kakinya kebelakang karna mendengar langkah kaki hyuka yg mendekat ke arahnya.
"Ya tampan maksudnya itu adalah berarti kemampuan ku memilih baju sangat hebat,tepat dan akurat,jadi baju itu sangat cocok untuk Ah Bin,ah bukan...sepertinya baju itu dibuat emang buat Ah Bin.."hyuka berhenti tepat di depan soobin.
"Oh..ternyata begitu.."soobin mengendorkan kewaspadaannya.
"Iya begitu...emangnya Ah Bin mengira apa??"hyuka meraih tangan kiri soobin yg sedang memegang pedang.
"Hmm??"soobin tak tahu dan tak bisa berkata-kata,ia terdiam membeku, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan hyuka.
🌻🌻🌻🌻🌻
7 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Ficción históricaPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!