Matahari telah naik tinggi,siang telah berlalu,saat ini jarum jam tepat di angka empat sore.Tampak hyuka dan soobin yg masih berjalan di tengah hutan.
"Ah Bin...kita istirahat dulu sebentar di sana.."hyuka meraih tangan soobin dan menuntunnya duduk di bawah pohon besar.
"Ah Bin,kamu lapar gak?"hyuka merogoh bungkusan miliknya lalu mengambil sebuah bungkusan.
Soobin menoleh ke hyuka.
"Ini...eh sebentar.."hyuka hendak memberikan satu roti kukus,tetapi tidak jadi karna ia mau memberi sedikit madu di roti kukus itu.
"Dah..silahkan di makan.."hyuka meletakkan roti kukus di tangan soobin.
"Terimakasih.."soobin memakan roti kukus itu.
"Eungg.."hyuka mengangguk.
"Tapi Ah Bin,sekarang ada yg mengikuti kita di sepanjang perjalanan,menurutku supaya perjalanan ini lancar kita harus menyamar,bagaimana??"hyuka berbicara sambil mengunyah roti kukusnya.
"Menyamar?...hmm..baiklah.."soobin mengangguk.
Setelah mereka makan,mereka pun melanjutkan perjalanannya lagi hingga warna oranye menyelip diantara ranting- ranting pohon yg di lewati dua pria itu dan mereka sampai di sebuah desa.
"Ah Bin..itu ada penginapan,kita menginap di sana saja dulu malam ini.."hyuka menoleh ke soobin.
"Baiklah,ayo.."soobin berjalan duluan tetapi arahnya salah sehingga hyuka meraih tangannya dan menghentikannya.
"Kenapa?"soobin heran.
"Salah..bukan kesana tapi kesana.."hyuka memegang kepala bagian belakang soobin dan mengarahkan kepalanya ke arah penginapan.
"Ohh.."soobin berjalan kembali mengikuti arah yg ditujukan hyuka.
"Tunggu aku Ah Bin.."hyuka mengikuti dari belakang.
Lalu mereka masuk ke dalam penginapan itu dan memesan kamar.
Mereka berdua pun masuk ke kamar yg disediakan penginapan itu.
"Ah Bin..tidurlah duluan atau mandi saja dulu,terserah Ah Bin lah..aku mau keluar dulu sebentar.."hyuka meletakkan bungkusan baju nya dan hendak keluar dari kamar itu.
"Kemana??"soobin menunggu jawaban hyuka.
"Hmm..aku mau membeli beberapa topi kain untuk kita menyamar,bukankah kita sudah sepakat.."hyuka berjalan kembali ke dekat soobin.
"Oh..hati-hati.."soobin mengizinkan hyuka pergi.
"Baiklah..dahh.."hyuka keluar dari penginapan,sedangkan soobin berjalan ke dekat jendela dan membuka jendela itu, lalu ia mendengarkan setiap langkah kaki hyuka yg berjalan di depan penginapan hingga langkah kaki hyuka tak terdengar lagi.
"Hmm.."soobin menutup pintu jendela dan duduk di ranjang.
Sedangkan di tempat lain tampak hyuka yg sedang berjalan di jalan besar di desa itu,senja telah menghilang dan malam telah datang.
Hyuka berhenti di depan sebuah toko khusus wanita,ia masuk ke toko itu dan membeli beberapa bubuk bedak yg biasa di gunakan wanita,setelah itu hyuka berjalan ke hutan di samping desa dan berhenti di sebuah rumah yg sudah tak berpenghuni.
Ia masuk ke rumah itu dan duduk di sebuah meja,ia meletakkan bedak yg ia beli dan sebuah lembaran kulit berbentuk wajah di atas meja.
"Hmm...sudah lama aku tak menggunakan ini"hyuka mengambil lembaran kulit itu dan memasangkannya ke wajahnya,lalu ia menaburkan bedak yg ia beli dengan rapi, setelah perpaduan dua barang itu,rupa hyuka berubah menjadi wajah orang lain, ia menyamar dengan sempurna.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya itu, hyuka keluar dari rumah itu dan kembali ke desa,lalu ia membeli dua topi kain dan beberapa barang lainnya lalu ia kembali ke penginapan.
"Ah Bin... aku pulang.."hyuka masuk ke kamar yg sudah ditempati soobin.
Tapi tak ada yg menyahut,ternyata soobin sudah tertidur di ranjang,ditangannya tergenggam erat pedang salju beku miliknya.
"Hmm..dia sudah tidur ternyata.."hyuka meletakkan barang yg ia beli ke atas meja lalu duduk di dekat ranjang soobin,ia menatap soobin dengan lekat.
Setelah beberapa saat,hyuka teringat waktu ia diselamatkan oleh soobin,ketika ia terbangun di pagi hari dan menemukan dirinya tertidur di paha soobin,dan juga kenangan-kenangan lainnya bersama soobin.
Tetapi tiba-tiba raut wajah soobin yg tidur dengan tenang berubah menjadi gelisah, ia mengerutkan keningnya dan mendesah.
"Hmm..mmm..ayah..ibu..kakak.."soobin bergumam dalam tidurnya,ia sepertinya mimpi buruk.
"Ah Bin??Ah Bin??"hyuka memegang lengan soobin,mencoba membangunkan soobin tetapi soobin tak terbangun juga.
Karna tak bisa membangunkan soobin, hyuka berdiri dan berjalan ke dekat meja, ia mengambil sebuah seruling berwarna hitam dari bungkusan belanja yg ia taruh di atas meja.
Lalu ia membuka jendela dan duduk di dekat jendela itu,kemudian ia memainkan seruling itu dengan elok lembut dan indah untuk menenangkan fikiran soobin yg lagi gelisah karna mimpi buruk.
Setelah cukup lama memainkan seruling itu,tampak perubahan pada raut wajah gelisah soobin,ia perlahan tenang dan kembali tidur dengan nyaman,ia pun tak lagi menggigau.
Malam pun berlalu dan hyuka masih memainkan serulingnya hingga memastikan soobin benar-benar tidur dengan damai.
Waktu berlalu dan matahari muncul dari balik pegunungan untuk melakukan tugasnya menyinari dan menghangatkan bumi.
Soobin terbangun dari tidurnya,ia bangun dan duduk di ranjang.
"Hyuka??hyuka??"soobin mencari-cari hyuka,ia memasang telinga nya mendengarkan langkah ataupun gerak gerik hyuka,tetapi ia tak menemukan pergerakan hyuka sedikitpun.
Soobin pun berjalan ke dekat jendela dengan tujuan mendengarkan pergerakan orang-orang diluar untuk mencari dimana hyuka,tetapi ketika sampai di dekat jendela,kaki soobin membentur sebuah kursi.
"Hyuka??"soobin meraba-raba dan akhirnya menemukan hyuka yg sedang tertidur di kursi dekat jendela itu.
Soobin terus meraba hingga menyentuh seruling yg dipegang hyuka.
"Seruling? Apakah hyuka yg memainkan seruling tadi malam? Dia memainkan seruling untuk menenangkan tidurku?"
fikir soobin,ia tersenyum kecil.Lalu soobin hendak mengalihkan tangannya dan tak sengaja menyentuh wajah hyuka,seketika ekspresi soobin yg awalnya tersenyum berubah menjadi terkejut.
"Kenapa lekuk wajah hyuka berubah,apa ini,,dia menyamar?"soobin berfikir keras.
Namun karna terlalu tenggelam dengan pemikirannya,soobin tak sengaja membangunkan hyuka.
Hyuka membuka matanya dan menemukan soobin sedang memegang rambutnya.
Hyuka tersenyum kecil.
"Ah Bin..apa kamu seterkejut itu dengan rambut ku?"hyuka menatap lekat soobin.
Soobin terkejut mendengar suara hyuka kemudian ia mundur beberapa langkah.
"Ah..maafkan aku hyuka"soobin salah tingkah.
"Ahahaha..kenapa berhenti..jika Ah Bin sesuka itu dengan rambutku,silahkan dipegang semaumu.."hyuka mendekat ke soobin.
Mendengar langkah kaki hyuka yg mendekat kepadanya,soobin mundur beberapa langkah dan terus mundur hingga ia kehabisan langkah untuk mundur karna dibelakangnya ada meja yg menghalangi.
"Ah Bin?"hyuka mendekat ke soobin.
Sedangkan soobin terdiam dan tenggelam dalam fikirannya.
🌻🌻🌻🌻🌻
24 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Narrativa StoricaPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!