Dua orang pria itu telah berjalan cukup lama,hingga siang terlewati dan mereka pun akhirnya sampai di kota terdekat tepat jam empat sore.
"Itu kota Ah Bin!!...hahh..akhirnya kita bisa bermalam di bangunan yg layak.."hyuka berlari ke depan,menengok keadaan kota, lalu ia menoleh ke belakang dan melihat soobin yg masih berjalan dengan santai.
"Ih Ah Bin...cepatlahh...ayoooo.."hyuka kembali ke tempat soobin dan menarik tangan soobin untuk berjalan lebih cepat.
Dan mereka berdua pun masuk kota, hyuka melihat ke kiri dan kanan,karna di sisi jalan terdapat banyak pedagang yg menjual berbagai macam aneka perhiasan,permainan ataupun makanan.
Hyuka berhenti di depan pedagang yg menjual gantungan baju,atensi hyuka terfokus pada gantungan giok berwarna putih,gantungan giok itu adalah gantungan pasangan,hyuka menatap gantungan giok itu cukup lama,sehingga membuat soobin yg berdiri tak jauh dari hyuka penasaran kenapa langkah dan suara hyuka tak terdengar lagi,soobin pun berjalan mendekat ke tempat hyuka.
Soobin mencari-cari dan meraih tangan hyuka.
"Hyuka?sedang apa?"soobin menoleh ke hyuka.
"Emh..Ah Bin.."hyuka melihat wajah soobin yg penasaran,kemudian hyuka melihat ke pinggang soobin,ia pun tersenyum.
Hyuka mengalihkan pandangannya ke penjual gantungan giok.
"Yg ini dua.."hyuka menunjuk gantungan giok berwarna putih itu lalu membelinya.
"Yg ini buat Ah Bin"hyuka meraih tangan soobin dan memberikan satu gantungan giok.
"Ini..gantungan giok?"soobin meraba gantungan itu.
"Eung..satu buat Ah Bin,satu buat aku..ayo pakailah di pinggang mu Ah Bin.."hyuka mengambil gantungan giok soobin dan hendak memasangkannya ke pinggang soobin,tetapi soobin meraih dan menghentikan tangan hyuka.
"Kenapa?Ah Bin ga suka?"hyuka heran,ia terkejut mendapati soobin yg mencegahnya.
"Tidak...bukan begitu..benda berharga seperti ini jangan taruh disitu,tapi disini"
soobin mengambil gantungan giok yg di pegang hyuka lalu memasangkannya ke gagang pedang salju beku miliknya."Sudah.."soobin selesai memasangkannya lalu memperlihatkannya kepada hyuka.
"Wahhh...iya benar lebih bagus di sana.. kalo gitu punya ku juga ku taruh di gagang pedang ku..dah.."hyuka memasang gantungan giok itu di gagang pedang awan gelap miliknya.
"Takk.."hyuka memukul gagang pedang milik soobin dengan gagang pedang miliknya hingga dua gantungan giok itu bergoyang ringan.
Soobin tersenyum kecil.
"Emhh...Ah Bin..kita makan yuk..di sana, ada restoran,ayo kita makannn..."hyuka meraih dan menarik tangan soobin dan membawanya ke restoran.
Mereka berdua pun masuk ke restoran, memesan makanan dan duduk di salah satu meja menunggu makanan datang.
"Hati hati Ah Bin..."hyuka menuntun soobin duduk dengan tepat.
Hyuka pun ikut duduk berhadapan dengan soobin.
Selagi menunggu makanan datang, beberapa orang yg sedang makan terdengar lagi berbagi cerita atau bergosip.
"Eh kalian semua sudah tahu belum?"salah seorang pria membuka pembicaraan.
"Apa?"pria lain menyahut.
"Keluarga kultivator Choi semuanya dibantai oleh seorang pria tak dikenal, dengar-dengar satu keluarga itu cuma tinggal putra nomor lima,kalian tau gak putra yg selamat itu menjadi buta??"
"Buta maksudnya?"
"Iya...dia mencongkel matanya sendiri untuk menyelamatkan nyawa adek bungsunya,tapi kalian tau gak apa yg lebih parah,setelah putra kelima mencongkel matanya,pembunuh itu tetap tidak melepaskan adik nya,akhirnya cuma putra kelima yg selamat setelah seorang temannya dari keluarga kultivator lain datang membantu,baru tuh pembunuh itu pergi.."
"Malang sekali nasib putra kelima itu,tapi ada yg melihat wajah pembunuh nya gak?"
"Gak ada yg tau wajah pembunuh nya,soal nya dia menutup wajahnya,tapi setahu ku sih rambutnya warna putih kata orang- orang.."
Para pria itu terus bercerita dan berbagi informasi.Sedangkan soobin yg mendengar cerita orang-orang tersebut tampak kesal dan marah,ia menggenggam pedang nya dengan erat,ia mencoba menahan amarahnya tapi tak bisa,itu terlihat dari urat-urat lehernya yg tiba-tiba menonjol.
"Ah Bin?"hyuka menggenggam tangan soobin yg sedang mengepalkan tinju.
Hyuka memanggil-manggil soobin,tetapi soobin tak menyahut,ia tenggelam dalam amarahnya.
"Ah Bin!!..Ah Bin kenapa?"hyuka menepuk ringan pipi soobin.
Soobin tersadar dan menoleh ke hyuka.
"Hmm??apa hyuka?"soobin mencoba mengikuti alur pembicaraan hyuka.
"Ah Bin kenapa?"hyuka memperhatikan gerak gerik dan ekspresi soobin.
"Emhh..tidak..tidak ada apa-apa.."soobin menggelengkan kepalanya.
"Benarkah..ah itu makanan datang,ayo kita makan,terimakasih"hyuka masih penasaran tetapi pelayan datang membawa makanan,kemudian hyuka berterimakasih kepada pelayan itu.
Sedangkan soobin kembali terdiam dalam lamunannya.
"Ah Bin??Ah Bin??ayo makan.."hyuka menaruh sumpit ke jari jemari soobin.
"Iya..ayo makan.."soobin menoleh ke hyuka lalu memakan makanan yg di sediakan.
Hyuka tersenyum kecil melihat soobin yg sedang makan.
Mereka berdua pun makan bersama,tak lama kemudian terdengar lagi pembicaraan orang-orang tadi yg akrab di telinga soobin.
Soobin pun berhenti makan,ia meletakkan sumpitnya,sedangkan hyuka yg sedari tadi memperhatikan soobin ikut berhenti juga."Eh tapi kenapa keluarga kultivator lain gak datang membantu keluarga Choi? Setahu ku keluarga Choi kan bukan keluarga kultivator biasa,mereka juga termasuk keluarga persilatan,dan mereka banyak membantu kultivator lain kan? Kenapa hanya satu orang yg datang membantu?"
"Itu yg aku heran kan kawan,sini sini deh mendekat..dari informasi yg beredar sih pembunuh yg membantai keluarga Choi adalah sisa dari kultivator iblis yg dulu dibantai oleh para kultivator lurus,dan keluarga kultivator lain sengaja menjadikan keluarga Choi sebagai kambing hitam..eh kalian semua jangan beritahu hal ini kepada orang lain ya,jika tidak kita semua bisa dipenggal"
"Haaa?benarkah itu?oke..oke..kami tidak akan memberitahu orang lain.."Setelah mendengar percakapan orang- orang tersebut,soobin tak bisa lagi menahan amarah nya.
"Brakk..."soobin berdiri dari duduknya,ia berjalan mendekat ke orang-orang itu dan mengacungkan pedang nya ke leher salah satu pria.
"Apa maksud kalian?darimana kalian tahu cerita itu?cepat jelaskan!"soobin menaikkan suaranya,ia tampak akan menyabet leher pria yg ia acungkan salju beku.
"Apaa...si..siapa kamuu..kami tidak tahu apa-apa..kamu salah dengar.."pria yg leher sedang di ambang kematian itu berpura- pura tak tahu.
Sedangkan hyuka yg sedari tadi sudah berdiri di samping soobin ketika soobin bangkit dari duduknya langsung melemparkan jarum ke tangan pria lain, tak lama kemudian pria itu mati,melihat hal yg terjadi pada temannya,pria yg diacungkan pedang tadi melihat ketakutan ke arah hyuka yg lagi melotot kepadanya.
"I..iya aku akan memberitahu mu..iya.."
pria itu pun menjelaskan kembali apa yg dibicarakannya tadi.Setelah beberapa saat mendengar penjelasan pria itu,soobin terduduk lesu di kursinya,ia tak percaya dengan yg ia dengar.
Sedangkan hyuka duduk memperhatikan soobin.
Tak lama kemudian soobin bangkit dari duduknya dan hendak pergi,seketika hyuka meraih tangan soobin dan menghentikan pergerakan soobin."Ah Bin mau kemana??"hyuka bertanya dengan heran,ia menunggu jawaban soobin.
🌻🌻🌻🌻🌻
Sekte Choi
Salah satu sekte yg bergabung dalam perkumpulan 7 sekte besar.
Dipimpin oleh Choi Bang Woon.
Dua bulan yg lalu sekte Choi di bantai oleh seseorang,yang tersisa hanya putra kelima Choi soobin,tetapi matanya telah buta.
Choi soobin tidak mau melanjutkan dan mewarisi sekte nya,dia memilih berkelana dan menjelajahi dunia,sekte Choi pun musnah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]
Historical FictionPerjalanan hyuka dan soobin mencari kebenaran,namun hasil dari pencarian itu malah memberikan ending yg menyakitkan bagi hyuka dan soobin. Ikuti perjalanan dua pria tampan menjelajahi dunia kolosal !!!