Masih di pagi yg sama,nampak Garyeok dan Jan Dwi yg sedang bertarung di atas bambu-bambu yg ditancapkan ketanah.
Tampak Garyeok yg menyerang duluan, Garyeok berlari kencang di atas bambu- bambu menuju Jan Dwi,namun ia heran kenapa Jan Dwi masih berdiri di tempat yg sama dan tidak melakukan pergerakan apapun,Garyeok pun lengah,ia takut pedang nya akan menancap di salah satu bagian tubuh Jan Dwi sebelum Jan Dwi menarik pedangnya,namun pada kenyataannya pemikiran Garyeok salah total.
Dalam sepersekian detik,Jan Dwi menarik pedang nya dan menemukan celah dalam satu gerakan Garyeok tersebut,alhasil ujung pedang Jan Dwi telah berada di dekat leher Garyeok.
"Jangan lengah hanya karna aku perempuan,tuan Garyeok?"Jan Dwi tersenyum,ia menyebut Garyeok tuan untuk mengejek Garyeok agar Garyeok bertarung dengan sungguh-sungguh.
"Maaf bila saya tak sengaja melukai anda nona park"Garyeok ikut dalam permainan Jan Dwi,kali ini ia benar-benar serius dan tidak menganggap remeh Jan Dwi.
"Silahkan"Jan Dwi kembali ke posisi siaga, ia mengacungkan pedang nya ke arah garyeok.
Garyeok pun mengacungkan pedang nya ke arah Jan Dwi,hingga Jan Dwi menyerang terlebih dahulu.
Mereka saling bertukar jurus sekitar sepuluh menit,tidak ada yg terluka,hingga akhir nya pedang Jan Dwi mengenai lengan Garyeok,namun Jan Dwi sengaja tak menekan pedang nya agar tak melukai Garyeok,karna mereka hanya berduel bukan bertarung sampai mati.
Garyeok mundur dan tersenyum,ia kagum melihat bela diri Jan Dwi,lalu ia kembali menyerang Jan Dwi dengan jurus-jurus pamungkas nya.
Jan Dwi pun tampak senang mendapatkan lawan yg lumayan sepadan dengannya,ia pun ikut menyerang dan menghindari serangan Garyeok.
Mereka terus bertarung hingga satu jam berlalu,namun belum ada pemenang nya, hanya saja Garyeok terkena pedang Jan Dwi dua kali di awal.
"Tunggu.."Garyeok berhenti menyerang,ia mundur ke belakang.
"Ya?kenapa?"Jan Dwi pun berhenti,ia heran kenapa Garyeok tiba-tiba berhenti padahal lagi seru.
"Apakah anda tidak lelah?"Garyeok menghela nafas.
"Lelah?tidak?bagi ku ini baru pemanasan, aku pernah berduel hingga tujuh jam" Jan Dwi dan ekspresi bingung nya.
"Apa?wahh.."kekaguman Garyeok bertambah.
"Kamu sudah selesai istirahat?ayo kita lanjutkan.."Jan Dwi kembali menyerang Garyeok.
Garyeok melihat Jan Dwi menyerang,ia pun kembali menghindar dan bertarung lagi dengan Jan Dwi,mereka terus seperti itu hingga matahari naik tinggi di atas langit yg artinya sudah tengah hari.
Dari sebuah ruangan yg bisa melihat lapangan pedang,tampak Ae Gil berdiri di sana,ia melihat Jan Dwi dan Garyeok yg bertarung dengan sengit.
"Wah..sepertinya disana lumayan seru" Ae Gil berjalan ke arah lapangan.
Tak lama kemudian Ae Gil sampai di dekat lapangan.
"Semangat Garyeok!!!"Ae Gil memberi semangat kepada Garyeok,namun bukannya berdampak positif,teriakan Ae Gil malah menggoyahkan fokus Garyeok dan membuat Garyeok memperlihatkan celahnya,di saat itu lah Jan Dwi menyerang Garyeok dengan cepat hingga Garyeok terjatuh ketanah.
"Ah ..."Garyeok merasa pantat nya sakit karna terjatuh dari bambu yg lumayan tinggi.
"Kamu kalah DIK garyeok...haha.."Jan Dwi berdiri dengan bangga di atas bambu, Jan Dwi meletakkan pedang nya di atas pundaknya,bayangan Jan Dwi yg membelakangi matahari tampak begitu keren di mata Garyeok.
Mungkin itu pertama kali nya Garyeok merasa kagum dengan orang lain.
"Kamu tidak akan berdiri,Garyeok?" Ae Gil tiba-tiba sudah berdiri di belakang Garyeok yg masih duduk di tanah.
Garyeok terkejut dengan Ae Gil yg tak ia ketahui sudah berdiri di belakangnya.
"Nona.."Garyeok hendak berdiri,namun mungkin karna ia belum sadar total karna terlalu kagum dengan Jan Dwi atau apa, Garyeok tak menyadari bahwa tanah yg ia injak baru di guyur hujan yg artinya tanah itu becek dan licin.
Dan dari perpaduan tanah licin dan kelinglungan Garyeok,akhirnya ia terjatuh dan terpeleset ketika hendak berdiri dan ia pun tertelungkup di tanah berlumpur itu.
"Ahahahaha..."Jan Dwi dan Ae Gil serentak menertawakan Garyeok,mereka tak bisa menahan tawa nya karna selain Garyeok yg terjatuh,wajah nya juga di penuhi lumpur di lapangan itu.
"Hah"Garyeok dan ekspresi kesal plus malu nya,ia dan wajah datar nya bergerak berjalan melangkah menjauh dari lapangan itu tanpa sepatah kata pun.
Begitulah kronologi kejadian memalukan di dalam hidup Garyeok yg takkan pernah bisa ia lupakan.
Setelah hari itu Jan Dwi terus menerus mengajak Garyeok berduel kembali untuk memuaskan dirinya,dan karna di pertarungan pertama Garyeok kalah,ia terpaksa memanggil Jan Dwi dengan panggilan kakak,padahal dari perkiraan umurnya Garyeok lebih tua tiga tahun dari Jan Dwi.
🌻🌻🌻🌻🌻
Di tempat lain namun di hari yg sama, tampak dua pria dan dua wanita berpakaian serba merah seperti pengantin China sedang berkumpul di sebuah pondok lusuh.
"Hei,onhwa..berapa lagi kita harus berada di sini?"Olppaemi bertanya kepada Byeonhwa yg sedang memakan ayam dengan lahap.
"Hmm..entahlah...ini enak,kamu mau Aemi?"Byeonhwa menawarkan paha ayam kepada Olppaemi.
"Tidak..emang kamu pernah lihat burung hantu yg makan ayam?cuma rubah yg makan ayam..jadi tak usah tawarin aku.." lelaki yg tak lain adalah penganut ajaran sekte sesat burung hantu itu menatap malas paha ayam yg ditawarkan Byeonhwa kepadanya.
"Oh ya sudah.."Byeonhwa kembali memakan ayam nya.
"Hah..hei Jine..tolong jawab berapa lama kita harus di sini?"Olppaemi berjalan ke dekat Jine penganut ajaran sekte sesat lipan,Jine sedang menembaki satu persatu burung merpati yg keluar dan yg akan masuk sekte Jang.
Jine tak menyahut,ia hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia pun tak tahu.
"Wahh...tidak ada yg tahu...sebenarnya buat apa kita disini?aku sungguh tak faham..."Olppaemi memutar kepalanya kebelakang,ia menunggu reaksi dari seorang pria yg sedang tertidur lelap di atas ranjang.
Namun pria itu tak menyahut,Olppaemi pun semakin frustasi.
"Hah sudahlah..onhwa..kamu tahu kenapa Jwi tidur di ranjang?kan dia kelelawar, bukannya kelelawar tidur terbalik menggantung di atas loteng ya?"Olppaemi berencana mendapatkan jawaban atas pertanyaan pertamanya dengan menyinggung kebiasaan tidur Bagjwi.
Bagjwi yg mendengar perkataan Olppaemi pun terbangun,ia memang risih bila ada yg mempermasalahkan cara tidurnya,karna itu lah ia langsung duduk dan menjelaskan dengan panjang lebar mengapa ia tidur seperti manusia biasanya.
"Hei...aku memang kelelawar tapi aku juga manusia,dan aku tidak harus tidur terbalik,kenapa selalu membahas tidur ku sih?fikirkan aja tentang kepala yg berputar-putar serta mata mu yg keluar itu,oke?"Bagjwi dan kata-kata nya yg mewakili kekesalannya.
"Apa?kepala berputar dan mata keluar? Kamu cari mati ya Bagjwi!"Olppaemi marah fisiknya di hujat.
"Apa!!apa!!kamu yg ganggu tidurku dulu!" Bagjwi menantang Olppaemi.
"Apa!!sini kamu!!sini!!"Bagjwi mengamuk.
Dan mereka pun hendak berkelahi, namun dua buah panah dengan lipan di seluruh kayunya mendarat di dekat kaki Bagjwi dan Olppaemi.
"Berisik"Jine pemilik anak panah itu menatap tajam Bagjwi dan Olppaemi.
"Hah.."Bagjwi kembali tidur di ranjang nya.
Sedangkan Olppaemi pergi berjalan ke dekat Byeonhwa yg masih sibuk dengan ayam bakarnya.
Dan Jine kembali ke perkerjaan nya,yaitu membunuh para merpati yg datang dan masuk.
🌻🌻🌻🌻🌻
30 November 2022
Kalo suka,jangan lupa tekan gambar ⭐
Makasih🐧🐧🐧🐧
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Fiction HistoriquePerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!